Sudahkah Beauties dapat menilai apakah kamu tipe yang reaktif atau proaktif? Apa pun jawabannya, hal ini nyatanya sangat dibutuhkan dalam banyak aktivitas di keseharian kita.
Menjadi reaktif sering ditandai dengan karakter yang mudah terpancing oleh suasana, semisal konflik dan sejenisnya. Tidak sampai di situ saja, “mudah terpancing” ini dapat menjadi bumerang tatkala berujung pada tindakan emosi sesaat dan keputusan tergesa-gesa yang dapat merugikan.
Oleh karenanya, belajar menjadi lebih proaktif menjadi sangat dibutuhkan. Mengutip dari laman Psychologytoday, ada beberapa kiat untuk beralih dari reaktif ke proaktif dalam berbagai situasi.
1. Kuasai Momen Sebelum Bertindak
Menguasai momen/ Foto: Freepik.com/katemangostar |
Ketika emosi sedang tinggi, seperti marah atau kesal, sering kali kita langsung bereaksi tanpa berpikir panjang. Padahal, jeda sejenak sebelum bertindak bisa membuat perbedaan besar. Mengambil napas dalam dan memberikan waktu beberapa detik untuk tenang akan memberi otak kesempatan berpikir lebih rasional.
Jeda ini, walau terdengar sepele, dapat mencegah ucapan atau tindakan yang nantinya disesali. Memahami bahwa tidak semua hal harus segera direspons, dan bahwa kita berhak mengendalikan respons kita, merupakan langkah awal menuju sikap proaktif.