Alasan Ilmiah Kenapa Mendengarkan Musik di Kamar Mandi Bisa Jadi Nggak Baik

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Senin, 13 Jan 2025 06:15 WIB
Alasan Ilmiah Kenapa Mendengarkan Musik di Kamar Mandi Bisa Jadi Nggak Baik/Foto: Freepik

Mendengarkan musik di kamar mandi memang sering dianggap cara menyenangkan untuk meningkatkan suasana hati atau membuat aktivitas mandi terasa tidak membosankan. Banyak orang menjadikan waktu mandi sebagai momen me-time, di mana mereka bisa mendengarkan lagu favorit atau bahkan mengikuti cerita menarik dari podcast.

Selain itu, suara air yang mengalir dapat menjadi latar belakang alami yang memperkuat pengalaman audio sehingga membuat musik atau podcast terdengar lebih menenangkan. Namun, dilansir dari Mind Body Green, kebiasaan mendengarkan musik saat mandi ini ternyata bisa memengaruhi cara otak kita bekerja, terutama dalam memproses kreativitas.

Begini penjelasan lengkapnya!

Kebosanan Bisa Memicu Kreativitas


Ilustrasi/Foto: Freepik

Menurut Gretchen Rubin, seorang pakar kebahagiaan terkemuka, rasa bosan memiliki peran penting dalam mendorong kreativitas. Ketika seseorang merasa bosan, otak secara alami akan mencari cara untuk menghibur diri sehingga memicu munculnya ide-ide baru. Dalam kondisi ini, pikiran cenderung mengembara tanpa fokus tertentu, yang kemudian menjadi awal dari sebuah proses kreatif.

Pandangan Rubin tersebut didukung oleh sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa tugas membosankan dapat meningkatkan kreativitas. Penelitian tersebut melibatkan partisipan yang diminta melakukan aktivitas monoton selama 15 menit seperti membaca daftar nomor telepon.

Hasil dari penelitian itu menunjukkan bahwa kelompok itu mampu menghasilkan ide-ide kreatif lebih banyak dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberi tugas membosankan. Hal inilah yang membuat para peneliti menyimpulkan bahwa rasa bosan dapat memicu individu untuk berkhayal atau melamun yang pada gilirannya dapat membuka jalan bagi kreativitas.

Dengan memberikan ruang untuk bosan, kita juga sebenarnya memberi kesempatan bagi otak untuk beristirahat dari stimulasi berlebihan. Kondisi ini memungkinkan otak untuk berpikir di luar kebiasaan, menyusun ide-ide segar, atau bahkan menemukan solusi yang inovatif.

(naq/naq)