5 Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua untuk Membantu Anak Mengelola Emosi
Membantu anak mengelola emosi sering membuat orangtua kewalahan. Saat anak marah, menangis, atau tiba-tiba diam, kamu mungkin bingung harus berbuat apa. Kata-kata sering tidak membantu karena anak lebih butuh ketenangan daripada nasihat panjang.
Menurut Kelsey Mora, seorang Certified Child Life Specialist sekaligus Licensed Clinical Professional Counselor, anak sering kali lebih mudah menyalin ketenangan dari orangtua. Dengan lebih dari satu dekade mendampingi keluarga menghadapi trauma, stres, hingga kehilangan, ia menegaskan bahwa kehadiran orangtua lebih berharga daripada kata-kata.
Jadi, mari kita bahas lima langkah praktis yang bisa dilakukan orangtua untuk mendukung emosi pada anak dilansir dari CNBC.
Duduk di Samping Mereka
Duduk di Samping Mereka/Foto: Freepik
Kadang, yang dibutuhkan anak hanyalah kehadiran orangtua. Duduk tenang di samping mereka bisa memberi rasa aman yang kuat. Anak tahu bahwa mereka tidak sendirian, meski tanpa kata-kata.
Jika anak meminta waktu sendiri, hargai permintaan itu. Namun, tetap beri tanda bahwa kamu ada di dekatnya. Dengan begitu, mereka merasa aman karena tahu bisa kembali kapan saja.
Beri Sentuhan Lembut
Beri Sentuhan Lembut/Foto: Freepik
Sentuhan hangat sering kali lebih menenangkan daripada kalimat panjang. Menyentuh punggung, menggenggam tangan, atau sekadar menyodorkan telapak tangan bisa memberi sinyal kasih sayang.
Tapi, ingatlah untuk menghargai batasan anak. Tidak semua anak mau disentuh saat sedang kesal atau cemas. Beri pilihan agar mereka tetap merasa dihargai.
Dengan begitu, anak belajar bahwa perasaan mereka penting. Sentuhan yang tepat dapat menumbuhkan kepercayaan dan membuat mereka lebih mudah mengelola emosi.
Tarik Napas Bersama
Tarik Napas Bersama/Foto: Freepik
Alih-alih berkata “tenanglah,” lebih baik tunjukkan dengan tindakan. Tarik napas dalam, lalu buang perlahan dengan ritme jelas. Biarkan anak melihat dan mendengarnya.
Anak sering meniru orangtua tanpa sadar. Perlahan, mereka akan mengikuti pola napasmu. Cara ini membuat tubuh mereka ikut menurunkan ketegangan.
Selain itu, aktivitas ini mengajarkan anak bahwa menenangkan diri itu bisa dipelajari. Kamu jadi role model yang nyata, bukan hanya pemberi nasehat.
Bawa Mainan atau Alat Penenang
Bawa Mainan atau Alat Penenang/Foto: Freepik
Anak biasanya punya benda favorit yang membuat mereka lebih tenang. Bisa boneka, bantal, atau mainan sederhana yang mereka sukai. Menyodorkannya dengan lembut dapat memberi pilihan pada mereka.
Kamu juga bisa mengenalkan alat penenang lain. Misalnya, baling-baling kecil untuk latihan napas, stress ball untuk diremas, atau fidget toy sederhana. Saat terbiasa, mereka akan tahu kapan dan bagaimana benda ini bisa dipakai.
Dengan alat sederhana, anak belajar menemukan cara sendiri untuk menenangkan hati. Mereka jadi lebih siap menghadapi berbagai situasi emosional.
Lakukan Aktivitas Bersama Tanpa Tekanan
Lakukan Aktivitas Bersama Tanpa Tekanan/Foto: Freepik
Kadang, bicara justru terasa berat bagi anak. Aktivitas ringan bisa jadi jembatan untuk mendekat. Misalnya menggambar, menyusun balok, atau sekadar membaca bersama.
Untuk anak yang lebih besar, coba permainan ringan atau menonton film bareng. Kegiatan sederhana ini memberi rasa kebersamaan tanpa tekanan untuk berbicara.
Dengan aktivitas santai, anak merasa ditemani dan didukung. Mereka belajar bahwa kebersamaan bisa terasa nyaman meski tanpa banyak kata.
Beauties, anak mungkin tidak selalu ingat kata-kata yang kamu ucapkan. Tetapi mereka pasti mengingat bagaimana perasaan yang kamu berikan. Apakah mereka merasa aman, dihargai, dan dimengerti.
Membantu anak mengelola emosi bukan soal rumitnya teori. Lebih penting adalah kesabaran, ketenangan, dan kehadiranmu. Dengan lima langkah sederhana ini, kamu bisa jadi tempat teraman bagi hati kecil mereka.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!