7 Perilaku yang Menunjukkan Seseorang Memiliki IQ Rendah

Gayuh Tri Pinjungwati | Beautynesia
Jumat, 21 Feb 2025 20:00 WIB
2. Memiliki Rasa Cemburu yang Berlebihan
Memiliki Rasa Cemburu yang Berlebihan/Foto: Pexels.com/Yan Krukau

Setiap orang memiliki tingkat kecerdasan yang unik, dan kecerdasan tidak hanya diukur dari nilai akademis atau skor tes IQ (intelligence quotient) semata. Namun, IQ seseorang juga dapat dilihat dari cara mereka berperilaku. 

Melansir dari Your Tango, ada beberapa perilaku yang dianggap sebagai indikasi kecerdasan yang kurang berkembang, terutama jika dilakukan secara konsisten. Nah, yuk, bahas apa saja perilaku yang sering dikaitkan dengan tingkat IQ rendah, sambil kita tetap mengingat bahwa ini bukanlah penilaian mutlak, ya!

1. Kesulitan Menerima Kritik

Kesulitan Menerima Kritik/Foto: Pexels.com/Antoni Shkraba

Orang dengan IQ rendah sering kali sulit menerima kritik, bahkan kritik yang membangun sekalipun. Mereka cenderung melihat kritik sebagai serangan pribadi, bukannya kesempatan untuk belajar atau berkembang. Alih-alih merenungkan saran, mereka malah defensif atau bahkan menyerang balik. Bukankah lebih baik mendengarkan dan menjadikan kritik sebagai bahan evaluasi diri?

2. Memiliki Rasa Cemburu yang Berlebihan

Memiliki Rasa Cemburu yang Berlebihan/Foto: Pexels.com/Yan Krukau

Menjadi orang yang diinginkan memang menyenangkan, tetapi jika Beauties menjadi posesif dan melihat semua orang sebagai ancaman, hal itu dapat menjadi hal yang membosankan. Rasa cemburu dapat menimbulkan konsekuensi negatif yang signifikan, termasuk merusak hubungan, menurunkan harga diri, menumbuhkan rasa tidak percaya, mengarah pada perilaku yang suka mengendalikan, dan berkontribusi pada perasaan cemas dan depresi, terutama jika rasa cemburu tersebut berlebihan atau tidak rasional.

Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology menemukan bahwa individu yang mengalami rasa cemburu yang berlebihan mungkin akan menarik diri dari situasi sosial karena takut melihat pasangannya berinteraksi dengan orang lain, yang menyebabkan isolasi sosial.

3. Enggan Belajar Hal Baru

Enggan Belajar Hal Baru/Foto: Pexels.com/mikoto.raw Photographer

Kecenderungan untuk menutup diri dari hal-hal baru juga sering menjadi indikator. Orang dengan kecerdasan rendah biasanya enggan mencoba atau mempelajari sesuatu yang belum mereka ketahui, entah karena merasa sudah cukup tahu, takut gagal, atau tidak punya rasa ingin tahu yang tinggi. Belajar sesuatu yang baru adalah cara terbaik untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kualitas hidup.

4. Tidak Bisa Mengontrol Emosi

Tidak Bisa Mengontrol Emosi/Foto: Pexels.com/Liza Summer

Kecerdasan juga mencakup kemampuan mengelola emosi. Orang dengan IQ rendah sering kali sulit mengontrol amarah, mudah tersinggung, atau cepat frustasi dalam situasi yang menantang. Hal ini menunjukkan kurangnya kemampuan untuk berpikir logis dan mengambil keputusan yang matang. Mengelola emosi adalah salah satu kunci untuk menjaga hubungan dan membuat keputusan yang lebih baik.

5. Kebiasaan Menyalahkan Orang Lain

Kebiasaan Menyalahkan Orang Lain/Foto: Pexels.com/Liza Summer

Orang yang terus-menerus menyalahkan orang lain untuk setiap masalah yang muncul sering kali menunjukkan kurangnya kemampuan introspeksi. Alih-alih mencari solusi, mereka lebih sibuk mencari kambing hitam. Kebiasaan ini tidak hanya membuat orang lain menjauh, tetapi juga menghambat pertumbuhan pribadi.

6. Terjebak dalam Kebiasaan Negatif

Terjebak dalam Kebiasaan Negatif/Foto: Pexels.com/Ron Lach

Orang dengan IQ rendah cenderung sulit keluar dari kebiasaan buruk, seperti menunda-nunda pekerjaan, terlalu banyak mengeluh, atau melakukan hal-hal yang sebenarnya mereka tahu tidak baik untuk mereka. Ini bukan hanya soal kecerdasan, tetapi juga soal kemauan untuk berubah.

7. Menggunakan Ancaman

Menggunakan Ancaman/Foto: Pexels.com/Anna Tarazevich

Jika kamu selalu mengancam untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan, tentu itu akan membuatmu terlihat tidak menarik. Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology menemukan bahwa memberikan ultimatum atau ancaman dalam hubungan umumnya dianggap merugikan, sering kali menyebabkan meningkatnya kebencian, dan rusaknya kepercayaan.

Menggunakan ancaman memaksa mereka terpojok dengan sedikit ruang untuk kompromi, yang berpotensi merusak hubungan secara signifikan. Meskipun terkadang digunakan sebagai upaya terakhir untuk mendorong perubahan, ancaman sering kali dianggap sebagai bentuk manipulasi dan dapat sangat merusak jika digunakan terlalu sering.

Perlu diingat bahwa perilaku ini hanyalah gambaran umum dan tidak selalu berarti seseorang memiliki IQ rendah. Banyak faktor lain yang memengaruhi, seperti lingkungan, pendidikan, dan pengalaman hidup. Jadi, yuk, gunakan pemahaman ini untuk refleksi diri dan tetap berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE