Pemerintah Indonesia mengawali awal tahun 2022 dengan peresmian ibu kota baru di Kalimantan Timur yang dinamai sebagai Nusantara. Terlepas dari pro dan kontra mengenai simbol negara yang baru, beberapa pengamat berpendapat bahwa pemindahan ibu kota dipercaya bisa menaikkan industri pariwisata Kalimantan Timur.
Tidak hanya wisata alam, sejumlah bangunan bersejarah di Kalimantan Timur juga dapat dijadikan pilihan wisatawan saat berkunjung ke ibu kota baru Nusantara. Berikut 5 tempat wisata bernilai sejarah tinggi di ibu kota baru RI yang wajib dikunjungi. Simak, yuk!
Gua Tapak Tangan Karst Sangkulirang
Gua Tapak Tangan Karst /Foto: Pinterest/mediastorehouse |
Kalimantan Timur menyimpan salah satu peninggalan purbakala yang tidak hanya bersejarah bagi Indonesia, tapi juga untuk peneliti mancanegara. Gua-gua yang yang terletak di pegunungan Karst, Kalimantan Timur menyimpan ribuan gambar cadas berusia lebih dari 40.000 tahun dan dikonfirmasi sebagai lukisan figuratif tertua di dunia.
Untuk sampai di lokasi, pengunjung harus menyusuri hutan dan memanjat tebing curam. Oleh karenanya, dibutuhkan pendampingan dari petugas yang bertanggung jawab atas pengelolaan tempat tersebut.
Meski tempat ini telah dijadikan tempat wisata pendidikan karena situs arkeologi dan sumber daya alamnya yang menakjubkan, jumlah pengunjung yang datang dibatasi dan harus diawasi oleh petugas untuk menghindari kerusakan dan vandalisme.
Keraton Sambaliung
Keraton Sambaliung/Foto: Instagram/chienda20 |
Keraton Sambaliung adalah salah satu situs bersejarah peninggalan Sultan Alimmuddin, raja pertama Kesultanan Sambaliung. Keraton yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur ini kini difungsikan sebagai museum yang menyimpan banyak benda-benda bersejarah. Salah satu benda yang disimpan di sini adalah Tugu Prasasti dari kayu ulin yang bertuliskan huruf Arab-Melayu di atasnya.
Arsitektur Keraton Sambaliung tampak terpengaruh budaya China. Keraton ini memiliki empat taman, dengan bangunan yang berisi dua belas kamar dan satu ruang utama yang biasa digunakan untuk pertemuan adat keraton di bagian tengah. Keraton Sambaliung dapat dikunjungi oleh wisatawan umum tanpa biaya untuk tiket masuknya.
Masjid Shiratal Mustaqiem
Masjid Shiratal Mustaqiem/Foto: Detik.com |
Masjid Shiratal Mustaqiem dibangun oleh Said Abdurachman, seorang pedagang muslim dari Pontianak dan terletak di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Said Abdurachman yang bergelar Pangeran Bendahara itu berunding dengan Sultan untuk mulai menyebar syariat Islam. Setelah perundingan dengan tokoh masyarakat, disepakatilah pembangunan Masjid Shiratal Mustaqiem pada tahun 1881, yang menjadikannya masjid tertua di Samarinda saat ini. Karena berusia ratusan tahun, masjid ini dilindungi oleh pemerintah sekaligus dipromosikan sebagai sala satu tempat wisata religi.
Masjid Jami' Adji Amier Hasanoeddin
Masjid Jami’ Adji Amir Hasanoeddin/Foto: Wikipedia/Arief Rahman Saan (Ezagren) |
Kedaton Kesultanan Kutai memiliki satu masjid bersejarah yang telah berusia ratusan tahun, yakni Masjid Jami’ Adji Amir Hasanoeddin. Selain dikenal karena arsitektur uniknya yang mempertahankan adat Kalimantan Timur, masjid ini juga terkenal dengan bedug ikoniknya yang terbuat dari satu pohon utuh besar. Diperkirakan bedug tersebut telah ada sejak masjid didirikan pertama kali oleh Sultan Adji Muhammad pada 1874.
Jika jamaah yang datang ingin mengisi waktu di sela-sela kegiatan ibadah, masjid ini juga menyediakan perspustakaan yang menyimpan tiga ribu eksemplar buku keislaman untuk dibaca. Perpustakaan ini terbuka untuk umum dan tidak dibatasi untuk jamaah saja. Jika tertarik berkunjung ke Masjid Jami’ Adji Amir Hasanoeddin, wisatawan bisa langsung datang ke lokasi tanpa mengeluarkan biaya sama sekali.
Kedaton Kutai Kartanegara
Kedaton Kutai Kartanegara/Detik.com |
Kedaton Kutai Kartanegara merupakan istana milik Sultan Kutai Kartanegara yang terletak tepat di samping Masjid Jami’ Adji Amir Hasanoeddin. Kedaton ini difungsikan sebagai museum negara yang dinamai Museum Mulawarman sejak diserahkan kepada pemerintah daerah Kalimantan Timur pada tahun 1971.
Di dalam kedaton, tersimpan banyak benda bersejarah peninggalan Kerajaan Kutai. Pengunjung dapat melihat singgasana berwarna keemasan milik Sultai Kutai, sejumlah pakaian yang dipakai pihak kedaton saat menerima tamu, serta keramik-keramik kuno yang dikumpulkan dari berbagai negara pada masanya.
Untuk dapat berkunjung, wisatawan harus menaiki moda kapal untuk menyebrang hingga ke area kedaton. Biaya tiket masuk ke Kedaton Kutai bervariasi bagi setiap kategori, mulai dari Rp3.500 untuk wisatawan lokal hingga Rp5 ribu untuk wisatawan asing.
Itu dia 5 wisata dengan nilai sejarah tinggi yang ada di Kalimantan Timur. Kekayaan Indonesia tidak terbatas pada alamnya saja, tapi juga nilai-nilai di dalamnya. Untuk itu, mari sama-sama menjaga peninggalan bersejarah negara yang berharga.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!