5 Tanda Tembok Rumahmu Berbahaya untuk Kesehatan, Segera Cek!

Regitha Mandasari Putri Suryana | Beautynesia
Kamis, 30 Oct 2025 08:00 WIB
4. Tembok Retak dan Berlubang
Tembok retak dan berlubang/ Foto : Freepik/ Freepik

Kesehatan rumah sering kali diukur dari kebersihan lantai atau kerapian perabot, padahal kondisi tembok juga punya peran besar terhadap kesehatan penghuninya.

Dinding yang lembap, berjamur, atau retak bisa menjadi sumber berbagai masalah. Mulai dari alergi, gangguan pernapasan, hingga penurunan kualitas udara dalam ruangan. Banyak orang tidak menyadari bahwa bau apek atau cat yang mengelupas bisa jadi pertanda tembok rumah sedang “sakit”.

Memahami tanda-tanda ini bukan hanya soal menjaga keindahan rumah, tapi juga melindungi keluarga dari ancaman kesehatan yang tersembunyi. Yuk, kenali tanda tembok rumah yang berbahaya untuk kesehatan dan pelajari cara mengatasinya sebelum terlambat.

1. Cat Mengelupas dan Berdebu

Cat mengelupas dan berdebu/ Foto : Freepik/ Freepik

Cat yang mulai mengelupas sering dianggap masalah kecil, padahal bisa menjadi tanda bahaya tersembunyi. Cat lama, terutama yang mengandung timbal, dapat melepaskan partikel beracun ke udara saat terkelupas atau berdebu. Partikel ini bisa terhirup tanpa disadari dan dalam jangka panjang mengganggu sistem saraf, terutama pada anak-anak.

Selain itu, debu dari cat mengelupas bisa memicu iritasi kulit dan mata, serta memperburuk alergi yang sudah ada. Jika cat rumahmu sering rusak meski baru dicat, periksa kembali kadar kelembapan ruangan atau bahan cat yang digunakan bisa jadi penyebab utamanya ada di sana.

2. Tembok Lembap dan Berjamur

Tembok lembap dan berjamur/ Foto : Freepik/ Freepik

Dinding yang terasa lembap dan dingin saat disentuh biasanya menandakan adanya rembesan air atau ventilasi yang kurang baik. Kondisi seperti ini menjadi tempat ideal bagi jamur dan lumut untuk tumbuh. Jamur menghasilkan spora mikroskopis yang bisa terbawa udara dan terhirup oleh penghuni rumah. Akibatnya, sistem pernapasan terganggu, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau asma.

Selain menimbulkan masalah kesehatan, tembok lembap juga bisa menyebabkan perabot cepat rusak dan cat mudah mengelupas. Jika dibiarkan, jamur akan semakin menyebar ke seluruh permukaan dinding, membuat rumah berbau apek dan tidak nyaman dihuni.

3. Bau Apek yang Tidak Hilang

Bau apek yang tidak hilang/ Foto : Freepik/ Freepik

Bau apek yang terus muncul di rumah biasanya bukan hanya karena jarang dibersihkan. Ini sering menandakan adanya pertumbuhan jamur di balik cat atau lapisan tembok. Jamur mengeluarkan senyawa kimia alami (MVOCs) yang berbau tajam dan dapat menimbulkan rasa mual atau sakit kepala jika dihirup dalam waktu lama.

Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa kelembapan di rumah terlalu tinggi atau sirkulasi udaranya buruk. Jika sudah demikian, solusi sementara seperti menyemprot pengharum ruangan tidak akan menyelesaikan masalah. Kamu perlu mencari sumber lembapnya, memperbaiki ventilasi, dan mungkin mengganti lapisan cat yang sudah terkontaminasi.

4. Tembok Retak dan Berlubang

Tembok retak dan berlubang/ Foto : Freepik/ Freepik

Retakan kecil pada dinding bisa tampak sepele, namun sebenarnya berpotensi besar menimbulkan masalah kesehatan. Retakan memungkinkan air meresap ke dalam dinding dan menciptakan lingkungan lembap yang ideal bagi jamur dan bakteri untuk berkembang biak. Selain itu, retakan juga bisa menjadi tempat bersarangnya serangga kecil seperti semut, rayap, atau kecoa yang membawa kuman penyakit.

Jika tidak segera diperbaiki, retakan akan melebar dan melemahkan struktur bangunan. Ini bukan hanya mengancam keamanan rumah, tapi juga dapat memperburuk kualitas udara di dalam ruangan karena adanya kontaminasi dari jamur dan debu yang keluar melalui celah-celah dinding.

5. Tembok Ditumbuhi Lumut atau Noda Hitam

Tembok ditumbuhi lumut atau noda hitam/ Foto : Freepik/ Freepik

Lumut dan noda hitam di dinding adalah tanda nyata adanya kelembapan berlebih. Selain mengganggu tampilan rumah, lumut menghasilkan spora yang bisa terhirup dan menyebabkan gangguan pernapasan atau iritasi kulit. Jika tumbuh di kamar tidur atau area tertutup, efeknya bisa lebih parah karena udara di ruangan akan tercemar spora jamur setiap saat.

Membersihkan lumut dengan air biasa tidak cukup, karena akar jamur dapat menembus lapisan cat. Solusi terbaik adalah membersihkannya menggunakan cairan antijamur khusus, lalu memastikan ruangan mendapat cukup sinar matahari dan ventilasi.

Kesehatan rumah berawal dari hal-hal kecil yang sering kita abaikan, termasuk kondisi tembok. Dinding yang bersih, kering, dan bebas jamur bukan hanya mempercantik tampilan, tetapi juga menjaga kualitas udara dan kesehatan penghuninya. Jika kamu menemukan tanda-tanda seperti lembap, jamur, atau bau apek di rumah, segera ambil tindakan sebelum berdampak lebih jauh.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.