Menulis CV harus cermat dan persuasif. Kamu perlu memilah apa saja yang perlu diinformasikan, dan mana yang tidak perlu. Kamu juga perlu mengasah kemampuan menulis secara persuasif agar HRD tertarik untuk membaca CV-mu dan mengundangmu untuk wawancara.
Nah, untuk menulis CV yang baik, kira-kira apa saja ya yang tidak perlu tercantum atau dituliskan? Simak poin-poin di bawah ini ya, Beauties!
Informasi Pribadi yang Mendetail
Ilustrasi HRD membaca CV/Foto: Freepik/katemangostar |
Dilansir dari The Balance Careers, informasi terkait tinggi badan, berat badan, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, dan agama, tidak perlu ada di CV. Jenis kelamin juga tidak perlu ada karena biasanya sudah terwakili oleh nama yang dipandang relatif maskulin atau feminin. Pilihan politikmu juga dinilai tidak perlu kamu sertakan ya, Beauties!
Detail yang Tidak Relevan
Ilustrasi HRD membaca CV/Foto: Freepik/wavebreakmedia |
Masih dari The Balance Careers, kamu tidak perlu menuliskan hobi atau minatmu, terlebih yang tidak relevan dengan bidang pekerjaan yang hendak diisi. Sebab, HRD hanya ingin mengetahui apakah kamu memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan di perusahaannya.
Sebagai pelengkap, dilansir dari Undercover Recruiter, kamu juga tidak perlu menuliskan prestasi dan keterampilanmu yang tidak relevan dengan bidang pekerjaan yang sedang dicari tersebut.
Ekspektasi Gaji
Ilustrasi HRD membaca CV/Foto: Freepik/wavebreakmedia |
Detail gajimu sebelumnya maupun ekspektasi gaji yang kamu inginkan dari perusahaan tersebut tidak perlu dituliskan di CV-mu. Alangkah lebih baik dan sopan bila persoalan gaji dapat didiskusikan dan dinegosiasikan saat wawancara berlangsung bersama HRD atau calon user-mu. Begitulah seperti yang dilansir dari LinkedIn.
Pengalaman Kerja Palsu
Ilustrasi HRD membaca CV/Foto: Freepik/nakaridore |
Mengutip Zippia, kamu tidak boleh berbohong dengan menuliskan pengalaman atau pencapaian kerja palsu bila memang kamu belum pernah bekerja di mana pun. Alih-alih berbohong, lebih baik kamu menuliskan kemampuanmu tanpa mengada-ngada dan keterampilan yang memang bisa dibuktikan jika diterima di perusahaan tersebut.
Bagi kamu yang baru pertama kerja nantinya, kamu bisa memasukkan pengalaman saat magang, pekerjaan sukarela, juga pengalaman organisasi yang pernah digeluti.
Detail Riwayat Pendidikan
Ilustrasi HRD membaca CV/Foto: Freepik/Drazen Zigic |
Masih dari Zippia, informasi soal pengalaman pendidikan saat di PAUD, TK, SD, SMP-mu tidak perlu diberitahukan di dalam CV. Fokus saja pada pendidikan terakhirmu. Misalnya, SMA atau SMK bagi kamu yang memutuskan untuk bekerja terlebih dulu sebelum kuliah.
Atau, jika kamu sudah menjadi sarjana, kamu cukup menyertakan gelar pendidikan, jurusan, nama kampusmu dan tahun kelulusanmu. Pendidikan terakhir yang dicantumkan sebaiknya disesuaikan dengan kriteria yang dicari oleh perusahaan.
Semoga artikel ini dapat membantumu menulis CV yang baik ya, Beauties!
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!