Angka Kelahiran di Jepang Capai Rekor Terendah Sepanjang Masa, Ini Alasannya!
Jepang yang kerap disebut sebagai Negeri Sakura tersebut mengalami penurunan angka kelahiran, Beauties. Pemerintah melaporkan, jumlah kelahiran bayi tahun 2022 turun hingga mencapai rekor terendah selama tujuh tahun berturut-turut.
Untuk pertama kalinya sejak pencatatan dimulai tahun 1989, angka kelahiran turun hingga di bawah 800 ribu. Mengacu pada data awal yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, jumlah total kelahiran turun 5,1% menjadi 799.728.
Ilustrasi penduduk/ Foto: Getty Images/iStockphoto/bee32 |
Penurunan tersebut terjadi jauh lebih awal dari perkiraan pemerintah pada 2017. Saat itu, pemerintah mengatakan kelahiran akan turun di bawah 800 ribu pada 2033.
Diduga, penurunan angka kelahiran ini dipicu oleh perubahan gaya hidup akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, dibarengi peningkatan tren masyarakat yang menunda pernikahan atau bahkan tidak menikah sama sekali, Beauties.
"Penurunan angka kelahiran di tahun 2022 kemungkinan besar dipengaruhi oleh penurunan jumlah pernikahan di tahun 2020 akibat datangnya pandemi, mengingat dalam banyak kasus, anak pertama lahir dua tahun setelah menikah," beber peneliti senior di Japan Research Institute, Takumi Fujinami dikutip dari Japan Today, Rabu (2/3).
Ilustrasi kelahiran bayi/Foto: Pexels/Rene Asmussen/ Foto: Meuthia Khairani |
Lebih lanjut Takumi Fujinami mengatakan, perempuan cenderung kurang bersedia memiliki anak. Terlebih beberapa hal seperti lingkungan ekonomi dan pekerjaan, masalah kesenjangan gender hingga yang membebani perempuan bidang mengasuh anak harus diperbaiki.
Klik DI SINI untuk membaca selengkapnya, Beauties!
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi penduduk/ Foto: Getty Images/iStockphoto/bee32
Ilustrasi kelahiran bayi/Foto: Pexels/Rene Asmussen/ Foto: Meuthia Khairani