2023 baru berjalan selama kurang lebih tiga bulan, namun sudah ada beberapa skandal yang melibatkan selebriti Korea Selatan. Tak ayal, skandal-skandal tersebut pun membuat heboh publik, bahkan terkejut.
Berikut ini Beautynesia telah merangkum beberapa selebriti Korea yang mengejutkan publik dengan terlibat skandal di awal 2023.
Yoo Ah In
Salah satu aktor ternama asal Korea Selatan, Yoo Ah In, dikonfirmasi mengonsumsi obat-obatan terlarang pada awal 2023. Melansir Soompi, sebelumnya pria kelahiran 1986 diketahui mengonsumsi propofol dan ganja.
Namun, usai melaksanakan investigasi lebih lanjut, ia juga positif menggunakan obat-obatan terlarang jenis kokain, hingga retamine. Kabar tersebut sontak mengejutkan publik, terutama penggemar Yoo Ah In.
Pasalnya, banyak proyek akting yang akan dibintangi sang aktor, seperti drama Hellbound season 2, Goodbye Earth, hingga film High Five. Sementara itu, usai menyetujui untuk bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk investigasi lebih lanjut, Yoo Ah In memutuskan untuk keluar dari salah satu proyek akting yang akan dibintanginya, yaitu Hellbound season 2. Perannya sendiri akan digantikan oleh aktor Kim Sung Cheol seperti melansir Allkpop.
Ravi 'VIXX'
Salah satu skandal yang sempat menjadi perbincangan di Korea Selatan ialah maraknya laki-laki yang menggunakan jasa 'calo' wajib militer untuk memalsukan data kesehatan agar bisa dikecualikan dalam tugas wajib militer tertentu.
Tak hanya masyarakat biasa, beberapa tokoh ternama seperti selebriti dan atlet pun dikabarkan menggunakan jasa tersebut. Salah satu selebriti Korea Selatan yang mengakui bahwa ia memalsukan data kesehatan untuk wajib militer ialah Ravi, anggota boy group VIXX yang juga merupakan rapper, penyanyi, dan penulis lagu.
Setelah beberapa saat, kabar baru dari kasus Ravi tersebut ialah surat perintah penangkapan yang dicabut. Melansir Soompi, hakim ketua dari pengadilan distrik selatan Seoul menyelidiki Ravi karena dugaan pelanggaran Undang-Undang Dinas Militer dan memeriksa keabsahan surat perintah penangkapan.
Usai interogasi, hakim menolak surat tersebut dan menyatakan bahwa sulit untuk menentukan bahwa ada risiko melarikan diri atau menghancurkan barang bukti. Lebih lanjut, karena Ravi sendiri telah mengakui dakwaan tersebut hakim menganggap bahwa penangkapan itu tidak diperlukan.
"Meskipun dakwaan ini serius, adalah standar untuk melakukan penyelidikan terhadap tersangka tanpa penahanan. Mengingat bukti obyektif yang dikumpulkan sejauh ini, [tersangka] telah mengakui tuduhan tersebut.
Tempat tinggal dan kariernya stabil dan ketika mempertimbangkan berbagai faktor, seperti ikatan sosial, sulit untuk mengatakan perlunya menangkap tersangka pada tahap ini."