Apa Itu "Golden Child Syndrome"? Ini Dampaknya Bagi Anak dan Keluarga

Retno Anggraini | Beautynesia
Kamis, 31 Jul 2025 22:30 WIB
Penyebab Golden Child Syndrome
Mengenal golden child syndrome dan dampaknya bagi anak/Foto: Freepik.com/peoplecreations

Dalam setiap keluarga, pasti ada saja anak yang terlihat lebih diutamakan. Mereka sering jadi kebanggaan keluarga, dikagumi karena prestasinya, dan terus-menerus dijadikan panutan. Namun, tahukah kamu kalau hal ini bisa membentuk sindrom psikologis yang diam-diam membebani si anak?

Fenomena ini disebut sebagai golden child syndrome atau sindrom anak emas. Banyak yang mengira anak emas adalah posisi yang diidamkan. Faktanya, menjadi golden child justru bisa jadi beban mental yang berat.

Sindrom ini bukan hanya berdampak pada anak yang mengalaminya, tapi juga bisa merusak keseimbangan dalam keluarga. Yuk, selami lebih dalam tentang sindrom satu ini!

Pengertian Golden Child Syndrome

gold child syndrome
Ilustrasi/Foto: Freepik.com

Golden child syndrome adalah kondisi ketika seorang anak dijadikan simbol kebanggaan oleh orangtua. Anak ini dianggap sempurna, selalu benar, dan tidak boleh gagal.

Melansir TrueYou Journal, sindrom ini biasanya terjadi ketika orangtua menaruh harapan besar kepada anak tertentu, entah karena trauma masa lalu, ambisi pribadi, atau sekadar kebutuhan untuk “memiliki anak yang sukses”.

Anak dengan label anak emas ini akhirnya tumbuh dalam tekanan untuk selalu tampil ideal. Mereka merasa hanya dicintai jika memenuhi ekspektasi, bukan karena siapa mereka sebenarnya. Tanpa disadari, anak mulai mengorbankan kebebasan diri demi validasi orangtua.

Gejala Golden Child Syndrome

Mengenal golden child syndrome dan dampaknya bagi anak/Foto: Freepik.com/katemangostar

Gejala utama yang paling terlihat adalah perfeksionisme dan ketakutan terhadap kegagalan. Anak akan sangat berhati-hati, cemas, dan tertekan karena takut mengecewakan keluarga. Mereka bisa merasa bersalah hanya karena nilai sekolah turun atau gagal dalam kompetisi.

Selain itu, golden child juga sering mengalami kesulitan mengelola emosi. Mereka terbiasa menekan perasaan negatif seperti marah, kecewa, atau sedih karena ingin selalu terlihat baik dan sempurna. Akibatnya, emosi mereka bisa meledak dalam bentuk burnout atau ledakan emosional yang tidak terkendali di kemudian hari.

Ciri-Ciri Golden Child Syndrome

gold child syndrome
Ilustrasi/Foto: Freepik.com

Anak dengan sindrom ini biasanya tampil luar biasa dengan segala prestasi, kedisiplinan, dan sering kali terlihat dewasa dari usia seharusnya. Namun, kalau diamati lebih dalam, mereka juga menunjukkan tanda-tanda seperti selalu butuh pengakuan, takut dikritik, dan sulit mengekspresikan diri secara spontan.

Mereka juga bisa terjebak dalam pola berpikir kompetitif atau bahkan superior. Kadang, mereka membandingkan diri dengan saudara kandung yang dianggap kurang berhasil oleh orangtua. Ini bisa merusak hubungan antar saudara dan membuat lingkungan keluarga jadi tidak sehat.

Penyebab Golden Child Syndrome

Mengenal golden child syndrome dan dampaknya bagi anak/Foto: Freepik.com/peoplecreations

Golden child syndrome sering kali berakar dari pola asuh yang tidak seimbang. Orangtua bisa saja tanpa sadar memilih satu anak sebagai proyek hidupnya untuk mewujudkan ambisi yang belum tercapai. Melansir Thriveworks, ini adalah bentuk kontrol psikologis, di mana kasih sayang dan pengakuan diberikan secara bersyarat.

Budaya yang menekankan prestasi juga bisa memperkuat sindrom ini. Dalam masyarakat yang sangat kompetitif, anak yang pintar dan berprestasi sering dipuja-puja. Hal ini mendorong orangtua untuk lebih fokus pada pencapaian anak dibanding kebutuhannya sebagai individu yang sedang tumbuh.

Dampak Golden Child Syndrome saat Dewasa

gold child syndrome
Ilustrasi/Foto: Freepik.com

Saat dewasa, banyak golden child merasa hampa dan bingung tentang siapa diri mereka sebenarnya. Karena sejak kecil mereka terbiasa menjalani hidup demi memenuhi ekspektasi, mereka kesulitan mengambil keputusan berdasarkan keinginan pribadi. Hal ini bisa menimbulkan kecemasan, stres kronis, dan bahkan gangguan identitas.

Lebih parahnya lagi, banyak dari mereka yang merasa bersalah jika ingin hidup berbeda dari harapan keluarga. Misalnya, memilih pekerjaan yang tidak membanggakan atau pasangan yang tidak sesuai standar orangtua bisa jadi sumber konflik batin yang dalam. Ini bisa menghambat mereka dalam membangun kehidupan yang autentik dan bahagia.

Cara Menghadapi Golden Child Syndrome

Mengenal golden child syndrome dan dampaknya bagi anak/Foto: Freepik.com/tirachardz

Menghadapi golden child syndrome bukan perkara mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin. Langkah pertama adalah menyadari bahwa kamu mungkin sedang mengalaminya. Refleksi diri, journaling, dan mengenali emosi yang selama ini ditekan bisa jadi awal yang baik.

Setelah itu, kamu bisa mulai membangun identitas pribadi yang lebih bebas dari ekspektasi orang lain. Mencoba hal-hal baru, mengambil keputusan kecil berdasarkan keinginan sendiri, hingga mencari bantuan profesional seperti psikolog atau terapis bisa sangat membantu proses healing ini.

Hindari Menciptakan Golden Child

gold child syndrome
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/jcomp

Bagi para orangtua, penting banget untuk menyadari bahwa setiap anak unik dan berharga, bukan hanya yang paling menonjol. Hindari membanding-bandingkan anak, apalagi secara terang-terangan memilih anak favorit. Fokuslah pada proses dan usaha anak, bukan hanya hasil atau pencapaian.

Berikan anak ruang untuk gagal, berekspresi, dan menjadi dirinya sendiri. Validasi emosi mereka, dengarkan pendapatnya, dan jangan jadikan mereka sebagai perpanjangan ambisi pribadi. Keluarga yang sehat adalah yang menerima semua anggota keluarga apa adanya, bukan berdasarkan prestasi semata.

Golden child syndrome bukan hanya masalah favoritisme biasa. Ini adalah tekanan psikologis yang membentuk anak menjadi pribadi yang kehilangan kebebasan untuk memilih hidupnya sendiri. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE