6 Fakta Chefchaouen, Kota di Maroko yang Seluruh Bangunannya Berwarna Biru

Belinda Safitri | Beautynesia
Selasa, 29 Jul 2025 08:00 WIB
3. Dipenuhi Jalan Sempit dan Ikon Bersejarah
Chefchaouen/ Foto: Global Castaway

Beauties, kamu pernah dengar soal kota yang seluruh sudutnya dicat biru, sampai terlihat seperti negeri dongeng? Yup, itu ternyata bukan set film atau efek kamera, tapi benar-benar nyata di Chefchaouen, Maroko. Terletak apik di pegunungan Rif, kota mungil ini tak hanya memikat para fotografer dan turis Instagram. 

Di balik keindahan visualnya yang menawan, Chefchaouen ternyata menyimpan segudang cerita dan makna yang dalam. Dari sejarah awal pendiriannya yang terkait dengan penjajahan hingga alasan mengapa warna biru begitu mendominasi, semuanya memiliki kisah menarik. Penasaran? Dirangkum dari AFK Travel dan Best Regards From Far, yuk simak fakta Chefchaouen berikut ini! 

1. Bukan Kota, Chefchaouen Awalnya Dibangun sebagai Pos Militer

Chefchaouen/ Foto: Tripadvisor

Nama Chefchaouen berasal dari bahasa Berber yang berarti "dua tanduk", merujuk pada dua puncak gunung yang mengapit lembah tempat kota ini berdiri. Awalnya, wilayah ini dibangun sebagai sebuah pos militer kecil oleh Mulay Ali Ben Rachid pada tahun 1471. Tujuannya sederhana untuk melindungi wilayah dari invasi Portugis dan sekaligus mendorong perdagangan.

Seiring waktu, pos ini berkembang pesat, menjadi tempat perlindungan yang aman bagi warga Muslim dan Yahudi yang terusir dari Spanyol akibat inkuisisi. Ini pulalah yang akhirnya menjadi cikal bakal terbentuknya komunitas yang beragam di Chefchaouen.

2. Warna Biru Sarat Makna Spiritual dan Sejarah

Chefchaouen/ Foto: Globaleuer

Keindahan warna biru yang ikonis di Chefchaouen bukanlah sekadar tren estetika. Cat biru ini konon mulai muncul pada tahun 1930-an, diperkenalkan oleh pengungsi Yahudi Sephardi. Mereka mengecat dinding rumah dengan warna biru sebagai simbol spiritual untuk senantiasa mengingatkan diri akan kuasa Tuhan, praktik yang juga dilakukan oleh komunitas Yahudi di kota kuno Safed, Israel.

Ada pula keyakinan lain bahwa warna biru melambangkan harapan dan kekuatan, dari perjalanan berat para pengungsi melintasi Laut Mediterania menuju tempat perlindungan barunya. Meski kini populasi Yahudi di Chefchaouen telah berkurang, warisan visual mereka dalam balutan warna biru tetap melekat kuat dan menjadi identitas kota ini.

3. Dipenuhi Jalan Sempit dan Ikon Bersejarah

Chefchaouen/ Foto: Global Castaway

Chefchaouen memanjakan mata dengan jalan-jalan berkelok yang menyatu harmonis dengan rumah-rumah berwarna biru. Salah satu titik sentralnya adalah Place Uta Hammam yang tak hanya menjadi alun-alun utama tetapi juga pusat kegiatan masyarakat.

Ada pula masjid Jemaa Bouzafar yang bersejarah dan berdiri di bukit, menawarkan panorama indah kota dari ketinggian. Tak ketinggalan, kasbah tua dengan taman rimbun yang menyimpan sisa penjara lama, sekaligus menjadi saksi bisu sejarah panjang kota ini.

4. Sentra Kerajinan Tangan Terbaik di Maroko

Chefchaouen/ Foto: The Ginger Wanderlust

Chefchaouen telah lama dikenal sebagai pusat produksi kerajinan kulit terbaik di Maroko. Berbagai toko kecil berjajar, menjual dompet, tas, sepatu, dan aneka produk kulit lainnya yang dibuat dengan tangan oleh para pengrajin lokal.

Selain kulit, kota ini juga terkenal dengan produksi keju kambing, kain tenun, pakaian wol, rempah-rempah, dan minyak tradisional. Banyak pengrajin dari Maroko datang ke Chefchaouen untuk belajar dan berlatih, sebab keahlian turun-temurun di sini masih lestari dan dihargai tinggi.

5. Mudah Dijangkau dari Kota Besar

Chefchaouen/ Foto: Travel Addicts

Berlokasi di timur laut Maroko, tepatnya di pegunungan Rif, Chefchaouen dihuni sekitar 40.000 jiwa. Kota ini mudah dijangkau dari Tangier, yang berjarak sekitar 112 kilometer. 

Beauties yang ingin berkunjung bisa memilih jalur udara atau laut dengan naik kapal menuju Tangier, lalu melanjutkan perjalanan darat melalui kota Tetouan. Meski terpencil, akses menuju Chefchaouen relatif nyaman dan sudah populer di kalangan backpacker. 

6. Tempat Ideal untuk Menepi dari Keramaian

Chefchaouen/ Foto: Much Better Adventures

Berbeda dengan kota-kota besar seperti Marrakesh atau Fez yang padat wisatawan, Chefchaouen menawarkan suasana yang jauh lebih tenang dan damai. Ini menjadikannya tempat yang sempurna untuk berlibur, menepi dari hiruk pikuk dan menikmati keindahan tanpa kesan terburu-buru.

Meskipun jumlah pengunjungnya lebih sedikit, kota ini memiliki lebih dari 200 penginapan yang siap menampung turis dengan keramahan khas Maroko. 

Jadi, itulah sejumlah fakta Chefchaouen. Tertarik menjadikannya salah satu destinasi wisata, Beauties? 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

 

 

 

 

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE