8 Rekomendasi Film Sedih di Netflix, Fix Banjir Air Mata!
Menonton film terkadang memang dapat mempengaruhi emosi kita, Beauties. Ada orang yang sengaja menonton film untuk menghibur diri, dan ada pula orang yang sengaja menonton film sebagai alasan untuk menangis. Apakah mungkin kamu salah satunya, Beauties?
Nah, bicara tentang film, Netflix punya sederet rekomendasi untuk kamu yang sedang ingin bersedih-sedih, mellow, atau bahkan menitikkan air mata, nih. Simak rekomendasinya, yuk!
A Man Called Otto (2022)
A Man Called Otto/Foto: Netflix
Setelah sukses ditonton jutaan orang di layar bioskop, A Man Called Otto akhirnya dirilis di Netflix. Film yang diadaptasi dari novel International Bestseller A Man Called Ove karya Fredrik Backman ini menceritakan kisah seorang pria duda yang baru ditinggal istrinya, Otto Anderson (Tom Hanks), yang berencana untuk meninggalkan dunia sesegera mungkin.
Rencana ini kemudian digagalkan oleh tetangga barunya, yaitu sebuah keluarga bernama Tommy (Manuel Garcia-Rulfo), Marisol (Mariana Treviño) yang sedang hamil, dan anak-anak mereka bernama Abbie (Alessandra Perez) dan Luna (Christiana Montoya).
Meski Otto sempat menunjukkan penolakan, Otto akhirnya bisa akrab dengan Marisol. Kemudian, ketika Otto berproses menerima masa lalu, berpikir tentang kematian, dan berjuang melawan kesedihan, akhirnya ia menemukan tujuan hidupnya lagi.
Beauties mungkin akan merasa kesal berkali-kali saat menonton film ini, namun tetap tidak bisa membenci pria tua pemarah dan kucing lucunya ini.
All The Bright Places (2020)
All The Bright Places/Foto: Netflix
Sekilas dari poster maupun judul, film ini seakan menyiratkan alur cerita yang menyenangkan. Namun ternyata, All The Bright Places dibuka dengan adegan pertemuan Finch (Justice Smith) dengan Violet (Elle Fanning) yang melakukan percobaan bunuh diri di pinggir jembatan. Finch kemudian berhasil menenangkan Violet.
Setelah kejadian tersebut, rupanya mereka dipertemukan dalam proyek sekolah untuk mengeksplorasi Indiana, kota asal mereka. Alhasil, hubungan mereka menjadi semakin dekat.
Ternyata, semakin mengenal Violet, Finch baru mengetahui bahwa Violet dihantui rasa bersalah karena ia selamat dari kecelakaan mobil yang menewaskan kakaknya. Violet pun baru mengetahui fakta di balik kepribadian Finch yang penyendiri dan terkadang aneh.Â
Menurut review IMDb, banyak orang yang mengatakan film ini cukup menyedihkan dan meninggalkan kesan mendalam, jadi siapkan mentalmu, ya, Beauties!
All Together Now (2020)
All Together Now/Foto: Netflix
Film ini menceritakan kisah Amber (Auli'i Cravalho), seorang mahasiswa yang ceria dan disenangi oleh banyak orang. Ia berkuliah di jurusan teater musik di Carnegie Mellon University, almamater mendiang ayahnya.
Namun, dibalik itu semua, ternyata Amber dan ibunya, Becky (Justina Machado) tinggal memiliki tempat tinggal dan hidup di bus sekolah yang dikendarai Becky untuk bekerja. Karena situasi ekonominya memburuk, ia mulai menerima bantuan dari mantan pacarnya yang abusif dan membuatnya menjadi alkoholik.
Secercah harapan kemudian muncul ketika Carnegie Mellon mengundang Amber untuk audisi. Film ini akan menyajikan pertunjukan musik yang mengagumkan, ditambah dengan penampilan cameo apik dari Fred Armisen dan Carol Burnett.Â
Canvas (2020)
Canvas/Foto: Netflix
Meski film garapan Frank E. Abney III ini hanya berdurasi 9 menit, namun Canvas berhasil menyentuh audiens dengan premis hubungan kakek dan cucu.
Setelah kehilangan istrinya, seorang kakek pelukis turut kehilangan semangatnya untuk melukis. Cucunya yang rajin mengunjunginya pun sering menunjukkan karyanya dan mengajaknya melukis, namun sang kakek terus menolak.Â
Suatu hari, ketika si cucu sedang melihat-lihat rumah kakeknya, ia menemukan sebuah kanvas yang ditutup kain. Ketika kain disingkap, baik sang cucu maupun kakek merasa bahwa lukisan tersebut dapat memberikan kekuatan untuk mengubah segalanya.Â
First Match (2018)
First Match/Foto: Netflix
Film ini menceritakan kisah seorang remaja, Monique "Mo" (Elvire Emanuelle), yang harus berpindah-pindah tempat tinggal dari satu panti ke panti lain karena ayahnya dipenjara. Saat mengetahui ayahnya, Darrel (Yahya Abdul-Mateen II) sudah dibebaskan, Mo berharap bisa tinggal bersama.
Sayangnya, Darrel menolak dan Mo memutuskan untuk bergabung dalam tim gulat putra, karena Mo tahu ayahnya adalah pemenang medali gulat di masanya. Selain menunjukkan sisi olahraga, film ini mempunyai nilai keluarga, di mana terkadang orang terdekat kita justru tidak ingin melihat kita berhasil.
Akting Mo yang memukau juga didukung oleh penampilan aktor-aktor lain seperti Jharrel A. Jerome dan Colman Domingo mengantarkan film First Match memenangkan Audience Award dan LUNA/Gamechanger Award saat premiere di festival SXSW.
Passing (2021)
Passing/Foto: Netflix
Passing yang disutradarai oleh Rebecca Hall ini merupakan adaptasi dari novel Nella Larsen pada tahun 1929. Film ini menceritakan kehidupan dua perempuan kulit hitam terang yang dianggap "lulus" sebagai orang Kaukasia. Untuk mempertegas plot cerita, film ini dibuat dengan nuansa hitam-putih.
Saat beradai di New York tahun 1920-an, Irene (Tessa Thompson) bertemu dengan teman masa kecilnya, Clare (Ruth Negga). Irene kemudian mengetahui bahwa Clare tidak hanya "lolos" sebagai perempuan kulit putih, namun ia juga menikah dengan bankir berkulit putih yang rasis bernama John (Alexander Skarsgård).
John tidak mengetahui identitas rasial Clare sebenarnya, namun Clare bersedia mencari tahu kebenaran demi menghabiskan waktu bersama Irene, suaminya Brian (André Holland), dan komunitas kulit hitam yang sangat ia rindukan.Â
Dengan akting para pemeran utama yang mengagumkan, Passing berhasil dibawakan dengan tenang dan memukau audiens.
Pieces of a Woman (2020)
Pieces of a Woman/Foto: Netflix
Ketika Martha (Vanessa Kirby) dan Sean (Shia LaBeouf) sedang menantikan kelahiran anak pertamanya, tiba-tiba bidan mereka tidak datang sehingga harus digantikan oleh bidan lain, Eva (Molly Parker).
Saat melahirkan di rumah, hal yang tidak dapat diungkapkan terjadi dan bayi tersebut meninggal karena serangan jantung. Duka traumatis menyelimuti kedua pasangan tersebut hingga ke ibu Martha, Elizabeth (Ellen Burstyn). Â
Ternyata, film ini terinspirasi dari kisah sang sutradara, Kornél Mundruczó, dan penulis skenario, Kata Wéber, yang merupakan pasangan yang mengalami keguguran. Melihat cerita mereka, Martin Scorsese begitu terharu sehingga memutuskan untuk menandatangani kontrak sebagai produser eksekutif.Â
ROMA (2018)
ROMA/Foto: Netflix
ROMA mengambil latar tempat dan waktu dari distrik Colonia Roma di kota Meksiko selama masa kekacauan domestik dan politik di awal tahun 1970-an. Cleo, seorang ART (Yalitza Aparicio) bekerja untuk sebuah keluarga menengah ke atas.
Sang ayah, Antonio (Fernando Grediaga), selalu pergi untuk sebuah "urusan", sehingga membuat sang ibu, SofÃa (Marina de Tavira), menaruh curiga bahwa Antonio sedang berselingkuh. Sedangkan, Cleo sendiri merasa curiga bahwa dirinya sedang hamil. Namun, saat memberi tahu pacarnya, FermÃn, dia meninggalkannya.
Di bawah hasil karya penulis-sutradara Alfonso Cuarón, ROMA telah menyabet berbagai penghargaan setelah rilis, dan dari 10 nominasi Oscar, ROMA berhasil memenangkan kategori Sutradara Terbaik dan Sinematografi Terbaik. ROMA juga merupakan film fitur Meksiko pertama yang memenangkan Academy Award untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!