Aktivis di Jerman Lempar Kentang Tumbuk ke Lukisan Monet Bernilai Rp1,7 Triliun, Protes soal Bencana Iklim

Nadya Quamila | Beautynesia
Selasa, 25 Oct 2022 20:00 WIB
Aktivis Jerman lempari kentang tumbuk ke lukisan Monet/Foto: Twitter/@AufstandLastGen

Setelah sebelumnya heboh aktivis di London melempar lukisan Van Gogh dengan sup tomat, kini hal serupa terjadi di Jerman. Dua aktivis iklim dari Letzte Generation (Generasi Terakhir) melempar kentang tumbuk lukisan ke seniman Cloude Monet yang pernah terjual dengan harga lebih dari 110 juta USD atau setara Rp1,7 triliun.

Aksi tersebut dilakukan di Museum Barberini di Potsdam, ibu kota negara bagian Brandenburg, sekitar 20 mil tenggara Berlin pada Minggu (23/10). Usai melempar kentang tumbuk ke lukisan 'Les Meules', dua aktivis tersebut menempelkan tangan mereka ke dinding.

Aksi tersebut dirancang sebagai peringatan dalam menghadapi bencana iklim. 

"Orang-orang kelaparan, orang-orang kedinginan, orang-orang sekarat," kata salah satu aktivis dalam video insiden yang di-tweet oleh Letzte Generation, dilansir dari The Guardian.

Aktivis Jerman lempar kentang tumbuk ke lukisan Monet/ Foto: Twitter/@AufstandLastGen

Salah seorang aktivis tersebut mengatakan bahwa ia khawatir bahwa umat manusia, menurut sains, tidak bisa memberi makan keluarganya pada tahun 2050 mendatang akibat bencana iklim. 

"Kita berada dalam bencana iklim dan yang Anda takutkan hanyalah sup tomat atau kentang tumbuk di atas lukisan. Anda tahu apa yang saya takutkan? Saya takut karena sains memberi tahu kita bahwa kita tidak akan bisa memberi makan keluarga kita pada tahun 2050," ujarnya.

"Apakah perlu kentang tumbuk pada lukisan untuk membuatmu mendengarkan? Lukisan ini tidak akan bernilai apa-apa jika kita harus berebut makanan. Kapan Anda akhirnya akan mulai mendengarkan? Kapan Anda akhirnya akan mulai mendengarkan dan menghentikan bisnis seperti biasa?" tambahnya.

Seorang juru bicara museum mengatakan lukisan Monet tersebut dilindungi oleh kaca. Pihak museum juga mengonfirmasi bahwa lukisan itu tidak rusak. Polisi kemudian tiba di lokasi kejadian dan mengamankan kedua aktivis tersebut. 

Tahun lalu, anggota Letzte Generation melakukan mogok makan di luar gedung Reichstag di Berlin untuk memprotes kurangnya tindakan politik atas darurat iklim. Awal tahun ini, mereka menempelkan diri ke beberapa jalan raya yang ramai di Jerman.

Kelompok tersebut menuduh pemerintah Jerman telah mengabaikan semua peringatan yang mereka berikan soal perubahan iklim dan membawa negara tersebut ke 'ujung jurang'. 

Kelompok yang menuduh pemerintah Jerman mengabaikan semua peringatan dan membawa negara itu ke "ujung jurang", mengatakan itu adalah bagian dari generasi terakhir yang dapat mencegah masyarakat dari kehancuran.

"Menghadapi kenyataan ini, kami menerima [denda] tinggi, tuntutan pidana dan perampasan kebebasan tanpa gentar," kata kelompok tersebut di situs webnya.

Dua aktivis Just Stop Oil melempar sup tomat ke lukisan Van Gogh bernilai Rp13 triliun/ Foto: Tangkapan Layar/Twitter/damiangayle

Belakangan ini, galeri seni telah menjadi tempat populer bagi para aktivis dalam berunjuk rasa. Pada bulan Juli lalu, dua anggota kelompok aktivis iklim Italia Ultima Generazione menempelkan telapak tangan mereka ke kaca yang melindungi Primavera Sandro Botticelli di galeri Uffizi Florence dan membentangkan spanduk bertuliskan "Ultima Generazione No Gas No Carbone" (Generasi Terakhir, Tanpa Gas, Tanpa Batubara).

Dua minggu sebelumnya, para aktivis dari Just Stop Oil menempelkan diri mereka pada bingkai lukisan The Last Supper berusia 500 tahun di Royal Academy di London. Mereka juga melempar sup tomat ke lukisan Sunflower karya Van Gogh di Galeri Nasional London.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Loading ...
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
3 Kebiasaan Buruk Ini Bikin Cepat Tua