Sebuah quotes singkat berbunyi “diam adalah emas”. Tapi, kalau diamnya sebagai perilaku pengabaian, bagaimana? Nah, di sinilah kita perlu telusuri lebih lanjut istilah yang namanya “silent treatment”.
Silent treatment atau mengabaikan seseorang dalam sebuah konflik adalah bentuk perilaku yang sering kali tidak disadari dapat menyakiti orang lain. Meskipun sering dianggap sebagai cara untuk menghindari konflik, perilaku ini justru menunjukkan kurangnya keterampilan komunikasi dan regulasi emosi.
Untuk menghentikan kebiasaan ini, penting untuk memahami penyebabnya dan melakukan perubahan secara sadar. Mengutip dari laman Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk keluar dari perilaku silent treatment.
1. Pahami Akar Masalahnya
Mencari tahu/ Foto: Freepik.com/stockking |
Silent treatment sering kali merupakan respons terhadap perasaan terluka, frustrasi, atau ketidakmampuan untuk mengungkapkan emosi. Untuk menghentikan kebiasaan ini, mulailah dengan bertanya pada diri sendiri apa yang membuat diri kita memilih untuk diam, apakah kita merasa terlalu marah atau terluka untuk berbicara, dan apakah ini cara kita menghindari konflik atau mengekspresikan ketidakpuasan. Dengan mengenali akar dari perilaku ini, kita bisa lebih memahami diri sendiri dan mulai mencari solusi yang lebih sehat untuk mengekspresikan emosi.