Menurut data IMF (International Monetary Fund), peringkat pertama negara terkaya di dunia tahun 2023 dipegang oleh Luksemburg. Menyusul di peringkat selanjutnya, ada negara-negara seperti Irlandia, Swiss, hingga Norwegia. Negara-negara tersebut dikenal sebagai kawasan makmur, yang dibuktikan dengan PDB per kapita yang sangat besar.
Namun percaya enggak percaya, beberapa negara yang saat ini dikenal kaya raya ternyata juga pernah mengalami masa sulit, Beauties. Namun karena sebuah alasan, mereka berhasil bangkit dan menjadi kawasan paling makmur di dunia.
Negara mana saja yang dulunya miskin kini kaya raya? Berikut daftar yang dihimpun dari laman The Richest.
1. Norwegia
Norwegia/Foto: Unsplash.com/Oliver Cole |
Pada abad ke-19, Norwegia adalah negara miskin yang sebagian warganya bekerja sebagai petani dan nelayan. Alhasil, banyak penduduk yang memutuskan merantau ke Amerika Serikat. Namun semua berubah ketika pemerintah mulai mengembangkan hidropower pada abad ke-20. Lapangan kerja baru mulai tercipta sehingga PDB meningkat pesat.
Namun pada tahun 1930an, terjadi resesi akibat Perang Dunia II. Untungnya, Norwegia mendapat bantuan dana dari AS. Hingga pada tahun 1969, ditemukan tambang minyak bumi di Laut Utara yang kemudian mengubah segalanya. Proses produksi dan pengolahan mulai dilakukan sejak tahun 1971, dan kini Norwegia menjadi salah satu negara paling makmur di dunia.
2. Qatar
Qatar/Foto: Pixabay.com/Konevi |
Tuan rumah Piala Dunia 2022 ini adalah salah satu negara teluk yang miskin pada awal abad ke-20. Saat menjadi protektoran Inggris pada tahun 1916, warga Qatar menggantungkan hidup sebagai nelayan dan penyelam mutiara. Mereka harus benar-benar bekerja keras demi mendapatkan kehidupan yang layak.
Dilansir dari laman Love Money, harapan mulai muncul pasca ditemukannya tambang minyak bumi pada tahun 1940. Sayangnya, eksplorasi sempat terhenti karena Perang Dunia II dan baru dimulai kembali pada 1949. Pada era 1950-1960an, negara Timur Tengah ini mulai mengalami percepatan ekonomi.
Pada tahun 1971, Qatar mendapat kemerdekaan penuh dari Inggris, dan mulai menuai keuntungan dari ekstraksi minyak selama dua dekade. Harga minyak dunia sempat jatuh pada 1980 hingga 1997, namun kemudian membaik menjelang tahun 2000an dan membawa negara ini pada kemakmuran hingga sekarang.