Menemukan seseorang yang tepat dalam sebuah hubungan nyatanya tidak sesederhana yang dibayangkan. Tidak heran jika banyak orang yang kemudian berkomitmen untuk tidak terburu-buru menikah guna mendewasakan diri secara emosional dan membangun diri secara finansial.
Dikutip dari laman Psychology Today, Stephan J. Betchen, DSW seorang terapis pernikahan dan keluarga berlisensi mengungkapkan bahwa masalah pernikahan dimulai dari siapa yang kita pilih sebagai pasangan.
Di sisi lain, sebagian besar dari kita mungkin juga percaya bahwa pasangan itu sudah ditentukan. Psikoanalisis seperti Freud dan Jung serta terapis sistem seperti Bowen Whitaker pun demikian.
Oleh karenanya, yang dapat dilakukan adalah menyadari apa yang dicari dalam diri pasangan dengan penuh kesadaran. Ini bukanlah tugas mudah tapi perlu diusahakan. Untuk itu, Stephen memberikan 5 bahan pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum menapaki jenjang pernikahan.
1. Mengetahui Apa yang Diri Inginkan
Mengetahui kriteria/ Foto: Freepik.com/freepik |
Penting mengetahui apa yang diri inginkan terhadap pasangan sebelum memutuskan melangkah ke jenjang lebih serius. Ya, karakter “A” mungkin cocok untuk si “B” tetapi belum tentu cocok untuk si “C”.
Demikian hal nya ketika melihat ke diri sendiri dan tentang sosok seperti apa yang dibutuhkan. Oleh karenanya, luangkanlah waktu untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan preferensi dalam mencari pasangan hidup. Refleksi setiap karakteristik yang diinginkan dari pasangan.
Selain itu, juga perlu menyadari bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dan harapan yang berbeda dalam suatu hubungan. Ini bisa mencakup jumlah waktu yang dihabiskan bersama, tingkat kedekatan fisik, cara berkomunikasi, dan lainnya.
Kemudian, penting untuk membuat keputusan secara independen, meskipun mempertimbangkan masukan dari keluarga dan teman adalah sesuatu yang wajar. Ingat, keputusan akhirnya harus berasal dari diri yang telah berpikir matang, sebab kamu lah yang akan hidup dengan segala konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang telah ditetapkan.