5 Langkah untuk Menghentikan Perilaku Silent Treatment dalam Diri Sendiri

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Jumat, 20 Dec 2024 07:45 WIB
4. Bangun Kesadaran Diri dan Akui Kesalahan
Kesadaran diri/ Foto: Freepik.com/benzoix

Sebuah quotes singkat berbunyi “diam adalah emas”. Tapi, kalau diamnya sebagai perilaku pengabaian, bagaimana? Nah, di sinilah kita perlu telusuri lebih lanjut istilah yang namanya “silent treatment”.

Silent treatment atau mengabaikan seseorang dalam sebuah konflik adalah bentuk perilaku yang sering kali tidak disadari dapat menyakiti orang lain. Meskipun sering dianggap sebagai cara untuk menghindari konflik, perilaku ini justru menunjukkan kurangnya keterampilan komunikasi dan regulasi emosi.

Untuk menghentikan kebiasaan ini, penting untuk memahami penyebabnya dan melakukan perubahan secara sadar. Mengutip dari laman Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk keluar dari perilaku silent treatment.

1. Pahami Akar Masalahnya

Mencari tahu/ Foto: Freepik.com/stockking
Mencari tahu/ Foto: Freepik.com/stockking

Silent treatment sering kali merupakan respons terhadap perasaan terluka, frustrasi, atau ketidakmampuan untuk mengungkapkan emosi. Untuk menghentikan kebiasaan ini, mulailah dengan bertanya pada diri sendiri apa yang membuat diri kita memilih untuk diam, apakah kita merasa terlalu marah atau terluka untuk berbicara, dan apakah ini cara kita menghindari konflik atau mengekspresikan ketidakpuasan. Dengan mengenali akar dari perilaku ini, kita bisa lebih memahami diri sendiri dan mulai mencari solusi yang lebih sehat untuk mengekspresikan emosi.

2. Pelajari Keterampilan Komunikasi yang Sehat

Keterampilan berkomunikasi/ Foto: Freepik.com/freepik

Komunikasi yang baik adalah kunci untuk menghindari silent treatment. Kita bisa mulai dengan menggunakan pernyataan yang berfokus pada diri sendiri untuk menyampaikan perasaan, seperti "saya merasa kecewa ketika..." daripada menyalahkan orang lain.

Penting juga untuk menetapkan batas waktu untuk meredakan emosi sambil tetap mengomunikasikan alasan kita. Latih mendengarkan secara aktif untuk memahami sudut pandang orang lain. Belajar berkomunikasi dengan cara ini membutuhkan waktu, tetapi akan membantu membangun hubungan yang lebih sehat.

3. Identifikasi Pemicu Emosi

Pemicu emosi/ Foto: Freepik.com/master1305

Sering kali, silent treatment terjadi karena kita merasa kewalahan oleh emosi yang tidak terkendali. Untuk mencegahnya, penting untuk membuat daftar situasi atau perilaku yang cenderung memicu respon diam kita. Renungkan bagaimana perasaan itu muncul dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya tanpa menarik diri.

Pertimbangkan juga untuk menggunakan teknik relaksasi, seperti meditasi atau pernapasan dalam, untuk mengelola stres. Dengan memahami pemicu emosi kita bisa lebih siap menghadapi konflik secara konstruktif.

4. Bangun Kesadaran Diri dan Akui Kesalahan

Kesadaran diri/ Foto: Freepik.com/benzoix

Menghentikan silent treatment memerlukan keberanian untuk mengakui dampak dari perilaku ini terhadap orang lain. Kita dapat mulai dengan merefleksikan bagaimana silent treatment memengaruhi hubungan kita.

Jika kita telah melukai seseorang, minta maaf dengan tulus dan jelaskan bahwa kita sedang berusaha untuk berubah. Beri ruang bagi orang lain untuk menyampaikan perasaan mereka tanpa defensif. Menerima bahwa kita telah menyakiti orang lain adalah langkah penting untuk memperbaiki hubungan.

5. Dapatkan Dukungan Profesional Jika Diperlukan

Konsultasi kepada ahli/ Foto: Freepik.com/kroshka-nastya

Nah, satu lagi langkah yang tidak kalah penting dan bisa jadi jalan yang baik adalah datang ke tenaga profesional alias ahlinya. Seorang konselor atau terapis dapat membantu kita menggali penyebab mendalam dari perilaku ini, mempelajari keterampilan baru untuk mengelola konflik, dan mendapatkan dukungan dalam perjalanan perubahan yang akan kita lakukan. Dukungan ahli bisa menjadi langkah besar untuk memahami dan memperbaiki pola perilaku yang merusak. Semangat!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE