8 Cara Mendidik Anak Agar Tidak Suka Membully dan Melakukan Kekerasan Saat Tumbuh Besar

Meuthia Khairani | Beautynesia
Selasa, 19 Dec 2023 17:30 WIB
8. Memberi Contoh Menangani Konflik dengan Baik
Memberi contoh menangani konflik dengan baik/Foto: Pexels/August de Richelieu

Beauties, sadar nggak sih kalau akhir-akhir ini banyak sekali berita kekerasan yang bermunculan di media sosial atau pun televisi. Tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, anak-anak pun bisa menjadi pelakunya.

Mulai dari bullying, penganiayaan, hingga penghilangan nyawa. Mengapa orang-orang belakangan ini mudah sekali tersulut emosi dan tidak berpikir ulang untuk melakukan kekerasan pada orang lain?

Sebenarnya semua itu bisa jadi bermula dari didikan orangtua, Beauties. Salah satu penyebab seorang anak jadi suka mem-bully maupun berperilaku kasar ke temannya merupakan minimnya komunikasi dari orangtua tentang bagaimana cara berbuat baik pada orang lain. 

Jadi, bagaimana cara mendidik anak agar saat tumbuh besar nanti tidak suka mem-bully dan melakukan kekerasan, serta mudah mengendalikan emosi? Yuk, simak cara-caranya berikut ini, Beauties.

1. Jangan Menolerir Penindasan

Jangan menolerir penindasan/Foto: Pexels/Monstera Production

Dilansir dari KidsHealth, kamu harus menanggapi penindasan dengan serius. Pastikan anak-anakmu memahami bahwa tindakan penindasan tidak bisa ditoleransi.

Tegaskan hukuman pada anakmu bila dia melakukan penindasan pada temannya atau orang lain. Contohnya, jika dia melakukan cyber bullying, maka cobalah untuk menghentikan haknya untuk bermain internet. Sementara itu, ajari anakmu memperlakukan orang lain dengan hormat, baik, dan penuh empati.  

2. Bekerjasama dengan Pihak Sekolah

Bekerjasama dengan pihak sekolah/Foto: Pexels/Kampus Production

Jika anakmu melakukan penindasan di sekolah, maka bekerjasamalah dengan pihak guru (misalnya, guru BK atau walikelas), maupun kepala sekolah. Rencanakanlah dengan pihak terkait mengenai tindakan edukasi untuk anakmu agar tidak lagi melakukan penindasan pada temannya. 

3. Dimulai dari Rumah

Dimulai dari rumah/Foto: Pexels/cottonbro studio

Ada baiknya bila kamu dan suamimu menjaga perilaku di rumah. Ingatlah bahwa caramu dan suamimu berbicara, menangani konflik serta masalah, dan sifat agresif kalian dapat dicontoh oleh anak-anak.

Jika anak-anakmu setiap hari menerima teriakan, makian, hinaan, atau kekerasan fisik dari saudara atau orangtuanya, maka dia berpotensi melakukan hal yang sama di lingkungannya yang lain.

 

4. Besarkan Anak Tanpa Kekerasan

Besarkan anak tanpa kekerasan/Foto: Pexels/Kindel Media

Mengutip University of Delaware, jika kamu ingin anakmu tidak melakukan kekerasan, maka jangan gunakan kekerasan untuk menegur atau mendisiplinkan mereka. Ajarilah anakmu dengan memperjelas tentang perilaku seperti apa yang ingin kamu lihat dari anakmu. 

5. Hindari Tayangan yang Memuat Kekerasan

Hindari tayangan yang memuat kekerasan/Foto: Pexels/Ivan Samkov

Awasi selalu anakmu saat mengakses platform seperti YouTube atau menonton televisi. Pastikan mereka tidak menonton tayangan dan penjelasan tentang kronologi kekerasan di televisi, berita, maupun channel YouTube. 

Pun, jika kamu ingin menyaksikannya, pastikan kamu sedang berada dalam jarak yang jauh dengan anak-anak sehingga mereka tidak ikut melihat atau mendengarnya.

 

6. Ajari Anak untuk Menghormati Perbedaan

Ajari anak untuk menghormati perbedaan/Foto: Pexels/Artem Podrez

Ini merupakan salah satu tips yang penting dalam membesarkan anak-anak tanpa kekerasan. Berikanlah teladan dengan berperilaku sopan kepada semua orang, termasuk pelayan, supir, pramusaji, dan sebagainya. Ajari anakmu bahwa setiap orang berhak dihormati dan disayangi.

Ajari dia untuk merangkul orang lain meskipun berbeda agama, suku, golongan, ras, keturunan, pilihan, pandangan hidup, bahkan orientasi seksual dengannya. Jangan berikan contoh buruk dengan menjelekkan orang-orang yang memiliki perbedaan denganmu, apalagi mengajarkan kebencian pada anak-anakmu. Demikian tips keenam yang dilansir dari MyLittleMoppet.

7. Menjamin Lingkungan yang Aman, Terlindung dan Bahagia

Menjamin lingkungan yang aman, terlindung, dan bahagia/Foto: Pexels/Erina Fairytale

Luangkan waktu untuk bersama anak-anak agar mereka tahu bahwa mereka disayangi dan tidak perlu takut melampiaskan emosinya. Jadilah orang dewasa yang bisa menjadi panutan anak-anakmu, habiskan waktu berkualitas bersama mereka, dan ajari anakmu kasih sayang.

Hal ini perlu dilakukan agar mereka dapat tumbuh menjadi individu yang penyayang dan tidak suka melakukan perundungan atau kekerasan.

 

8. Memberi Contoh Menangani Konflik dengan Baik

Memberi contoh menangani konflik dengan baik/Foto: Pexels/August de Richelieu

Anak-anak belajar banyak tentang hubungan antarmanusia dari orangtuanya. Begitu pula cara mengelola konflik dari orangtua dapat mengajarkan banyak hal kepada anak-anak. Di antaranya adalah belajar bersikap adil, sopan, dan menyelesaikan masalah tanpa perlu melakukan kekerasan.

Dengan menyelesaikan konflik dengan perilaku positif, kamu dapat memberi contoh baik untuk anakmu untuk menghadapi konflik dan perbedaan dengan damai.

 __________

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE