7 Rekomendasi Film yang Angkat Sejarah Indonesia, Bisa Jadi Tontonan saat Long Weekend HUT ke-80 RI

1. Habibie & Ainun (2012)

Habibie & Ainun (2012)/ Foto : IMDb

Film ini mengisahkan perjalanan cinta sejati antara B.J. Habibie (Reza Rahadian) dan istrinya, Hasri Ainun Besari (Bunga Citra Lestari). Cerita bermula sejak masa muda mereka di Bandung hingga perjalanan mereka ke Jerman, menghadapi tantangan hidup sebagai pasangan suami istri.

Habibie & Ainun tidak hanya menampilkan romansa, tapi juga perjuangan Habibie dalam mengembangkan pesawat N250 dan perjalanannya menjadi Presiden RI. Kisahnya menggambarkan cinta yang tulus, dukungan tak terbatas, dan pengorbanan dalam hidup berumah tangga, diselimuti semangat nasionalisme yang kuat.

2. Soekarno (2013)

Soekarno (2013)/ Foto : IMDb

Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, Soekarno menggambarkan perjuangan Soekarno (Ario Bayu) dari masa kecilnya hingga akhirnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Film ini memperlihatkan sisi manusiawi seorang pemimpin, penuh semangat, cerdas, namun juga emosional.

Soekarno harus menghadapi perpecahan politik, tekanan dari penjajah Belanda dan Jepang, serta pertarungan batin sebagai seorang suami dan ayah. Kisah cinta Soekarno dengan Fatmawati (Maudy Koesnaedi) juga turut mengisi bagian emosional dalam cerita ini. 

3. Jenderal Soedirman (2015)

Jenderal Soedirman (2015)/ Foto : IMDb

Jenderal Soedirman mengangkat kisah nyata perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman (Adipati Dolken) yang memimpin perang gerilya melawan Belanda, bahkan dalam kondisi sakit paru-paru yang parah. Disutradarai oleh Viva Westi, film ini menampilkan dedikasi dan keberanian Soedirman dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di masa Agresi Militer Belanda II.

Lewat strategi dan semangat juang yang tinggi, ia menjadi simbol perlawanan rakyat dan militer terhadap kolonialisme. Film ini memadukan aksi dan penggambaran kepemimpinan yang luar biasa meski dalam keterbatasan fisik.

4. Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)

Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)/ Foto :IMDb

Film ini mengisahkan perjalanan hidup H.O.S. Tjokroaminoto (Reza Rahadian), seorang tokoh penting yang menjadi pelopor pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri Sarekat Islam, organisasi rakyat terbesar di masa penjajahan.

Film Guru Bangsa Tjokroaminoto menunjukkan bagaimana Tjokroaminoto mendidik dan membentuk pemikiran generasi muda yang kelak menjadi tokoh besar bangsa, seperti Soekarno, Semaoen, hingga Kartosuwiryo. Di tengah tekanan kolonial dan perbedaan ideologi di antara murid-muridnya, Tjokro harus menghadapi dilema, tetap mempersatukan atau membiarkan mereka mengambil jalannya sendiri.

5. Kartini (2017)

Kartini (2017)/ Foto : IMDb

Menampilkan Dian Sastrowardoyo sebagai R.A. Kartini, tokoh emansipasi perempuan Indonesia. Berlatar akhir abad ke-19 di Jepara, film ini menggambarkan perjuangan Kartini melawan sistem feodal Jawa yang mengekang perempuan, termasuk larangan untuk mengenyam pendidikan dan menikah berdasarkan kehendak sendiri.

Kartini tumbuh dalam lingkungan ningrat, tapi ia memilih untuk memberontak demi hak-hak kaum perempuan. Film ini juga menggambarkan emosional Kartini dengan ibu dan adik-adiknya, serta ketegangan antara tradisi dan perubahan. 

6. Sultan Agung Mataram 1628 (2018)

Sultan Agung Mataram 1628 (2018)/ Foto : IMDb

Diperankan oleh Marthino Lio, yang memerankan Sultan Agung Hanyakrakusuma, raja Mataram yang berhasil menyatukan banyak wilayah di Jawa dan menantang dominasi VOC Belanda. Film ini menyuguhkan konflik antara kepentingan kekuasaan dan idealisme kepemimpinan.

Sultan Agung harus memilih antara kelangsungan kerajaan, strategi perang, dan kisah cintanya yang rumit. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini menampilkan latar abad ke-17 dengan paduan drama dan politik yang kuat. 

7. Buya Hamka (2023)

Buya Hamka (2023)/ Foto : IMDb

Vino G. Bastian memerankan sosok ulama dan sastrawan besar, Buya Hamka. Film ini disutradarai oleh Fajar Nugros dan menyajikan kisah hidup Buya Hamka dari masa mudanya di Sumatera Barat hingga menjadi tokoh besar Muhammadiyah dan MUI.

Tak hanya sebagai ulama, film ini juga memperlihatkan sisi Buya sebagai penulis novel, pemimpin umat, dan bapak keluarga yang hangat. Tantangan politik, tekanan rezim, serta dilema antara agama dan negara menjadi bagian penting dari film ini. Film ini menyentuh sisi spiritual dan intelektual dalam narasi perjuangan seorang tokoh yang selalu mengedepankan cinta dan logika dalam dakwahnya.

Lewat film-film ini, kita bisa belajar sejarah Indonesia dengan cara yang lebih dekat dan menyentuh. Bukan cuma hiburan, tapi juga pengingat tentang perjuangan dan nilai-nilai yang membentuk bangsa kita hari ini. Mau menonton yang mana dulu, Beauties? 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!