5 Fakta Menarik La Rinconada, Kota yang Dijuluki Paling Dekat dari Luar Angkasa

La Rinconada termasuk salah satu kota yang mencuri perhatian banyak orang. Hal itu terutama karena julukannya sebagai kota terdekat dari luar angkasa. Ini sekaligus membuat kondisi di sana cukup ekstrem. 

Kendati demikian, kota yang terletak di Pegunungan Andes, Peru, ini sebenarnya dihuni oleh puluhan ribu penduduk lho. Lalu, apa yang membuat orang-orang tertarik tinggal menetap di wilayah tersebut?

Dirangkum dari Business Insider dan My Best Place, simak informasi seputar fakta menarik La Rinconada berikut ini. 

1. Pemukiman Tertinggi di Dunia

Ilustrasi pemukiman di La Rinconada/ Foto: Reddit

La Rinconada dikenal sebagai pemukiman tertinggi di dunia dengan ketinggian sekitar 5.100 meter di atas permukaan laut. Di ketinggian ini, oksigen sangat tipis, sehingga orang yang berkunjung ke sana sering kali merasa kesulitan untuk bernapas atau bahkan sekadar berjalan. 

Meski begitu, sekitar 50.000 orang memilih untuk tinggal di kota ini, terlepas dari tantangan fisik dan lingkungan yang dihadapinya. Warga lokal sudah terbiasa dengan kondisi ketinggian di sana, tetapi bagi wisatawan atau pekerja baru, gejala seperti sakit kepala, mual, dan kelelahan adalah hal yang umum terjadi.

2. Kota Terdekat dari Luar Angkasa

Ilustrasi Kota La Rinconada/ Foto: LensCulture

Karena lokasinya yang sangat tinggi berada di atas awan, La Rinconada sering dijuluki sebagai kota terdekat dari luar angkasa. Meski hal itu hanyalah metafora, ketinggian yang luar biasa membuat kota ini tampak seperti berada di ambang dunia yang berbeda. 

Dengan pemandangan yang dipenuhi gunung-gunung bersalju dan langit biru yang luas, berada di La Rinconada bisa memberikan perasaan seolah-olah sedang menjelajahi bagian terluar bumi. 

3. Tidak Ada Jalan Raya

Ilustrasi jalan di La Rinconada/ Foto: Daily Express

Berbeda dengan kota pada umumnya, La Rinconada tidak memiliki jalan raya atau infrastruktur modern lainnya. Keterbatasan soal transportasi tersebut membuat kebanyakan orang harus berjalan kaki melalui jalur-jalur berbatu yang berliku. 

Hal itu disebabkan oleh medan yang curam dan kondisi geografis yang ekstrem sehingga membuat pembangunan jalan menjadi tugas yang hampir mustahil. Akibatnya, penduduk lokal harus mengandalkan keterampilan mereka dalam berjalan di medan yang menantang setiap harinya.