7 Selebriti Ini Larang Anak-anaknya Gunakan Media Sosial, Apa Alasannya?

Retno Anggraini | Beautynesia
Senin, 12 Dec 2022 20:00 WIB
Victoria Beckham dan anaknya/Foto: Instagram/victoriabeckham

Menurut data statistik, penggunaan media sosial di kalangan remaja telah meningkat sebanyak 17 persen selama beberapa tahun terakhir. Bisa dibilang, ini adalah angka yang memprihatinkan mengingat betapa berpengaruh dan berbahayanya media sosial saat ini.

Setiap orangtua pasti mengkhawatirkan anak-anaknya di era digital, tak terkecuali selebriti. Bahkan, mereka melarang anak-anak mereka menggunakan media sosial karena alasan yang bagus dan bijaksana. Melansir Bright Side, berikut adalah 7 orangtua selebriti yang larang anak-anaknya menggunakan media sosial.

Victoria Beckham 


Victoria Beckham/Foto: Instagram.com/victoriabeckham

Istri David Beckham ini tidak asing dengan betapa kejamnya orang-orang di media sosial. Setelah menerima komentar jahat dan pengawasan ketat atas setiap gerakannya, dia berbagi keprihatinan atas putrinya yang menerima perlakuan sama.

"Harper tidak punya media sosial, namun dia masih menerima komentar jahat dari orang-orang. Dia sedang berada di usia di mana tubuhnya akan berubah. Saya memastikan bahwa kami memiliki banyak komunikasi sebagai keluarga dan mengelilingi dirinya dengan teman-teman yang baik," kata Victoria Beckham.

Julia Roberts


Julia Roberts/Foto: Instagram.com/topfashiontv

Bintang The Pretty Woman ini sangat khawatir tentang anak-anaknya yang terpengaruh dengan hal-hal di media sosial setelah dirinya membintangi film Ben Is Back. Film tersebut menceritakan tentang hubungan antara seorang ibu dan anak remajanya yang bermasalah.

Sejak saat itu, Roberts menjadi sangat ketat tentang keberadaan anak-anaknya secara online. Roberts menjelaskan, "Saya mencoba menjauhkan mereka dari media sosial karena saya tidak begitu mengerti apa yang mereka butuhkan saat ini."

Mayim Bialik


Mayim Bialik/Foto: Instagram.com/missmayim

Bintang The Big Bang Theory ini sangat terbuka tentang gaya pengasuhannya yang unik. Anak-anaknya bersekolah di rumah, mereka tidak menerima hadiah mahal, dan Bialik tidak memaksa anak-anaknya menggunakan kata tolong atau terima kasih. Bialik percaya bahwa anak-anak tidak dapat memanfaatkan penggunaan teknologi dan tidak memberikan smartphone kepada mereka.

"Saya rasa anak berusia 12 tahun tidak membutuhkan ponsel kecuali secara fisik dia jauh dari saya. Di kota tempat saya tinggal, tidak ada tempat di mana saya akan meninggalkan anak saya tanpa kehadiran orang dewasa," kata Bialik.

"Tidak sehat untuk anak kecil terus-menerus memantau kehidupan orang lain seperti halnya media sosial. Internet adalah wadah yang luar biasa, tapi juga wadah yang berpotensi mengganggu dan menakutkan, " tambahnya.

(naq/naq)