5 Fakta Petrikor, Aroma Khas dari Tanah saat Hujan yang Bikin Candu

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Minggu, 05 Jan 2025 15:30 WIB
2. Proses Munculnya Petrikor
Aroma petrikor setelah hujan reda/Foto: Freepik.com/freepik

Beauties, apakah kamu termasuk orang yang menyukai bau hujan? Ya, ketika hujan ataupun setelah hujan, pasti ada bau yang segar dan menenangkan tercium, yang sering disebut “bau tanah”. Bau tanah tersebut dikenal dengan istilah petrichor atau petrikor, yakni aroma khas yang muncul saat air hujan membasahi tanah yang kering.

Petrikor berasal dari bahasa Yunani, yakni ‘petros’ yang berarti batu, serta ’ichor’ yang artinya cairan yang mengalir di pembuluh darah para dewa dalam mitologi Yunani.

Selain suara hujan yang bikin rileks, aroma petrikor yang unik juga dianggap menyegarkan serta membangkitkan perasaan nyaman dan nostalgia, sehingga wajar jika banyak orang menyukai suasana dan bau hujan. Ini bukanlah mitos belaka, sebab fenomena alam ini bisa dijelaskan secara ilmiah.

Inilah  lima fakta tentang petrikor alias bau hujan yang disukai oleh banyak orang.

1. Hujan Tidak Memiliki Aroma

Hujan/Foto: Unsplash.com/Mike Kotsch

Faktanya, air hujan tidak memiliki bau. Hujan sendiri merupakan uap air di atmosfer yang berkondensasi menjadi titik-titik air yang jatuh ke bumi. Jadi, hujan tidak punya aroma tertentu.

Namun, saat hujan turun, “bau tanah” yang dikenal sebagai petrikor meresap ke udara. Bau itu berasal dari bakteri, tanaman dan petir yang semuanya melepaskan kombinasi dari senyawa kimia yang harum, yakni aroma udara bersih dan tanah basah. Orang-orang menyebutnya seperti bau musky, segar, hangat, dan menyenangkan.

2. Proses Munculnya Petrikor

Aroma petrikor setelah hujan reda/Foto: Freepik.com/freepik

Istilah petrichor dicetuskan oleh dua orang ilmuwan asal Australia, Isabel Joy Bear dan Roderick G. Thomas, yang telah meneliti tentang bau cuaca basah pada tahun 1964. 

Merangkum BBC, ketika tetesan hujan jatuh ke tanah, suatu mikroorganisme bernama actinobacteria yang hidup di dalam tanah akan melepaskan geosmin ke udara, yakni molekul yang berkontribusi pada aroma petrikor. Hujan juga menyebabkan zat kimia pada tanaman memunculkan aroma petrikor di udara. Selain itu, fenomena petir di atmosfer ikut berperan menciptakan aroma ozon yang bersih dan tajam.

Bau inilah yang  yang dihirup oleh manusia saat hujan turun. Pantas saja, setelah hujan kamu akan merasakan udara yang lebih bersih, segar, dan alami.

3. Aroma Petrikor Lebih Intens saat Pertama Kali Turun Hujan

Menyambut hujan turun/Foto: Freepik.com/freepik

Bila kamu perhatikan, bau khas petrikor pasti akan lebih tercium pada saat hujan tidak turun dalam waktu yang lama. Fenomena alam ini ada penjelasannya seperti yang ditulis dalam EarthSky.

Saat periode kemarau dan kondisi tanah panas dan kering, laju aktivitas penguraian actinobacteria di dalam tanah melambat. Barulah ketika udara dan tanah mulai lembap, kondisi ini membantu mempercepat aktivitas actinobacteria yang semakin banyak membentuk geosmin. Biasanya, bau hujan ini akan tercium setelah hujan reda selama kira-kira satu hingga tiga jam lamanya.

4. Petrikor Bangkitkan Kenangan Indah Masa Lalu

Aroma hujan membangkitkan ingatan nostalgia masa kecil/Foto: Freepik.com/EyeEm

Manusia sering menikmati bau hujan karena beberapa alasan, baik biologis maupun psikologis, dikutip dari HowStuffWorks.

Dalam sejarahnya, manusia sejak dulu mungkin punya ketertarikan pada bau hujan karena hujan menandakan berakhirnya kekeringan dan tersedianya air bersih bagi kelangsungan hidup.

Aroma hujan juga bertanggung jawab atas perasaan emosional banyak orang yang menciumnya. Hujan kerap dikaitkan dengan pengalaman dan emosi positif, seperti cuaca sejuk, suara hujan yang menenangkan, dan rasa nyaman saat berada di dalam ruangan. Bagi beberapa orang, bau hujan mungkin dapat membangkitkan kenangan masa kecil, momen romantis, atau momen bahagia lainnya. Inilah alasan sebagian orang menganggap hujan sebagai bau yang menyenangkan. Di samping faktor emosional, otak pun memainkan peran penting antara penciuman dan memori nostalgia. 

5. Petrikor sebagai Aromaterapi

Parfum aroma hujan/Foto: Freepik.com/martyna1802

Tahukah kamu bahwa petrikor mampu mengurangi stres? Ya, aroma hujan yang memberikan sensasi rileks dan menyenangkan dapat menjadi aromaterapi alami untuk mengurangi stres yang dialami seseorang. Lantaran banyak peminatnya, para pembuat wewangian di seluruh dunia mencoba menirunya. Kini, geosmin semakin umum digunakan sebagai bahan parfum.

“Bahan ini sangat kuat dan baunya seperti beton saat terkena hujan,” kata ahli parfum Marina Barcenilla kepada BBC.

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

 

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE