"Ayah memegang kekuasaan yang meresahkan, suka atau tidak," tulis Katherine Angel dalam bukunya Daddy Issues: Love and Hate in the Time of Patriarchy. Sains tampaknya setuju. Ada bukti yang berkembang dalam penelitian yang menunjukkan bahwa hubungan awal kita dengan ayah kita menjadi akar dari bagaimana kita melihat diri kita sendiri, berhubungan dengan dunia, memperlakukan orang-orang dalam hidup kita, dan ekspektasi terhadap cara orang lain memperlakukan kita.
Menurut Dr. Thakkar, psikiater konseling kesehatan mental, terapi perilaku kognitif, dan terapi relaksasi, Daddy issues adalah serangkaian perilaku tidak sehat atau maladaptif yang dapat muncul karena pola asuh yang bermasalah atau kesalahan pola asuh dari pihak ayah, atau bahkan ketidakhadirannya, dan berkembang sebagai perilaku mengatasi masalah di masa kanak-kanak.