6 Tanda Masa Lalu Benar-Benar Menghalangi untuk Bahagia Menurut Psikolog
Setiap orang memiliki masa lalu, baik yang penuh kenangan indah maupun luka yang sulit dilupakan. Namun, ada kalanya masa lalu bukan hanya menjadi bagian dari cerita hidup, tapi justru menjadi penghalang untuk melangkah maju. Tanpa disadari, beban yang terus dibawa dari masa lalu bisa membuat kita kehilangan kesempatan untuk merasakan kebahagiaan di masa sekarang.
Seperti yang telah dilansir dari Global English Editing, jika kamu merasa hidup seperti terjebak di satu titik, mungkin ini beberapa tanda bahwa masa lalu benar-benar menghalangimu untuk bahagia. Penasaran, seperti apa tanda-tandanya? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Kamu Terus Memendam Dendam Lama
Tanda masa lalu menghambatmu merasa bahagia adalah ketika kamu terus memendam dendam lama. Ketika luka masih menyimpan sisa amarah atau kekecewaan, hati sulit bergerak maju/Foto: Pexels.com/ Bimbim Sindu
Ketika luka masih menyimpan sisa amarah atau kekecewaan, hati sulit bergerak maju. Seorang psikolog Sarah Vanbuskirk mengingatkan, “Menahan amarah bisa menyakitimu sama dalamnya dengan mereka yang menyakitimu.” Jadi, hambatan itu lebih berasal dari dalam, bukan dari orang lain.
2. Masa Lalu Merusak Citra Dirimu
Jika masa lalu menanam prasangka seperti kamu merasa tak cukup baik akan diri sendiri, kamu mulai menjalani hidup yang tampak sulit untuk maju. Penting mengganti komentar negatif dalam diri./Foto: Pexels.com/ Pham Khoai
Jika masa lalu menanam prasangka seperti "aku tak cukup baik", kamu mulai menjalani hidup yang tampak sulit untuk maju. Psikoterapis, Amy Morin menekankan pentingnya mengganti komentar negatif dalam diri. Membangun rasa diri yang sehat membutuhkan usaha dan kemungkinan akan terasa tidak nyaman, tetapi hasilnya akan sepadan.
"Mengubah cara berpikir tidak selalu cukup untuk mengubah keyakinan dan perasaan yang mengakar tentang diri sendiri. Membangun rasa diri yang sehat membutuhkan usaha dan kemungkinan akan terasa tidak nyaman, tetapi hasilnya akan sepadan," ungkapnya.
3. Pikiran Negatif dan Rasa Tak Layak Menguasai Dirimu
Ketika pikiran negatif dan rasa tak layak menguasai diri, itu adalah tanda bahwa luka masa lalu belum sepenuhnya sembuh dan menghalangi kita meraih bahagia./Foto: Pexels.com/Doci
"Aku tak akan bahagia," atau "Aku memang ditakdirkan sendiri." Jika itu sering kamu dengar dalam hati, bisa jadi itu hasil dari pola pikir mematahkan diri.
Psikolog klinis Melanie McNally menyebut ini sebagai pemikiran yang membatasi diri, padahal sebenarnya kamu lebih mampu dari yang kamu kira.
"Setiap orang memiliki keyakinan yang membatasi diri. Keyakinan tersebut adalah persepsi dan pikiran yang Anda miliki tentang diri sendiri, orang lain, dan dunia. Dan keyakinan tersebut membatasi diri karena persepsi dan pikiran ini menghalangi Anda melakukan sesuatu yang sebenarnya cukup mampu Anda lakukan (meskipun Anda merasa tidak mampu!)," ujarnya.
4. Kamu Menghindari Situasi yang Mengingatkan pada Trauma
Menghindar situasi yang mengingkatkanmu pada masa lalu adalah manusiawi. Tapi bila hal ini berlangsung terus, justru bisa menutup peluang untuk bangkit/Foto: Pexels.com/ lange x
Menghindar situasi yang mengingkatkanmu pada masa lalu yang traumatis adalah manusiawi. Tapi bila hal ini berlangsung terus, justru bisa menutup peluang untuk bangkit. Dr. Jamie Aten, Ph,D, menjelaskan bahwa ketakutan ini sering datang bukan hanya dari pengalaman masa kini, tapi juga dari luka lama yang belum sembuh.
5. Sulit Mempercayai Orang karena Pengalaman Lama
Sulit mempercayai orang lain bisa membuatmu sulit bahagia. Jika kepercayaan kamu rusak karena pengalaman buruk, membuka hati kembali terasa berat./Foto: Pexels.com/ Kha Ruxury
Jika kepercayaan kamu rusak karena pengalaman buruk, membuka hati kembali terasa berat. Dr. Carla Manly, Ph.D, mengatakan penting memulihkan kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain, agar hubungan sehat bisa terjalin lagi tanpa trauma menghalang.
"Ketika kita dikhianati oleh seseorang yang kita sayangi oleh seseorang yang sangat dekat dengan kita, kita dapat menyelami lubuk hati kita untuk mencari semua luka yang mungkin belum sembuh dan luka-luka baru yang disebabkan oleh pengkhianatan tersebut," ujarnya.
6. Kamu Menolak Perubahan, Padahal Masa Lalu Menjadi Penentu Aksi
Tanda masa lalu menghambatmu merasa bahagia adalah ketika kamu sulit menerima perubahan. Ketakutan menghadapi hal baru karena trauma atau luka lama, bisa membuatmu pada perasaan terjebak/Foto: Pexels.com/ Nguyễn Mẫn
Ketakutan menghadapi hal baru karena trauma atau luka lama, bisa membuatmu pada perasaan terjebak. Menurut psikolog Morgan Mandriota, ketidakmampuan menerima perubahan adalah bentuk phobia yang memaksa kita terjebak dalam pola yang sama.
Menghadapi masa lalu bukan berarti melupakannya sepenuhnya, melainkan berdamai dengan diri sendiri. Kamu bisa memulai dengan menerima bahwa masa lalu memang bagian dari perjalanan, namun tidak menentukan sepenuhnya siapa dirimu sekarang. Beri dirimu kesempatan untuk merasakan hal-hal baru, percaya lagi pada orang lain, dan berani mengambil langkah walau kecil.
Ingat, masa lalu hanya bisa menghalangi kebahagiaanmu jika kamu membiarkannya. Saat kamu memutuskan untuk melepaskan, pintu menuju hidup yang lebih tenang dan bahagia akan terbuka lebar.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!