5 Rahasia Ahli Parenting Ivy League untuk Menumbuhkan Ketangguhan Mental Anak

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Rabu, 06 Nov 2024 22:30 WIB
5 Rahasia Ahli Parenting Ivy League untuk Menumbuhkan Ketangguhan Mental Anak
5 Rahasia Ahli Parenting Ivy League untuk Menumbuhkan Ketangguhan Mental Anak/Foto: freepik.com/Lifestylememory

Menurut Dr. Tovah Klein, seorang ahli parenting dari Barnard College yang terafiliasi dengan Ivy League, ketangguhan mental adalah kemampuan beradaptasi, menyesuaikan diri, dan bersikap fleksibel dalam menghadapi tantangan dan perubahan yang tidak terduga. Ketangguhan mental sendiri bukanlah sifat bawaan melainkan kemampuan dinamis yang bisa dikembangkan.

Klein juga menekankan pentingnya membantu anak-anak mengembangkan hal ini karena anak-anak yang tangguh lebih mungkin memiliki kepercayaan diri untuk bangkit kembali dari kegagalan dan motivasi diri untuk terus mengambil risiko yang diperlukan.

Menurut Klein yang dilansir dari CNBC Make It, inilah beberapa rahasia untuk menumbuhkan ketangguhan mental tersebut!

Membangun Kepercayaan

Ilustrasi/Foto: Freepik/Lifestylememory
Ilustrasi/Foto: Freepik/Lifestylememory

Menurut Klein, salah satu aspek paling penting dalam hubungan orangtua dan anak adalah kepercayaan. Ketika anak percaya bahwa orangtua akan selalu mendukung mereka dalam situasi apa pun, mereka akan mengembangkan rasa percaya diri untuk mempercayai diri sendiri dan orang lain.

Membangun kepercayaan ini memerlukan waktu, tetapi prosesnya sering kali dipercepat dalam momen sulit, seperti ketika orangtua harus menegur anak tetapi tetap menunjukkan kasih sayang. Dari momen ini, anak belajar bahwa hubungan dapat pulih setelah konflik sehingga membantu mereka menjadi lebih kuat dalam menghadapi kesulitan di masa depan.

Mengatur Emosi

Ilustrasi/Foto: Freepik

Anak harus merasa percaya pada orangtua mereka agar bisa menceritakan perasaannya, terutama saat sedang tertekan. Oleh karena itu, orangtua perlu memperhatikan emosi anak dan bertanya jika mereka terlihat sedih, lalu memvalidasi perasaan tersebut.

Setelah anak-anak merasa nyaman berbicara tentang perasaannya, orangtua bisa membantu mereka belajar mengatur emosi. Anak yang terbiasa mengelola emosi sejak kecil cenderung lebih kuat saat menghadapi kesulitan.

Mengembangkan Kemandirian

Ilustrasi/Foto: Freepik

Saat anak-anak tumbuh dewasa, mereka biasanya ingin lebih mandiri dan melepaskan diri dari orangtua mereka. Untuk mendukung mereka, orangtua tidak hanya perlu membiarkan anak-anak berjuang sendiri, tetapi juga memberikan dukungan yang konsisten. Keyakinan bahwa orangtua selalu ada dan siap membantu kapan pun dibutuhkan, akan membantu anak merasa percaya diri dalam menghadapi tantangan dunia luar.

Klein sendiri menyarankan gaya pengasuhan otoritatif, yaitu orangtua secara bertahap memberikan lebih banyak kebebasan kepada anak-anak, tetapi tetap memberikan aturan yang jelas. Bahkan melibatkan anak dalam diskusi dan mendengarkan pendapat mereka dalam menetapkan batasan dapat membantu membangun kepercayaan diri dan mendorong kemandirian.

Bersosialisasi dengan Orang Lain

Ilustrasi/Foto: Freepik

Membangun dan menjaga hubungan yang baik dengan teman di sekolah sangat penting untuk kebahagiaan anak, menurut para ahli, termasuk Robert Waldinger dari Harvard. Anak yang percaya diri dan pandai berinteraksi dengan orang lain akan lebih mudah membangun hubungan yang baik. Mereka juga belajar merasakan empati dan kasih sayang melalui interaksi tersebut.

Klein menyarankan agar orangtua membantu anak mereka mengembangkan keterampilan sosial dengan cara mengajak mereka bermain bersama teman-teman, mengikuti kegiatan kelompok, dan melakukan permainan yang membutuhkan kerja sama.

Selain itu, orangtua juga harus menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan perilaku yang sopan dan tenang dalam menyelesaikan konflik, baik dengan pasangan maupun orang lain, alih-alih bersikap kasar dan kehilangan kendali.

Merasa Dipahami

Ilustrasi/Foto: Freepik/Lifestylememory

Agar anak merasa bahagia dan percaya diri, mereka perlu merasakan penerimaan tanpa syarat dari orangtua. Orangtua perlu menyadari bagaimana perasaan dan perilaku mereka memengaruhi anak. Orangtua harus ingat bahwa anak adalah individu yang unik dan bisa menyesuaikan harapan mereka dengan kepribadian anak.

Penting untuk melakukan introspeksi dan mencari tahu apakah orangtua terlalu kritis terhadap anak meskipun tidak mengatakannya secara langsung. Selain itu, psikolog juga menyarankan agar orangtua memuji usaha anak alih-alih hanya fokus pada hasil akhirnya. Dengan fokus pada usaha mereka, anak akan merasa dihargai meskipun mereka mendapatkan nilai rendah di sekolah atau tidak terpilih dalam tim olahraga.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE