5 Strategi Ampuh Mengatur Uang Gajian Biar Tidak Cuma Numpang Lewat

Regitha Mandasari Putri Suryana | Beautynesia
Minggu, 25 May 2025 15:30 WIB
1.  Langsung Sisihkan di Awal, Bukan Tunggu Sisa di Akhir
Langsung sisihkan di awal, bukan tunggu sisa di akhir/ Foto : Freepik/ Wirestock

Pernah merasa gaji cuma numpang lewat? Baru juga gajian, eh seminggu kemudian saldo udah menipis. Padahal nggak belanja yang aneh-aneh? Jangan-jangan bukan soal besar kecilnya gaji, tapi caramu mengatur uang yang bikin cepat habis!

Tenang, kamu nggak sendirian kok, Beauties. Banyak orang juga mengalami hal yang sama. Tapi kabar baiknya, ada kok strategi simpel dan tetap realistis yang bisa bantu kamu lebih sadar sama arus keluar masuk uang.

Jadi kamu tetap bisa jajan, healing, dan senang-senang tanpa deg-degan nunggu tanggal gajian berikutnya. Yuk, simak strategi ampuh supaya gaji kamu nggak cepat ludes!

1. Langsung Sisihkan di Awal, Bukan Tunggu Sisa di Akhir

Langsung sisihkan di awal, bukan tunggu sisa di akhir/ Foto : Freepik/ Wirestock

Salah satu cara paling manjur biar gaji nggak langsung lenyap di minggu pertama adalah dengan langsung menyisihkan di awal, bukan nunggu sisa di akhir bulan. Begitu gaji masuk, langsung sisihkan sebagian buat tabungan, investasi, atau dana darurat.

Idealnya adalah 10–20% dari penghasilan. Kalau dana darurat belum kebentuk, mulai pelan-pelan, targetnya bisa sampai 3–6 bulan pengeluaran. Kalau kamu punya alokasi rutin buat zakat atau sedekah, bisa sekalian disisihkan.

Kenapa harus buru-buru disisihkan? Karena, kalau nunggu akhir bulan, biasanya bisa habis duluan. Bukan karena kebutuhan besar, tapi karena jajan random, diskon dadakan, atau sekadar “ngopi cantik.

Padahal hal-hal kecil itu lama-lama nguras juga. Jadi daripada menyesal tiap akhir bulan, mending amankan dulu bagian pentingnya. Baru deh sisanya dipakai buat kebutuhan harian.

2. Pakai Sistem E-wallet Terpisah

Pakai sistem e-wallet terpisah/ Foto : Freepik/Wirestock

Cara lain supaya gaji nggak cepat habis adalah dengan bikin sistem e-wallet terpisah. Intinya, kamu pecah-pecah uang gaji jadi beberapa kategori sesuai kebutuhan. Misalnya, ada pos untuk belanja bulanan, transportasi, makan di luar, kebutuhan anak, sampai self reward. Masing-masing kategori ini punya jatah sendiri yang nggak boleh diutak-atik.

Kalau kamu tipe cashless, bisa banget manfaatin beberapa e-wallet atau rekening digital terpisah. Tapi kalau lebih suka pegang tunai, pakai metode amplop fisik juga oke banget. 

Dengan sistem ini, kamu jadi punya batas yang jelas. Kalau dana buat "makan di luar" sudah habis ya sudah, nggak perlu maksa jajan lagi. Bukan pelit, tapi belajar disiplin. Sistem ini bikin kamu lebih sadar, lebih terukur, dan yang paling penting, nggak gampang kebobolan gara-gara lapar mata.

3. Catat Pengeluaran Harian, Kecil atau Besar

Catat pengeluaran harian, kecil atau besar/ Foto : Freepik/ Freepik

Salah satu kebiasaan sederhana tapi berdampak besar adalah mencatat pengeluaran harian, sekecil apa pun itu. Luangkan waktu 2 menit saja setiap hari, cukup buat nulis apa aja yang kamu keluarkan hari itu.

Nggak harus ribet atau formal, bisa lewat aplikasi keuangan, spreadsheet di Google Sheets, atau bahkan buku catatan kecil di tas kamu. Contohnya, misalnya kamu tulis:

  • Kopi: Rp25.000
  • Parkir: Rp3.000
  • Makan siang: Rp35.000

Kelihatannya sepele, kan? Tapi coba kumpulkan seminggu, kamu bakal kaget sendiri. Dengan mencatat, kamu jadi punya awareness tahu ke mana sebenarnya uangmu pergi. Dan dari situ, kamu bisa mulai sadar mana pengeluaran yang memang perlu, mana yang cuma kebiasaan impulsif.

4. Utamakan yang Wajib, Tahan yang Cuma Ingin

Utamakan yang wajib, tahan yang cuma ingin/ Foto : Freepik/ Freepik

Salah satu kunci supaya gaji nggak cepat habis adalah belajar membedakan antara butuh dan keinginan. Kedengarannya simpel, tapi praktiknya nggak selalu segampang itu.

Misalnya, bayar cicilan motor tiap bulan, jelas itu kebutuhan. Beli skincare karena udah mau habis dan itu bagian dari perawatan diri, masih masuk kategori butuh. Tapi kalau kamu tiba-tiba lihat jaket lucu lewat di FYP TikTok terus tanpa mikir langsung check out, itu jelas keinginan sesaat. Sebelum kamu beli sesuatu, biasakan nanya ke diri sendiri:

Kalau aku nggak beli ini, hidupku bakal terganggu nggak?”

“Barang ini bisa ditunda nggak?”

“Aku beli ini karena memang perlu, atau cuma karena capek, bosen, atau lagi stress?”

Sering kali kita belanja bukan karena butuh, tapi karena pengin merasa lebih baik atau sekadar ngikut tren. Dan itu nggak salah, asal kamu tahu batasnya. Dengan menahan sedikit impuls belanja dan lebih jujur ke diri sendiri, kamu bisa menyelamatkan uang dari kebocoran kecil yang kalau dikumpulkan ternyata banyak juga. 

5. Manfaatkan Promo, Tapi Jangan Promo yang Mengendalikan Kamu

Manfaatkan promo, tapi jangan promo yang mengendalikan kamu/ Foto : Freepik/ Freepik

Promo bisa banget jadi penyelamat dompet, asal kamu yang kendalikan, bukan sebaliknya. Intinya, beli barang karena memang kamu butuh dan udah rencana dari awal baru deh, cari promonya biar makin hemat. Bukan karena melihat label “diskon 50%” terus langsung check out, padahal sebelumnya nggak kepikiran beli itu sama sekali.

Promo itu oke, asal kamu yang kendalikan, bukan promo yang mengatur kamu belanja. Bedakan mana kebutuhan dan mana cuma lapar diskon. Jadi pembeli yang bijak dan tahu mana yang prioritas dan nggak gampang kepancing FOMO atau flash sale.

Nah Beauties, dengan menerapkan strategi di atas, dijamin uang gajianmu nggak cuma numpang lewat!

____ 

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE