1. Selalu memesan tiket pesawat termurah
Beberapa maskapai penerbangan menawarkan tarif ekonomi dasar yang lebih rendah dari kelas ekonomi standar. Namun di balik itu, seringkali mereka tidak memungkinkan kamu membawa barang bawaan, memilih tempat duduk, atau mengganti tiket. Tarifnya mungkin terlihat seperti opsi penerbangan termurah, tetapi ternyata kamu harus bermain dengan aturan mereka atau mengantisipasi membayar ekstra untuk hal-hal yang seharusnya tidak perlu.
Nah, jika kamu membawa banyak bawaan, perlu duduk dengan anggota keluarga, atau tidak suka kursi tengah, sebenarnya kamu bisa menghemat uang dengan memesan ongkos ekonomi standar di muka.
2. Memesan terlalu cepat atau terlalu lambat
Tahu sendiri, kan, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Ketika kamu memesan tiket penerbangan sedini mungkin, yaitu 11 bulan sebelum keberangkatan, biasanya dapat dikenakan biaya tambahan karena maskapai penerbangan menetapkan harga awal mereka secara konservatif.
Sementara itu, pemesanan pada menit terakhir juga masih akan dikenakan biaya premium. Harga biasanya mulai melonjak dalam dua minggu menjelang perjalanan, dan sangat tidak mungkin kamu akan menemukan harga yang lebih baik di waktu itu daripada jika kamu telah membeli pada tanggal yang lebih awal.
Pemesanan tiket tiga minggu sebelumnya biasanya berpeluang mendapat harga terbaik, tidak terlalu murah tapi juga tidak terlalu mahal. Namun demikian, untuk memastikan kamu tidak ketinggalan info penurunan tarif, aplikasi seperti Google Flights atau Traveloka akan mempermudah kamu dalam melacak harga terjangkau untuk penerbangan yang diinginkan.
5. Memasukkan tanggal perjalanan tertentu
Menurut Travel Pricing Outlook 2019, penerbangan yang berangkat pada hari Kamis atau Jumat cenderung menawarkan harga terendah (dengan penghematan hingga 10 persen), sementara penerbangan yang berangkat pada hari Minggu dianggap yang paling mahal. Meskipun begitu, penting diingat bahwa hari termurah untuk melakukan perjalanan bervariasi berdasarkan penerbangan dan tujuan. Menggunakan mesin pemesanan seperti Skyscanner, Kayak, atau Hopper memungkinkan kamu membandingkan tarif selama beberapa hari atau satu bulan penuh untuk mengetahui kapan hari perjalanan termurah.
6. Memilih penerbangan pulang sebelum akhir pekan
Perjalanan udara hampir selalu lebih murah ketika kamu terbang di pertengahan minggu. Dengan pertimbangan rasional itu, pelancong yang fleksibel sering kali pulang sebelum akhir pekan untuk menghindari kenaikan tarif. Namun demikian, berdasarkan Hopper, setiap tujuan penerbangan, kecuali Karibia, menawarkan diskon jika menyertakan penginapan hingga Sabtu malam. Ketika membandingkan harga menginap tanpa Sabtu malam dengan harga menginap hingga Sabtu malam, analisis menemukan wisatawan Asia-Pasifik bisa menghemat hingga 40 persen.
7. Mengabaikan maskapai yang harganya terjangkau
Menggunakan aplikasi penerbangan memang berguna, tinggal masukkan tanggal perjalanan dan serahkan pekerjaan sisanya pada mesin pencari. Namun jika memilih cara ini, ada kemungkinan kamu kehilangan harga tiket pesawat murah. Sebagian besar maskapai yang harganya terjangkau memang muncul dalam pencarian, tetapi ada beberapa yang tidak. Jadi, kalau kamu tahu maskapai yang ongkosnya rendah, langsung cek saja ke situs mereka secara langsung untuk meninjau tarif.
8. Tidak mencoba ‘mengelabui’ maskapai penerbangan
Kalau kamu tidak menemukan penerbangan yang terjangkau, pertimbangkan metode pemesanan alternatif. Temukan penerbangan murah ke kota terdekat tujuan kamu. Dari sana, kamu dapat memesan penerbangan kedua yang membawa ke tujuan akhir. Metode lain adalah mencari penerbangan dari bandara terdekat. Tergantung di mana kamu tinggal, satu jam ekstra di mobil dapat menghemat ratusan ribu tiket pesawat. Satu lagi, kebanyakan orang menghindari tiket satu arah, tetapi dalam beberapa kasus ini bisa berguna. Pertimbangkan untuk terbang ke satu bandara dan pulang dari bandara lain.