10 Daftar Banjir Terbesar Sepanjang Sejarah di Indonesia, Termasuk Banjir Bekasi?
Fenomena banjir bandang memang bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Periode musim hujan yang terjadi pada akhir tahun hingga akhir tahun membuat masyarakat diimbau untuk mengantisipasi datangnya curah hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Indonesia.
Salah satunya hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek pada Senin (3/3/2025) malam hingga Selasa (4/3/2025) pagi, menyebabkan sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, dan Bekasi terdampak banjir.
Setidaknya ada 20 titik banjir yang tersebar di tujuh kecamatan di Kota Bekasi, dengan ketinggian air bervariasi dari 20 hingga 120 sentimeter atau 2 meter. Tak hanya menenggelamkan rumah warga, banjir juga menggenangi jalan raya hingga stasiun kereta rel listrik (KRL) kota Bekasi.
Selain banjir ekstrem di Bekasi, berikut ini beberapa peristiwa banjir terbesar yang pernah terjadi di Indonesia sepanjang sejarah. Melansir dari berbagai sumber, berikut informasi lengkapnya!
1. Banjir Jambi (1955)
Banjir Jambi 1955/ Foto: X.com/@PengolahanArsip
Mundur ke tujuh dekade silam, tepatnya pada akhir bulan Januari sampai awal Februari 1955, Jambi pernah mencetak rekor peristiwa banjir terbesar dan terparah sepanjang sejarahnya.
Berdasarkan laporan saat itu, hujan mulai turun pada 28 Januari 1955 selama 10 hari berturut-turut. Alhasil, mengakibatkan ketinggian air Sungai Muara Tembesi meluap mencapai 4 meter.
Dilaporkan ada sebanyak 80% unit rumah di Jambi yang terendam banjir, ribuan orang mengungsi ke dataran tinggi, serta ribuan hektar sawah dan tanaman padi rusak akibat banjir yang merendam kota Jambi.
2. Banjir Bahorok (2003)
Ilustrasi banjir di Langkat/Foto: Dok. BPBD Langkat
Pada 2 November 2003, peristiwa banjir terbesar di Indonesia sempat melanda kawasan ekowisata Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Banjir akibat luapan air di Sungai Bahorok itu menyebabkan korban meninggal sebanyak 157 orang, termasuk 6 turis mancanegara, dan 82 orang lainnya dinyatakan hilang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh saat itu, penyebab utama bencana alam itu karena degradasi di daerah hulu akibat maraknya penebangan liar yang menghambat daya serap air hujan ke dalam tanah.
Namun sebagian masyarakat ada yang menganggap bahwa bencana alam yang terjadi itu merupakan kutukan akibat penyelewengan fungsi kawasan wisata yang dijadikan “dunia remang-remang”.
3. Banjir Jakarta (2007)
Banjir Jakarta 2007/ Foto: detikNews/Ari Saputra
Jakarta memang dianggap sebagai kota yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya, terutama pada awal tahun. Namun, peristiwa banjir terbesar dan terparah yang melanda kota besar ini terjadi pada tahun 2007 silam.
Pada malam tanggal 1 Februari 2007, banjir mulai melanda daerah Jakarta dan sekitarnya setelah hujan lebat yang berlangsung sejak sore hari sampai keesokan harinya tidak kunjung berhenti. Selain curah hujan yang tinggi, banjir dahsyat ini juga disebabkan oleh sistem drainase yang buruk. Alhasil, volume air di 13 sungai yang melintasi Jakarta meluap dan merendam hampir 60% wilayah DKI Jakarta dengan ketinggian paling parah mencapai 5 meter.
Dalam peristiwa banjir ini, dilaporkan ada sebanyak 80 orang meninggal dunia karena terseret arus, tersengat listrik, dan sakit. Lebih parahnya lagi, akibat kejadian ini perekonomian di Jakarta sempat mati dan mengalami kerugian mencapai Rp4,3 triliun. Sebanyak 320.000 warga Jakarta harus mengungsi ke tempat yang lebih aman sampai 7 Februari 2007.
4. Banjir Wasior, Papua Barat (2010)
Banjir Wasior, Papua Barat 2010/ Foto: Flickr.com/Sehat Negeriku
Pada 4 Oktober 2010 lalu, peristiwa banjir terbesar di Indonesia juga pernah melanda Wasior di Papua Barat. Banjir ini terjadi akibat hujan yang tidak berhenti selama dua hari berturut-turut.
Kondisi banjir diperparah dengan kerusakan hutan di Wasior yang menyebabkan Sungai Batang Salai yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy meluap. Akibatnya, sejumlah infrastruktur di Wasior hancur, termasuk rumah warga, rumah sakit, jembatan, gereja, hingga lapangan udara.
Bukan cuma itu saja, banjir dahsyat ini juga memutuskan jalur komunikasi dan jaringan listrik di wilayah tersebut. Berdasarkan laporan media saat itu, banjir bandang di Wasior ini menyebabkan 158 orang meninggal dunia dan 145 orang dinyatakan hilang.
5. Banjir Tangse, Aceh (2011)
Banjir Tangse, Aceh 2011/ Foto: Mongabay/Junaidi Hanafiah
Masyarakat Aceh, tepatnya di Tangse, Pidie, juga pernah mengalami peristiwa banjir terbesar di Indonesia. Banjir bandang itu terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Tangse selama empat hari berturut-turut pada 10 Maret 2011.
Kondisi semakin diperburuk dengan adanya penebangan liar di kawasan Hutan Tangse. Banjir bandang pun tak bisa dihindari. Akibatnya banyak rumah warga dan jembatan penghubung antar desa yang rusak diterjang banjir.
Berdasarkan informasi badan bencana kala itu, peristiwa banjir ini mengakibatkan setidaknya 24 orang meninggal dunia dan sebanyak 102 rumah hancur, rusak berat, dan rusak ringan.
6. Banjir Bandang Mandailing Natal (2018)
Banjir bandang Mandailing Natal 2018/ Foto: dok. BPBD Sumut
Pada 12 Oktober 2018 lalu, kejadian bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor terbesar di Indonesia pernah melanda sejumlah wilayah di Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Peristiwa ini mengakibatkan 20 orang meninggal dunia, 15 orang hilang, dan puluhan warga lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, ada juga puluhan rumah warga yang mengalami rusak berat, sedang dan ringan, akibat banjir yang membawa batang pohon kayu besar.
7. Banjir Flores Timur (2021)
Banjir Flores Timur/Foto: Dok. Istimewa/detikvisual
Bajir bandang terbesar di Indonesia juga pernah melanda Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kabupaten Flores Timur pada 4 April 2021 lalu. Selain banjir bandang, kawasan tersebut juga dilanda tanah longsor yang menelan banyak korban jiwa.
Berdasarkan data dari pemerintah setempat, sebanyak 68 orang dinyatakan meninggal dunia, 15 orang luka-luka, 70 orang hilang, dan 2.655 warga mengungsi.
Selain menenggelamkan ratusan rumah warga, bencana alam ini juga menyebabkan rusaknya sejumlah infrastruktur di Flores Timur seperti putusnya jembatan antar desa hingga 40 titik akses jalan yang tertutup pohon tumbang.
8. Banjir Sintang, Kalimantan Barat (2021)
Banjir Sintang/Foto: dok. BNPB
Banjir bandang yang terjadi di Sintang, Kalimantan Barat, dinobatkan sebagai banjir terbesar dan terlama yang pernah terjadi di Indonesia. Diawali dengan hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama empat hari berturut-turut sejak 11 November 2021 sampai 15 November 2021.
Pada puncak banjir, ada sekitar 35.652 Kepala Keluarga (KK) atau 123.936 jiwa yang terdampak, sebanyak 17.496 Kepala Keluarga yang memilih mengungsi ke tempat aman.
Berdasarkan laporan data saat itu, diperkirakan ada puluhan warga yang dinyatakan meninggal dunia. Selain itu, banjir bandang ini juga menyebabkan sebanyak 77 gardu listrik rusak, 88 rumah ibadah rusak, sejumlah kantor dan rumah sakit terendam.
Lebih parahnya lagi, peristiwa banjir di Sintang ini terjadi selama hampir satu bulan sehingga membuat petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengalami kesulitan untuk memberikan bantuan, akibat terputusnya akses jalan utama.
9. Banjir Manado (2022)
Banjir Manado 2022/ Foto: detikNews/Trisno Mais
Sebelum peristiwa ini, Manado sempat mengalami banjir bandang yang terjadi pada Januari 2014. Saat itu, dilaporkan sebanyak 18 orang tewas dan ribuan warga harus mengungsi.
Namun, peristiwa itu bukan menjadi banjir terbesar yang pernah terjadi di Manado. Peristiwa banjir terbesar dan terparah yang melanda Manado terjadi pada 3 Maret 2022 lalu.
Saat itu, kota Manado diguyur hujan selama dua hari berturut-turut sehingga mengakibatkan Sungai Sario, Tondano, dan Sawangan meluap. Curah hujan yang tinggi yang terjadi akhir-akhir itu juga menjadi alasan warga tidak bisa melakukan apapun, selain menyelamatkan diri.
Berdasarkan data dari pemerintah setempat, ada sekitar 320 rumah warga yang tergenang banjir dan sebanyak 2.404 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
10. Banjir Malinau (2023)
Ilustrasi banjir/Foto: dok. BPBD Kabupaten Paser
Di tahun 2023 lalu, Kalimantan Utara baru saja mengalami bencana alam berupa banjir bandang yang membuat hampir 80% wilayah di Kabupaten Malinau terendam banjir.
Tingginya curah hujan yang terjadi di daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia itu membuat dua kabupaten di Kalimantan Utara mendapat kiriman banjir dari Negeri Jiran melalui Sungai Mentrarang dan Sungai Sesayap.
Masyarakat setempat pun menilai bahwa banjir kali ini merupakan yang terbesar selama sepuluh tahun terakhir.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!