5 Kalimat yang Ingin Didengar Anak Dewasa dari Orang Tuanya, Sederhana Tapi Menyentuh!

Pratitis Nur Kanariyati | Beautynesia
Kamis, 22 May 2025 21:00 WIB
4. ‘Jalan Hidupmu Memang Berbeda denganku, Tetapi Aku akan Tetap Mendukungmu’
Ilustrasi orang tua yang selalu mendukung apa yang dimimpikan anak/Foto: Freepik.com/Freepik

Adakah uneg-uneg dalam pikiran dan hati Beauties tentang hubungan bersama orang tua tercinta? Semakin bertambahnya usia, hubungan kita dengan orang tua pasti akan berubah. Terkadang menjadi lebih baik atau sebaliknya.

Komunikasi yang jelas, rasa menghargai, dan empati dari semua pihak sangatlah penting demi membina dinamika hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.

Anak-anak dewasa sering kali mendambakan validasi dari orang tuanya, seperti frasa yang mengungkapkan pengertian. Berikut sejumlah kalimat sederhana yang dapat diucapkan orang tua kepada anak-anaknya yang sudah dewasa. Kalimat ini bisa memberikan ikatan emosional yang kuat dan meningkatkan hubungan antara orang tua dan anak.

1. ‘Ayah dan Ibu Masih di Sini Untukmu’

Ilustrasi ibu yang selalu ada untuk anaknya/Foto: Freepik.com/Freepik

Sesuatu yang menenangkan jiwa dan raga ketika di masa dewasa adalah orang tua bisa menjadi tempat yang nyaman untuk bersandar. Terapis dan penulis, Jor-El Caraballo mengatakan kepada Huffpost, tugas mengasuh anak tidak berakhir saat anak-anak mencapai usia dewasa. Hanya saja hubungan yang terjalin sedikit berubah.

Meskipun orang tua harus mengalihkan fokusnya ke hal yang lain setelah anak-anaknya dewasa, bukan berarti mereka tidak dapat lagi terlibat dalam kehidupan anaknya. Orang tua masih bisa memberikan perhatian sesuai batasannya.

Menentukan batasan yang tepat sambil tetap terjaga kehadiran dan perhatian yang aktif adalah hal yang sulit tetapi penting,” pungkas Caraballo.

2. ‘Ayah dan Ibu Minta Maaf, Nak’

Ilustrasi ibu dan anak saling mengucapkan minta maaf dan berpelukan/Foto: Freepik.com/Freepik

Dua kata ‘minta maaf’ yang dilontarkan orang tua kepada anak adalah kata yang paling ingin didengar oleh banyak anak dewasa,” ujar Caraballo.

Semakin banyaknya refleksi generasi X, Milenial, dan sebagian gen Z terhadap pola asuhnya, mereka menyadari bahwa pilihan orang tua, tekanan-tekanan yang diberikan sangat memengaruhi kesehatan mental.

Mampu mendapatkan validasi dan permintaan maaf dari orang tua, akan menjadi pelukan hangat bagi anak dewasa yang berusaha memutus beberapa siklus negatif dalam keluarga. Selain itu, langkah perubahan hidup serta kesehatan mental yang lebih baik.

3. ‘Jika Kamu Ingin Berbagi Cerita, Aku akan Mendengarnya atau Kamu Membutuhkan Nasihat?’

Ilustrasi ibu yang sedang menemani anaknya yang sedang bersedih/Foto: Freepik.com/bearfotos

Ketika seorang anak dewasa menghadapi tantangan dalam hidupnya, terkadang mereka perlu mencari jalan keluarnya sendiri tanpa bantuan orang tua. Namun sayangnya, sebagian orang tua masih suka mencampuri bagaimana anaknya menyelesaikan masalah tanpa memberi ruang untuk anaknya memecahkan masalahnya sendiri.  

Saat mengasuh anak dewasa, orang tua tugasnya bukan selalu melindungi seperti halnya saat anak masih kecil.

Sekarang tugas orang tua adalah mendengarkan, mengamati, dan bertanya apakah anak-anaknya yang telah menginjak dewasa membutuhkan masukan,” ungkap Terapis Nedra Glover Tawwab, seperti dilansir dari Huffpost.

Pada situasi tertentu, anak hanya membutuhkan ruang yang aman dan nyaman untuk bercerita. Meluapkan keresahan dan kekhawatiran yang memenuhi pikirannya tanpa mendapatkan penghakiman dari orang lain.

Orang tua yang mengucapkan kalimat ‘Jika kamu ingin Bapak/Ibu menjadi pendengarmu, berceritalah. Ibu/Bapak tidak akan memperkeruh isi kepalamu’ dinilai lebih baik ketimbang orang tua yang terlalu ikut campur dan berkata, ‘Oh, Ibu/Bapak punya solusi yang tepat buat kamu. Kamu perlu melakukan ini. Harusnya kamu kemarin tidak begitu, tetapi begini...’.

Terlalu ikut campur dan memberikan solusi atas masalah anak dewasa tanpa diminta, bisa membuat anak enggan bercerita lagi kepada orang tuanya. Apalagi jika disampaikan dengan cara yang terkesan menyudutkan.

4. ‘Jalan Hidupmu Memang Berbeda denganku, Tetapi Aku akan Tetap Mendukungmu’

Ilustrasi orang tua yang selalu mendukung apa yang dimimpikan anak/Foto: Freepik.com/Freepik

Sebagian orang tua mungkin suka mendorong anak-anaknya yang sudah dewasa untuk mengikuti jejaknya, meskipun anak tidak menginginkan jalan tersebut. Mereka berpikir bahwa itu adalah jalan yang benar untuk masa depan anak kelak.

Seorang anak yang mendengar orang tuanya menghormati dan mendukung keputusannya untuk menjalani hidup dengan caranya sendiri adalah hal yang luar biasa. Pernyataan tersebut menunjukkan penerimaan dan validasi orang tua, menumbuhkan rasa pemberdayaan serta kesejahteraan emosional.

5. ‘Bapak/Ibu Bangga Sama Kamu’

Ilustrasi ibu yang bangga dengan anaknya/Foto: Freepik.com/Freepik

Berapa pun usia seorang anak, mereka ingin tahu bahwa orang tuanya bangga dengan dirinya saat ini dan apa yang telah mereka capai.

Orang tua membesarkan anak-anaknya untuk menjadi lebih baik dan berusaha lebih dari yang orang tua miliki. Hal ini mendorong rasa percaya diri dan kecemasan seorang anak tentang seberapa baik yang telah dilakukan selama ini di mata orang tuanya.

Mendengar kalimat ‘Bapak/Ibu bangga dengan apa yang telah kamu lakukan dan siapa dirimu’ dapat menjadi mercusuar bagi anak-anak dewasa yang meragukan pencapaian dan posisi mereka dalam hidup.

Itulah 5 kalimat yang sejatinya dibutuhkan oleh seorang anak dari orang tuanya. Terkesan sederhana, tetapi bisa memberikan ketenangan dan kedamaian hati serta pikiran.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE