7 Cara Cerdas Mengkritik Perilaku Buruk Teman Agar Dirinya Mengerti, Tapi Tanpa Harus Menyakiti!

Beauties, pernahkah kamu merasa tidak sreg dengan perilaku atau perkataan teman, atau merasa tidak nyaman berteman dengan seseorang karena sifat buruknya yang kurang bisa kamu terima, dan kamu bingung bagaimana cara menjelaskannya?

Memberitahunya secara langsung tentang perilaku buruk mereka yang tidak kamu sukai mungkin tidak nyaman untuk dilakukan dengan alasan kamu khawatir jadi tidak enak dengannya. Namun, membagikan apa yang kamu rasakan dengan maksud untuk memperbaiki hubungan dengannya atau memberikan kritik membangun adalah hal baik, Beauties. Jadi, jangan ragu untuk mengungkapkannya dengan baik, misalnya dengan langkah-langkah seperti ini. Simak!

1. Tentukan Waktu dan Tempat

Tentukan waktu dan tempat yang tepat untuk berbicara dengannya, di mana kamu dan dia bisa berbicara empat mata dengan leluasa. Pastikan di tempat dan waktu tersebut tidak ada orang yang kalian kenal agar salah satu dari kalian tidak merasa terintimidasi atau terancam.

2. Berikan Prolog

Dilansir dari Psychology Today, setelah mengenali perasaan burukmu yang disebabkan olehnya, ada baiknya bila kamu berlatih mengucapkan keresahanmu agar nantinya kamu dapat menyampaikan pesanmu dengan baik padanya.

Kemudian, kamu perlu menyampaikan prolog atau menjelaskan alasanmu mengajaknya berbicara empat mata. Mulailah dengan mengatakan bahwa kamu ingin berbagi sesuatu padanya karena kamu menghargai hubungan pertemanan atau persaudaraan dengannya, dan ingin hubungan kalian menjadi lebih baik setelah pembicaraan ini.

3. Jelaskan Apa yang Membuatmu Sakit Hati

Berikan satu pernyataan tentang ucapan atau perilaku buruknya yang membuatmu tidak nyaman atau sakit hati. Ucapkan ini tanpa emosi atau amarah namun dengan tenang, runut, dan dengan bahasa yang rapi agar dia mengerti maksud kalimatmu, Beauties. Katakan dengan jelas bahwa kamu merasa marah atau frustrasi karena perilakunya itu.

Sedikit tips, gunakanlah kata "saya" atau "aku" karena kamu sedang mengungkapkan perasaanmu, agar dia mengerti bahwa semua pernyataanmu adalah tentang dirimu dan tidak bermaksud untuk menghakimi atau mengintimidasi dirinya. Contohnya, katakanlah "Aku merasa marah saat kamu melakukan itu", bukan "Kamu membuatku marah".

4. Diskusi, Bukan Berdebat

Cobalah untuk terbuka untuk menghormati tanggapannya dan memberi kesempatan kalian untuk mendiskusikan solusi dari masalah ini dibanding berdebat kusir dan saling menyalahkan. Terima tanggapannya dan berikan waktu untuk kalian memproses masalah ini bersama-sama.