
7 Fakta Menarik Kemenangan Michelle Yeoh di Oscar 2023: Pecahkan Rekor Dunia hingga Isu Misoginis

Michelle Yeoh dinobatkan sebagai peraih gelar Best Actress in a Leading Role dalam ajang Academy Awards ke-95 atau Oscar, yang digelar pada Minggu, (12/3) malam di Dolby Theatre, Los Angeles, California. Penghargaan utama itu diraihnya berkat penampilan dalam film “Everything Everywhere at All Once”.
Yeoh berhasil mencetak sejarah dengan menjadi aktris Asia pertama yang meraih piala Best Actress di Oscar. Prestasinya disambut meriah oleh banyak kalangan. Lebih dari sekedar penghargaan, penobatannya telah membawa dampak besar untuk seluruh dunia. Seperti apa pengaruhnya? Dilansir dari banyak sumber, yuk cek fakta-fakta berikut ini!
1. Perempuan Asia Pertama Peraih Best Actress Oscar
![]() Michelle Yeoh/Foto: Instagram.com/@theacademy |
Dilansir dari Guardian, Michelle Yeoh menjadi perempuan Asia pertama, khususnya Asia Tenggara, yang dinobatkan sebagai peraih Best Actress di ajang Academy Awards. Dia berhasil melakoni peran Evelyn Wang dengan apik, sehingga dianggap layak menyabet gelar tersebut. Padahal, lawannya dalam kategori tersebut cukup berat, seperti Cate Blanchett (Tár) dan Michelle Williams (The Fabelmans).
2. Pecahkan Rekor di Usia 60 Tahun
![]() Michelle Yeoh/Foto: Instagram.com/@theacademy |
Hal membanggakan lain adalah fakta bahwa penghargaan ini diraih Michelle Yeoh saat berusia 60 tahun. Terkait hal ini, dia pun berpesan kepada para perempuan agar tidak pernah menyerah, dan menutup telinga soal stigma “usia produktif”.
“Dan para perempuan, jangan biarkan siapa pun memberi tahu Anda bahwa Anda melewati masa jaya Anda. Jangan pernah menyerah,” ungkapnya dalam pidato kemenangan, sebagaimana dilansir dari LA Times.
3. Pidato Kemenangan yang Inspiratif
![]() |
Layaknya pemenang lain, Michelle Yeoh juga menyampaikan pidato singkat terkait kemenangannya. Selain berpesan agar para perempuan tidak mempedulikan stigma soal usia produktif, dia juga mengajak semua orang untuk tidak pernah menyerah.
"Untuk semua anak laki-laki dan perempuan yang terlihat seperti saya dan menonton malam ini, ini adalah mercusuar harapan dan kemungkinan," ungkapnya, dilansir dari LA Times.
"Ini adalah bukti bahwa... mimpi besar, dan mimpi bisa menjadi kenyataan," ungkapnya lagi.
4. Kontroversi Misoginis oleh Media Korea
![]() |
Stasiun televisi Korea Selatan, SBS, dituding melakukan tindakan misoginis (diskriminasi karena kebencian terhadap perempuan). Pasalnya, pihak TV mengedit kata “ladies (perempuan)” dalam pidato kemenangan Yeoh menjadi “everyone (semua orang)”.
Dilansir dari The Start, pihak SBS telah memberikan klarifikasi bahwa pihaknya melakukan editing bukan karena alasan diskriminasi. Pihaknya hanya berpendapat bahwa pesan tersebut seharusnya tidak khusus disampaikan kepada perempuan saja.