Di tengah gempuran konser dari musisi dunia, calo tiket pun semakin merajalela. Hal ini membuat anggota dewan Brasil membuat undang-undang yang disebut 'Taylor Swift Law' untuk menghukum para calo tiket. Kehadiran calo tiket semakin meresahkan karena membuat fans kesulitan mendapatkan tiket resmi untuk konser Taylor Swift dalam "Eras Tour".
Taylor Swift dijadwalkan akan manggung di São Paulo, Brasil, selama tiga hari, yaitu tanggal 24, 25, dan 26 November 2023.
Simone Marquetto, anggota Dewan Perwakilan Brasil yang mewakili São Paulo, memperkenalkan RUU yang akan mengkriminalkan calo tiket dengan hukuman hingga empat tahun penjara dan membayar denda hingga 100 kali lipat dari harga tiket asli.
"Saya punya anak berusia 11 tahun di rumah, dan hanya itu [calo tiket konser Taylor Swift] yang mereka bicarakan di sekolah. Saya menerima banyak permintaan untuk melakukan sesuatu dan memutuskan untuk mengajukan RUU ini," katanya kepada surat kabar Brasil Estadão, sebagaimana dilansir dari NBC News.
Dalam sebuah unggahan di media sosialnya, Marquetto mengatakan bahwa dia telah memperoleh tanda tangan yang diperlukan untuk mempercepat pengesahan RUU tersebut dan akan menyampaikannya bersama sekretaris nasional untuk perlindungan konsumen.
Dilansir dari CNN Indonesia, harga resmi tiket termahal konser Taylor Swift untuk show di Sao Paulo, Brasil adalah 1.050 real Brasil untuk Pista Premium. Tiket yang dijual di calo pun beragam.
Sebagai contoh, tiket konser Taylor Swift di Brasil itu dimainkan harga kelewat tinggi oleh calo, maka denda bisa mencapai 600 ribu real Brasil atau Rp1,87 miliar (1 real Brasil=Rp3.118,05).
Kegembiraan menyambut konser Taylor Swift juga bercampur dengan kekacauan membeli tiket. Para penggemar Taylor Swift di Brasil mengatakan bahwa calo mendorong mereka ke ujung antrean, dan menggunakan kekerasan demi membeli tiket untuk dijual kembali.
Pihak berwenang menahan setidaknya 10 calo yang mencoba membeli tiket secara langsung, menurut outlet Brasil Globo. Permintaan tiket yang belum pernah terjadi sebelumnya telah mendapat perhatian dari anggota parlemen di seluruh dunia.