Sebagai destinasi wisata, sudah jelas bahwa tujuan pembangunannya adalah untuk menarik wisatawan atau turis agar datang. Para penduduk lokal setempat pun banyak diuntungkan dengan kedatangan turis karena adanya peningkatan pendapatan.
Namun kenyataannya, ada beberapa destinasi wisata yang penduduk lokalnya justru "tak ramah" turis, lho Beauties!
Secara umum, ada banyak alasan para penduduk lokal jadi "tak ramah" pada turis. Masalah yang paling umum adalah karena keramaian. Pada beberapa destinasi wisata, ketenangan menjadi daya tarik utama. Namun, daya tarik ini mendadak berubah setelah tempat wisata mendadak ramai.
Kalau sudah begini, objek wisata yang sebelumnya tenang pun mendadak berpotensi akan terjadi kerusakan ekosistem bahkan sampai ancaman stabilitas negara. Saat itu terjadi, pemerintah setempat pun harus turun tangan. Mereka pun sampai membuat peraturan-peraturan tertentu untuk membatasi jumlah turis, lho!
Lantas, destinasi wisata mana saja sih yang seperti itu? Apakah ada wisata di Indonesia yang masuk dalam daftar? Yuk, simak lebih lengkap di sini yang sudah dirangkum dari berbagai sumber!
Barcelona, Spanyol
Barcelona/ Foto: Pexel/Aleksandar Pasaric |
Pada tahun 2015, wali kota Barcelona secara blak-blakan mengemukakan pendapatnya soal kondisi kota yang makin buruk akibat kunjungan para wisatawan atau turis. Saat itu juga, ia pun membekukan semua lisensi hotel hingga apartemen saat liburan.
Bahkan, walikota Barcelona sampai mengusulkan untuk menarik pajak turis hingga membatasi jumlah kunjungan. Langkah ini merupakan sebuah bentuk kekhawatiran sang wali kota terhadap Kota Barcelona yang hanya dianggap sebagai "toko souvenir murah".
Dubrovnik, Kroasia
Dubrovnik/ Foto: Pexel/Vito Vidović |
Sejak menjadi lokasi utama serial populer Game of Thrones, Kota Dubrovnik di Kroasia pun melejit di kalangan wisatawan mancanegara. Sebab itu, jumlah wisatawan yang datang berkunjung pun melonjak drastis. Akibatnya, para pelaku pariwisata di sekitar area tersebut pun mengaku kewalahan.
Tidak hanya itu saja, UNESCO bahkan menyatakan bahwa membludaknya jumlah turis yang datang dapat membuat kota tua berusia 800 tahun ini terancam. Atas pertimbangan tersebut, pemerintah setempat akhirnya membatasi jumlah pengunjung sejak 2019. Kini, jumlah pengunjung setiap harinya hanya dibatasi 4 ribu orang saja.
Pulau Boracay, Filipina
Pulau Boracay/ Foto: Pexel/Darwin Frivaldo |
Pulau Boracay adalah objek wisata selanjutnya. Sejak tahun 1990 lalu, pulau yang terletak di Filipina ini memiliki keindahan alam yang eksotis dan menakjubkan. Keasrian inilah yang membuat Pulau Boracay menjadi salah satu destinasi paling populer di Filipina.
Makin ramainya Pulau Boracay pun membuat lingkungan alam yang sebelumnya asri menjadi rusak. Parahnya, sekitar 70-90% terumbu karang rusak akibat aktivitas snorkeling yang tidak terpantau. Akibat hal ini, Pulau Boracay pun harus direhabilitasi dan ditutup untuk wisata selama enam bulan.
Pantai Wonsan, Korea Utara
Meskipun dikenal sebagai negara yang paling tertutup di dunia, nyatanya Korea Utara juga masih bisa dikunjungi untuk berwisata, lho Beauties. Salah satu destinasi yang bisa kamu kunjungi saat di sana adalah Pantai Wonsan.
Dilansir dari Detik, Pantai Wonsan sendiri berada di sebelah timur Pyongyang, ibukota Korea Utara. Untuk dapat mencapainya, kamu harus menempuh perjalanan sekitar 3 jam dengan jarak tempuh kurang lebih 200 km.
Namun perlu diingat untuk selalu bahwa berkunjung ke Korea Utara ini tidak boleh sembarangan. Beauties setidaknya disarankan untuk menggunakan agen perjalanan. Selain itu, para wisatawan juga dilarang untuk berinteraksi ataupun berfoto dengan orang lokal tanpa izin terlebih dahulu.