Idola di Kantor
Dilansir dari Haibunda.com, sebelum memutuskan berhenti bekerja dan menjadi ibu rumah tangga, Selvi pernah bekerja sebagai customer service di salah satu bank swasta di Solo sejak 2011.
Di mata para rekannya, Selvi dikenal sebagai karyawan yang cantik pendiam, dan baik hati. Tak heran, jika wanita kelahiran Solo, 9 Januari 1989 ini menjadi idola di tempat kerjanya. Namun, pada April 2015, Selvi memutuskan resign setelah santer disebut bakal dipersunting anak presiden.
Kuliah Sambil Kerja
Selvi merupakan lulusan SMA Negeri 1 Surakarta. Pada 2007, ia melanjutkan kuliah sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE AUB) mengambil jurusan akuntansi.
Selama berkuliah, putri kedua dari pasangan Didit Supriyadi dan Sri Partini itu harus berjuang mencari uang tambahan untuk biaya kuliah. Mengikuti jejak sang kakak, Dita, Selvi memutuskan kuliah sambil kerja. Beruntung, ibu dua anak itu bisa mengatur keduanya dengan baik. Ia berhasil lulus tepat waktu dan lulus dengan IPK di atas 3.
Menjadi News Anchor
Selvi pernah menjadi news anchor atau pembaca berita berbahasa Jawa di Terang Abadi Televisi (TATV). Di stasiun televisi lokal Solo itu, ia memandu program berita sore, TA Sandyakala, dan berita malam, TA Wengi. Bahkan sesekali Selvi juga terjun ke lapangan untuk liputan.
Teman seangkatan Selvi, Yunita Sofyana Dewi, mengatakan, sehabis pulang kuliah, Selvi langsung ke TATV untuk siaran dan tak pernah sampai bolos kuliah.
Putri Solo
Untuk yang satu ini, mungkin hampir semua sudah tahu. Pada Agustus 2009, Selvi mengikuti ajang Putri Solo. Salah satu jurinya adalah Gibran. Di sinilah, awal perkenalan keduanya. Selvi berhasil menjuarai ajang tersebut. Penganugerahan itu dihadiri Jokowi yang saat itu selaku Wali Kota Solo dan mahkota Putri Solo disematkan istri Jokowi, Iriana.
Lantaran menjadi Putri Solo, Selvi memilih cuti dari TATV. Kemudian pada 2011, tepatnya semester terakhir kuliahnya, Selvi memutuskan berhenti menjadi penyiar televisi
Anak Pedagang Makanan
Kedua orang tua Selvi bekerja dengan membuka usaha warung makan yang menghidangkan sambal belut di Gladag Langen Bogan (Galabo), Solo. Jika tak sibuk, Selvi terkadang ikut membantu orang tuanya berjualan. Di mata tetangganya, keluarga Selvi dikenal amat sederhana, bahkan saat itu mereka masih mengontrak.
Galabo adalah pusat kuliner kaki lima yang berada di depan Pusat Grosir Solo di Jalan Mayor Sunaryo. Pada siang hari, hanya ada kios-kios resmi yang berjualan, sedangkan pada malam hari jalan itu ditutup dan dipenuhi kursi serta meja makan.