7 Daftar Negara yang Warganya Kurang Ramah di Dunia, Menurut Wisatawan

Belinda Safitri | Beautynesia
Selasa, 21 Oct 2025 08:00 WIB
7 Daftar Negara yang Warganya Kurang Ramah di Dunia, Menurut Wisatawan
Negara yang kurang ramah/ Foto: Freepik.com/bearfotos

Setiap negara punya pesona dan budaya unik yang memikat wisatawan. Namun, tak semua tempat meninggalkan kesan hangat. Sebagian negara dikenal memiliki penduduk yang cenderung dingin, tertutup, atau bahkan terlihat kasar di mata turis asing. Meski begitu, bukan berarti warganya benar-benar tidak ramah, sering kali hal ini hanya soal perbedaan budaya dan cara berinteraksi.

Berdasarkan hasil survei yang dilansir dari Europe of Tales, ada beberapa negara yang dianggap memiliki penduduk paling kurang ramah di dunia menurut pengalaman wisatawan. Dari Prancis yang terkenal dengan kesombongannya hingga Spanyol yang dianggap punya sikap dingin, inilah daftar negara yang kurang ramah di dunia. Simak!

1. Prancis

Prancis/ Foto: Freepik.com/wirestock

Prancis, terutama ibu kotanya, Paris, sudah lama dikenal memiliki reputasi kurang bersahabat bagi wisatawan. Banyak pelancong mengaku diabaikan di toko atau diremehkan hanya karena tak bisa berbicara bahasa Prancis dengan lancar. Tatapan sinis dan nada bicara yang terkesan arogan sering kali membuat pengunjung merasa tidak diterima.

Sikap ini berakar dari kebanggaan nasional dan keanggunan budaya mereka sendiri. Bagi orang lokal, menjaga standar kesopanan dan kebiasaan khas Prancis adalah hal penting, meski bagi wisatawan perilaku tersebut sering diartikan sebagai bentuk kesombongan.

2. Rusia

Rusia/ Foto: Freepik.com/bearfotos

Bagi banyak wisatawan, pengalaman pertama di Rusia bisa terasa cukup "dingin.” Di sana, senyum bukan bentuk keramahan yang umum diberikan kepada orang asing. Nada bicara yang keras dan ekspresi wajah yang datar sering disalahartikan sebagai kemarahan, padahal itu hanyalah cara alami mereka berinteraksi.

Sikap tertutup ini terbentuk dari sejarah panjang dan budaya yang menekankan ketegasan serta kehati-hatian terhadap orang baru. Akibatnya, banyak turis merasa seperti tidak disambut meski sebenarnya mereka hanya berhadapan dengan norma sosial yang berbeda.

3. Inggris Raya

Inggris Raya/ Foto: Freepik.com/vwalakte

Meskipun dikenal beradab dan sopan, masyarakat Inggris memiliki cara berinteraksi yang lebih kaku dibanding negara lain. Misalnya di London, suasana di jalanan atau transportasi umum sering terasa hening dan penuh jarak. 

Mereka jarang memulai percakapan dengan orang asing, bahkan ketika berada dalam situasi ramah sekalipun. Kecenderungan untuk menjaga privasi dan berbicara seperlunya ini membuat banyak wisatawan merasa seperti diterima setengah hati. 

4. Jerman

Jerman/ Foto: Freepik.com/wirestock

Di Jerman, kejelasan dan ketepatan adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Penduduknya terbiasa berbicara langsung pada inti masalah tanpa banyak basa-basi, sesuatu yang bagi turis bisa terasa keras atau kasar. Di restoran, hotel, atau tempat umum, interaksi sering berlangsung cepat dan formal tanpa senyum berlebihan.

Selain itu, warga Jerman tak ragu menegur kesalahan kecil, seperti salah memilah sampah atau melanggar aturan lalu lintas pejalan kaki. Meski dimaksudkan untuk menegakkan keteraturan, sikap ini sering meninggalkan kesan tidak ramah bagi wisatawan yang terbiasa dengan pendekatan lebih santai.

5. Tiongkok

Tiongkok/ Foto: Freepik.com/evening_tao

Kepadatan penduduk dan ritme kehidupan yang cepat membuat interaksi sosial di Tiongkok terasa serba terburu-buru. Di tempat-tempat ramai seperti Beijing atau Shanghai, wisatawan sering menghadapi antrean yang tidak teratur, percakapan dengan suara keras, bahkan perilaku yang tampak tidak sopan menurut standar budaya lain.

Selain itu, ruang pribadi di Tiongkok hampir tidak ada, dorong-mendorong di tempat umum atau berbicara tanpa menatap lawan bicara merupakan hal biasa. Kombinasi antara kesibukan kota dan perbedaan budaya inilah yang membuat banyak wisatawan merasa kurang disambut dengan ramah.

6. Amerika Serikat

Amerika Serikat/ Foto: Freepik.com/wirestock

Meski dikenal modern dan multikultural, kota-kota besar di Amerika justru sering dianggap tidak ramah bagi pengunjung asing. Di bandara, antrean panjang dan petugas keamanan yang kaku membuat suasana terasa menegangkan sejak awal kedatangan. 

Sementara di restoran atau toko, pelayanan cepat kadang diiringi nada bicara yang singkat dan tanpa senyum. Faktor utama di balik kesan ini adalah gaya hidup yang serba cepat. Bagi penduduk kota besar seperti New York atau Los Angeles, waktu adalah segalanya, sehingga keramahan sering dikorbankan demi efisiensi. 

7. Spanyol

Spanyol/ Foto: Freepik.com/bearfotos

Spanyol, terutama wilayah pariwisata populer seperti Barcelona, mengalami kelelahan akibat arus wisata yang berlebihan selama bertahun-tahun. Warga lokal yang dulu terbiasa ramah kini mulai menunjukkan kejenuhan terhadap pengunjung yang datang tanpa henti. Di restoran, wisatawan sering diabaikan atau dijawab ketus saat menanyakan sesuatu.

Selain faktor kejenuhan, perbedaan bahasa juga memperparah situasi. Banyak warga enggan berbicara bahasa Inggris, sementara turis yang tak bisa berbahasa Spanyol sering kali merasa diperlakukan dengan dingin. Akibatnya, kota-kota besar di Spanyol kini dikenal sebagai destinasi yang kurang bersahabat meski tetap menawan secara budaya.

Jadi, itulah sejumlah negara yang kurang ramah di dunia menurut wisatawan. Kamu setuju? 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE