Penyanyi Bebe Rexha menjadi perbincangan di dunia maya terkait berat badannya yang naik drastis jika dibandingkan dengan saat awal debut. Sedihnya, kondisi ini justru membuatnya jadi sasaran body shaming. Beragam komentar negatif dilontarkan netizen terkait fluktuasi berat badan yang kini dialami sang artis.
Hingga akhirnya, dia memutuskan memberikan tanggapan lewat akun Twitter-nya. Lalu bagaimana cara Bebe Rexha menghadapi komentar body shaming yang dilayangkan kepadanya?
Komentar Bebe Rexha Terkait Perubahan Berat Badannya
Unggahan Bebe Rexha/Foto: Twitter.com/@BebeRexha |
Perbincangan tentang berat badan Bebe Rexha sudah menjadi trending di TikTok sejak beberapa bulan belakangan. Hingga akhirnya, sang musisi memberanikan diri untuk angkat bicara dan mengungkapkan perasaannya. Dia tidak mengucapkan terlalu banyak kata maupun pembelaan karena memang benar bahwa berat badannya naik secara signifikan.
“Melihat bar pencarian benar-benar hal yang menyebalkan. Saya tidak mungkin marah karena memang itu benar. Berat badan saya naik. Tapi saya hanya jengkel saja. Terima kasih kepada semua orang yang tetap menyayangiku dalam kondisi apapun,” demikian tanggapan Bebe Rexha.
Banjir Dukungan untuk Bebe Rexha
Bebe Rexha/Foto: Instagram.com/beberexha |
Selain menuliskan tanggapan terkait body shaming yang dialami, Bebe Rexha juga menampilkan foto dirinya beserta tangkapan layar beberapa komentar netizen. Tentunya, dia hanya menyertakan komentar positif berisi dukungan.
“Aku suka dia yang unik dan real, dia mencintai dirinya luar dalam dan kami dapat melihatnya,” komentar salah satu pengguna Twitter bernama @o**ve****n.
“Cantiknya dia,” tulis @ka****ea*y.
Bebe Rexha Diketahui Mengidap PCOS
Bebe Rexha/Foto: Instagram.com/beberexha |
Kenaikan berat badan yang dialami Bebe Rexha nyatanya bukan tanpa alasan. Sebagaimana dilansir dari Glamour, sang artis sempat mengungkap bahwa dirinya mengidap PCOS (polycystic ovary syndrome).
Dilansir dari Cleveland Clinic, sindrom ovarium polikistik adalah gangguan hormonal di mana ovarium memproduksi hormon androgen secara berlebihan. Kondisi ini ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur, munculnya kista, hingga menimbulkan kenaikan berat badan yang signifikan.