5 Kesalahan Umum Saat Menghadapi Banjir yang Sebaiknya Dihindari

1. Menunda Evakuasi Saat Air Sudah Meninggi

Menunda Evakuasi Saat Air Sudah Meninggi/foto:pexels.com/Dibakar Roy

Salah satu kesalahan paling umum adalah menunggu terlalu lama sebelum evakuasi. Kamu mungkin berharap air akan segera surut, tetapi risiko justru meningkat setiap menitnya. Air banjir bisa naik secara tiba-tiba dan membawa arus kuat yang berbahaya.

Jika kamu sudah mendapat peringatan banjir atau melihat air mulai masuk rumah, segera siapkan diri dan keluar ke tempat aman. Jangan menunggu hingga kondisi memburuk karena proses evakuasi akan jauh lebih sulit dan berisiko. Keputusan cepat bisa menyelamatkan kamu dan keluarga dari bahaya serius.

2. Menginjak atau Mengemudi di Genangan Air

Menginjak atau Mengemudi di Genangan Air/foto:pexels.com/Dibakar Roy

Kamu mungkin mengira genangan air hanya setinggi mata kaki, tetapi bisa saja lebih dalam atau menutupi lubang. Banyak orang mengalami kecelakaan karena memaksa berjalan atau mengemudi di jalan yang tergenang air.

Arus air yang tampak tenang juga bisa menyeret kendaraan atau membuat kamu tergelincir. Jika tidak tahu kondisi jalan di depan, lebih baik cari rute lain atau tunggu bantuan. Hindari bertindak nekat karena banjir bisa sangat menipu secara visual dan membahayakan keselamatan kamu.

3. Tidak Mematikan Aliran Listrik

Tidak Mematikan Aliran Listrik/foto:pexels.com/Helena Jankovičová Kováčová

Saat rumah mulai tergenang, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mematikan sumber listrik. Sayangnya, banyak orang lupa atau mengabaikan hal ini karena panik. Air dan listrik adalah kombinasi yang sangat berbahaya dan bisa menimbulkan sengatan serius hingga kebakaran.

Jika air sudah mencapai lantai, segera matikan listrik dari panel utama dan cabut semua alat elektronik. Lakukan ini sebelum air semakin tinggi. Kesalahan kecil ini sering menjadi penyebab kecelakaan fatal saat banjir terjadi.

4. Menyimpan Dokumen Penting di Tempat Terbuka

Menyimpan Dokumen Penting di Tempat Terbuka/foto:pexels.com/Mikhail Nilov

Dokumen seperti KTP, akta kelahiran, ijazah, dan surat kepemilikan sering kali rusak saat banjir karena tidak disimpan dengan benar. Jangan menyimpan dokumen penting di laci bawah atau lemari yang mudah terendam.

Sebaiknya kamu letakkan di wadah kedap air dan simpan di tempat tinggi atau dekat dengan tas darurat. Jika dokumen rusak, proses administrasi pasca-banjir akan jadi rumit. Dengan menyimpannya secara aman, kamu bisa menghindari kerugian besar dan mempercepat pemulihan setelah banjir.

5. Tidak Menyediakan Tas Darurat

Tidak Menyediakan Tas Darurat/foto:pexels.com/Mikhail Nilov

Banyak orang tidak menyiapkan tas darurat karena merasa  banjir  hanya berlangsung sebentar. Padahal, kamu bisa saja harus mengungsi dalam waktu lama. Tas darurat yang ideal berisi air minum, makanan ringan, obat pribadi, senter, baterai cadangan, dokumen penting, serta pakaian ganti.

Jika kamu tidak menyiapkannya sejak awal, kamu akan kerepotan saat evakuasi mendesak. Jangan menunggu hingga bencana benar-benar datang. Memiliki tas darurat bisa membuat kamu lebih siap dan tenang saat menghadapi banjir.

Banjir memang tidak selalu bisa dicegah, Beauties. Namun, kamu bisa meminimalkan dampaknya dengan menghindari lima kesalahan umum di atas. Semakin kamu waspada dan sigap, semakin kecil kemungkinan mengalami kerugian serius.

Jangan anggap sepele langkah kecil yang bisa menyelamatkan nyawa dan barang berharga. Yuk, mulai siapkan diri dari sekarang agar kamu selalu siap menghadapi musim hujan, Beauties!

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beauties? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!