Menjadi orangtua bukanlah tugas yang mudah. Tugas menjadi orangtua sering datang dengan ragam tantangan. Membesarkan anak pun membutuhkan ketekunan dan pemikiran strategis.
Kadang-kadang, kita menghadapi perilaku anak-anak yang membingungkan dan upaya kita untuk memperbaikinya kadang-kadang bisa menjadi bumerang, yang menyebabkan frustrasi dan kelelahan bagi orang tua dan anak-anak.
Dilansir dari Bright Side, berikut 6 hal yang harus dilakukan orangtua untuk membesarkan anak yang sehat secara emosional.
Pahami Kelemahan dan Kekuatan Anak
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/tirachardz |
Setiap anak itu unik, mereka memiliki keterampilan dan kualitas yang berbeda. Dua hal ini datang dengan kelebihan dan kekurangan.
Ambil contoh menjadi seorang perfeksionis, meskipun dapat bermanfaat dalam tugas-tugas tertentu, perfeksionis dapat menimbulkan tantangan dalam interaksi sosial. Kekuatan keterampilan anak sering terlihat dalam aktivitas tertentu, seperti unggul secara akademis, tetapi berjuang dengan fokus di rumah.
Sebagai orangtua, sangat penting untuk membedakan antara perilaku anak pada saat tertentu dan sifat bawaannya. Kita harus mengatasi perilaku yang tidak diinginkan sambil menegaskan bahwa kepribadian mereka tidak buruk.
Dengan melakukan hal tersebut, kita melindungi anak-anak dari potensi bahaya psikologis baik sekarang maupun di masa depan. Sangat penting untuk menyeimbangkan membimbing perilaku mereka dan memelihara harga diri mereka.
Biarkan Anak Mengungkapkan Perasaan Mereka
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/senivpetro |
Anak-anak tidak seperti orang dewasa, mereka tidak dapat menyembunyikan atau menekan emosi mereka, sebagian karena keterampilan pengendalian diri mereka terus berkembang. Selain itu, mereka mungkin berjuang untuk mengartikulasikan perasaan mereka melalui kata-kata. Itu sebabnya kita harus membantu mereka menemukan bahasa yang tepat untuk mengekspresikan emosi mereka.
Salah satu pendekatan yang efektif adalah bertanya langsung kepada mereka tentang pengalaman mereka dan memberi mereka ruang yang diperlukan untuk terbuka. Selain itu, menggunakan acara TV atau film favorit mereka sebagai referensi dapat membantu menjembatani kesenjangan antara emosi mereka dan dunia nyata.
Tetapkan Ekspektasi yang Tepat
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/tirachardz |
Ketika orangtua mengungkapkan perasaan mereka dengan mengatakan, "Aku kecewa padamu," itu mungkin memiliki dampak yang sama pada seorang anak dengan mengatakan, "Kamu mengecewakanku." Hal ini dapat membuat mereka merasa gagal memenuhi harapan orang tuanya.
Orangtua perlu menyampaikan emosi mereka tentang tindakan anak mereka dengan cara yang berbeda, membantu mereka memahami efek sebenarnya dari pilihan mereka. Orangtua harus menekankan cinta dan dukungan mereka untuk anak mereka saat mendiskusikan suatu hal, serta menciptakan lingkungan di mana kedua belah pihak dapat belajar dan tumbuh bersama.