5 Rekomendasi Serial Dokumenter Makanan Asia di Netflix, Ada yang di Yogyakarta!

Firzaputri Maulida Maharani | Beautynesia
Jumat, 12 Jul 2024 20:00 WIB
5 Rekomendasi Serial Dokumenter Makanan Asia di Netflix, Ada yang di Yogyakarta!
5 Rekomendasi Serial Makanan di Netflix, Ada yang di Yogyakarta?/Foto: Freepik/ArtPhoto_studio

Beauties, makanan tentu sudah menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tak sebatas pengisi perut, makanan juga menyimpan segala cerita, budaya, dan ciri khas keunikannya masing-masing.

Maka dari itu, tak mengherankan jika kini semakin banyak film dokumenter yang didedikasikan khusus untuk makanan. Bagi Beauties pencinta makanan, ini dia 5 rekomendasi tontonan Netflix yang bercerita soal lika-liku makanan dan kehidupan di sekitarnya menurut laman SilverKris!

Ugly Delicious

Ugly Delicious/Foto: Netflix

Saat sudah tidak lagi mengurusi ekspansi bisnis restorannya, pendiri Momofuku, David Chang berkeliling dunia untuk mencari kuliner yang nikmat.

Acara ini menampilkan petualangan Chang bersama sejumlah tamu spesial, seperti komedian Aziz Ansari dan Ali Wong. Mereka mencoba mendalami sejarah sosial, budaya, dan kuliner suatu hidangan atau masakan tertentu.

Pada episode "Nasi Goreng", Chang bertemu dengan pakar makanan Tiongkok, Fuschia Dunlop di Beijing untuk mencicipi berbagai hidangan unik, seperti teripang atau urat daging rusa, menarik untuk ditonton!

Salt Fat Acid Heat

Salt Fat Acid Heat/Foto: Netflix

Chef Samin Nosrat adalah pemenang James Beard Award dengan buku berjudul sama dengan serial ini.

Buku ini menceritakan perjalanan Nosrat menyelidiki empat bahan dasar penambah rasa, yakni garam, lemak, asam, dan panas. Tiap episodenya berfokus pada tiap elemen, di mana Nosrat mengandalkan pengalaman dan pengetahuannya di bidang kuliner untuk menghidupkan bahan-bahan tersebut.

Beauties akan mengetahui kisah Nosrat saat melakukan perjalanan ke perbukitan Italia untuk mempelajari minyak zaitun dan salami yang menjadi komponen dalam masakan Italia, atau memahami lebih lanjut tentang cara memanen garam dari rumput laut di Jepang.

Cooked

Cooked/Foto: Netflix

Mirip dengan konsep Salt Fat Acid Heat, serial ini menceritakan perjalanan Pollan ke berbagai belahan dunia untuk mempelajari berbagai seni memasak berdasarkan buku yang ditulisnya.

Tiap episodenya bertemakan salah satu dari empat elemen alam yang dapat mengubah bahan mentah, yakni api, air, udara, dan tanah.

Pollen juga memperkenalkan para juru masak, mulai dari ahli barbeque pit di Amerika Selatan, seorang biarawati pembuat keju di Connecticut, hingga juru masak rumahan di Mumbai.

Chef's Table

Chef's Table/Foto: Netflix

Film dokumenter tentang makanan ini menceritakan kisah koki-koki terbaik di dunia, memberikan pemahaman pada penonton terkait hal-hal yang membuat mereka termotivasi.

Mulai dari Amazon, Barcelona, Jepang, tiap episodenya memuat pandangan setiap koki tentang bagaimana daerah sekitar telah menginspirasi kreativitas mereka. Seperti contoh, pada musim ketiga, seorang pakar ramen, Ivan Orkin, menceritakan kecintaannya terhadap Jepang selama bertahun-tahun, yang kemudian mengantarkannya untuk membuka toko ramen di New York.

Street Food: Asia

Street Food: Asia/Foto: dok. Istimewa via detikfood

Serial Street Food ini merupakan kisah-kisah dibalik jajanan kaki lima yang legendaris di tiap benua. Kebetulan, untuk edisi benua Asia, Netflix menyajikan kisah jajanan kaki lima dari kota Bangkok, Osaka, Delhi, Yogyakarta, Chiayi, Seoul, Ho Chi Minh, Singapura, dan Cebu.

Untuk jajanan khas Yogyakarta, Netflix menyoroti kisah 4 pejuang kuliner di Yogyakarta, namun yang paling banyak dibahas adalah kisah Mbah Satinem, penjual jajanan pasar. Adapun menu andalannya yaitu lupis yang disiram dengan saus gula. 

Dilansir dari detikFood, setiap hari Mbah Satinem bangun tengah malam untuk menyiapkan dagangannya dengan bantuan suami. Mereka juga masih menggunakan metode tradisional dalam membuat kue, seperti memakai kayu bakar untuk memasak kue.

Hal yang menjadi inspirasi bagi penonton adalah bagaimana semangat Mbah Satinem untuk tetap berjualan meski usianya tidak muda lagi. Dari hasil jualan tersebut, ia berhasil menghidupi 10 orang, yaitu 3 anak dan 7 cucu. Ia sendiri mengaku tidak ingin berhenti berjualan jajan pasar selama masih sanggup, namun ia sudah menyiapkan anaknya untuk menggantikannya.

Mbah Satinem berjualan jajanan pasar di depan sebuah ruko. Sebelum ia tiba, orang-orang sudah mengantri menunggunya. Bahkan, karena banyaknya antrian, Mbah Satinem bersama anaknya yang membantu berjualan membuatkan kartu nomor artian agar pembeli tidak berebut.

Dari kelima rekomendasi serial ini, adakah yang sudah kamu tonton, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE