Pernikahan merupakan salah satu momen dalam hidup yang dianggap sakral, karena dianggap peristiwa yang hanya terjadi sekali seumur hidup. Hal ini pula yang membuat sebagian pasangan yang ingin menikah dalam menyambut dan merayakan acara pernikahannya melaksanakan serangkaian tradisi khusus sesuai budaya atau kepercayaan yang dianut dalam keluarganya.
Seperti halnya di Indonesia yang memiliki beragam kepercayaan dan budaya, acara pernikahan memiliki serangkaian tradisi khusus yang menarik mulai dari persiapan hingga perayaan acara pernikahan itu sendiri, seperti siraman, pengajian, dan masih banyak lagi.
Tak cuma di Indonesia, ternyata negara-negara lain dari berbagai penjuru dunia pun juga mempunyai tradisi dalam menyambut dan merayakan acara pernikahan, lho, Beauties.
Lantas, negara mana sajakah yang mempunyai tradisi unik dalam pernikahan? Berikut 7 tradisi unik pernikahan dari berbagai penjuru dunia yang dilansir dari Brides. Yuk, cari tahu!
China
Negara pertama yang memiliki sejumlah tradisi unik dalam pernikahan yaitu China. Negara yang satu ini memiliki beberapa tradisi, yang pertama adalah menangis sebelum pernikahan. Pengantin perempuan khususnya yang berasal dari suku Tujia yang tersebar dari Provinsi Hunan, Hubei, Guizhou hingga Chongqing ini harus mengeluarkan air mata kebahagiaannya yang dimulai satu bulan sebelumnya. Pengantin perempuan mulai menangis selama satu jam setiap harinya.
Sepuluh hari kemudian diikuti oleh sang ibu pengantin, dan sepuluh hari berikutnya dilakukan oleh sang nenek juga. Di akhir bulan, setiap perempuan dalam keluarga pun juga menangis bersama mempelai perempuan. Tradisi ini diyakini sebagai ungkapan kegembiraan karena para perempuan menangis dengan nada yang berbeda-beda dengan maksud mengingatkan pada sebuah lagu.
Tradisi selanjutnya dalam acara pernikahan orang China adalah tiga gaun. Pengantin perempuan biasanya akan berjalan menyusuri lorong dengan gaun bersulam yang ramping yang disebut "qipao" atau cheongsam tradisional. Untuk acara resepsi, pengantin China biasanya berganti menjadi gaun yang lebih rapi dengan gaya ala barat. Tetapi, peragaan busana pengantin tidak berakhir di situ saja, lho. Menutup malam hari, pengantin sering membuat perubahan terakhir menjadi gaun koktail. Tiga kali lipat gaunnya yang dimaknai dengan tiga kali lipat kesenangannya.
Ilustrasi Memamah/Foto: Freepik.com/MAster1305 |
Salah satu suku di China yaitu Uighur mempunyai tradisi pernikahan memanah mempelai pengantin perempuan dengan anak panah tanpa kepala dari busur panah oleh calon pengantin pria sebanyak beberapa kali. Kemudian sang pengantin pria mengumpulkan anak panah tersebut dan mematahkannya selama upacara. Hal ini dipercaya sebagai bentuk untuk memastikan cinta mereka bertahan selamanya.
Norwegia
Ilustrasi Mahkota/Foto: Freepik.com/Rawpixel.com |
Tradisi pernikahan di Norwegia, mempelai pengantin perempuan akan memakai mahkota yang bertujuan untuk menangkis roh jahat yang ada pada pengantin. Mahkota yang dikenakan pun memiliki aturan, yaitu mahkota dengan warna perak dan emas dihiasi ornamen cantik yang menjuntai di sekelilingnya. Kemudian saat pengantin perempuan bergerak, suara gemerincing yang berbunyi dari ornamen mahkota itu dipercaya akan menangkis roh jahat.
Kongo
Ilustrasi Tidak Senyum/Foto: Pexels.com/ |
Tak kalah menarik dengan China dan Norwegia, Kongo pun juga memiliki tradisi unik dalam menyambut pernikahan. Tradisi itu melarang pengantin untuk tersenyum. Padahal seperti yang kita tahu bahwa selayaknya pernikahan, pengantin akan memancarkan aura kebahagiaanya, salah satunya dengan senyuman.
Larangan tersebut dinilai bertujuan untuk menjaga kebahagiaan pasangan pengantin. Sepanjang hari pernikahan, dari upacara hingga resepsi, kedua mempelai tidak diperbolehkan tersenyum. Jika mereka melakukan larangan itu, mereka dinilai tidak serius dalam melaksanakan pernikahan.