3 Bentuk Beauty Privilege di Tempat Kerja yang Bisa Memicu Diskriminasi dan Ketidakadilan
Di banyak situasi, memiliki penampilan dan wajah yang menarik dianggap lebih istimewa sehingga mudah mendapatkan berbagai hal, termasuk dalam dunia kerja. Tanpa disadari, hal ini memunculkan ketidakadilan dalam sosial. Secara otomatis, ada pihak yang merasa diuntungkan dan ada pihak yang dirugikan.
Istilah “beauty privilege” menggambarkan betapa beruntungnya kehidupan seseorang dibandingkan orang lain kebanyakan, karena terlahir dengan rupa yang menawan. Dilansir dari My Imperfect Life, standar kecantikan biasanya dilihat dari Eropa, dengan tubuh kurus, kulit putih, tinggi, dan wajah simetris.
Di dunia kerja, potensi diskriminasi karena beauty privilege bisa dilihat dari perlakuan yang lebih baik, terbukanya peluang karier, perhatian dari atasan dan rekan kerja. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa bentuk dari beauty privilege di tempat kerja yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari. Yuk, simak!
Banyak Lowongan Pekerjaan yang Mengutamakan Penampilan Fisik
![]() Ilustrasi seorang resepsionis/Foto: Freepik.com/Drazen Zigic |
Banyak anggapan yang beredar di masyarakat bahwa seseorang yang rupawan dinilai lebih mudah mendapatkan kerja hingga naik jabatan. Selain itu, coba kamu perhatikan setiap lowongan pekerjaan yang diumumkan oleh kebanyakan perusahaan, biasanya mereka selalu mencantumkan syarat penampilan fisik yang menarik. Contohnya pada posisi frontliner, yaitu karyawan yang berinteraksi langsung dengan pelanggan seperti resepsionis, teller, customer service, pramuniaga dan lain-lainnya.
Dikutip dari Forbes, seseorang yang berpenampilan menarik lebih didahulukan, bahkan cenderung mudah lulus wawancara. Hal ini dikarenakan pertimbangan utama yang dilakukan HRD untuk merekrut karyawan berdasarkan cerminan perusahaan, apakah seseorang yang berpenampilan menarik tersebut juga bisa membawa diri dan bersikap profesional.
Jika hal ini diterapkan pada semua profesi atau pekerjaan, tentu akan menjadi sebuah bentuk diskriminasi pada individu yang benar-benar memiliki potensi dan kecerdasan.
Mendapatkan Nilai yang Lebih Tinggi
![]() Ilustrasi situasi di kantor/Foto: Freepik.com/tirachardz |
Orang yang berpenampilan menarik biasanya dianggap memiliki nilai yang lebih. Sebagai contoh, karakter Rara (Jessica Mila) dalam film “Imperfect” yang mengalami diskriminasi di tempat kerja. Saat itu, perusahaan membutuhkan pengganti manager marketing yang baru dan calon kandidatnya, yaitu Rara (Jessica Mila) dan Marsha (Clara Bernadeth).
![]() Rara (Jessica Mila) dalam poster film "Imperfect"/Foto: Instagram.com/jscmila |
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Rara dengan kecerdasannya, namun berpenampilan kurang menarik, dan Marsha dengan penampilan menarik serta kekurangannya berinovasi dan sisi kreatif.
Untuk posisi tersebut, perusahaan mengutamakan penampilan selain kecerdasan. Tak hanya itu, banyak yang mendukung Marsha untuk meraih posisi tersebut. Maka dari itu Rara bertekad perlu mengubah penampilannya demi meraih posisi tersebut.
Dianggap sebagai Pekerja yang Lebih Baik
![]() Ilustrasi pekerja perempuan/Foto: Freepik.com/Freepik |
Seseorang yang berpenampilan menarik dianggap lebih percaya diri. Dikutip dari Life Intelligence, pemikiran ini membawa kepercayaan diri menjadi kesuksesan profesional yang membuka peluang karier dengan mudah.
![]() Kim Hye Jin (Hwang Jung Eum) dalam drama korea "She Was Pretty"/Foto: Pinterest.com/koalasplayground |
Contohnya, karakter Kim Hye Jin (Hwang Jung Eum) dalam drama Korea “She Was Pretty” yang mengalami diskriminasi di tempat kerja karena penampilannya dianggap kurang menarik, sehingga menimbulkan rasa kurang percaya diri. Kim Hye Jin (Hwang Jung Eum) bekerja di perusahaan besar majalah fashion, karena tuntutan pekerjaan akhirnya ia belajar tentang fashion dan mengubah penampilannya. Sejak saat itu, perlakuan rekan-rekan di sekitarnya berubah menatapnya kagum dan menganggapnya sebagai pekerja yang lebih baik.
Kehadiran "beauty privilege" memang tak bisa dipungkiri. Tapi, perlu diingat bahwa dalam hidup tidak hanya penampilan saja yang dibutuhkan. Kamu juga membutuhkan keterampilan, kecerdasan, dan bakat yang harus terus dipelajari untuk menunjang pekerjaanmu.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |




