Apakah Cinta Itu "Takdir" atau "Hasil dari Usaha"? Sains Mengungkap Faktanya

Ayuliy Lestari | Beautynesia
Jumat, 28 Feb 2025 06:30 WIB
Apakah Cinta Itu
Foto: Freepik.com/Freepik

Cinta selalu menjadi perdebatan menarik bahkan di antara para ilmuwan, filsuf, dan psikolog. Beberapa orang percaya bahwa cinta adalah takdir yang telah ditetapkan, sementara yang lain menganggapnya sebagai hasil dari usaha, komitmen, dan interaksi sosial.

Lalu, bagaimana sains memandang cinta? Apakah benar cinta adalah sesuatu yang sudah digariskan sejak awal, atau cinta terbentuk dari usaha dan kerja keras dalam hubungan? Berikut analisis berdasarkan penelitian ilmiah dan jurnal akademik yang menarik untuk diulas.

Jika Cinta Adalah Takdir, Benarkah “Soulmate” Itu Nyata?

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Banyak orang percaya bahwa cinta adalah takdir, bahwa di dunia ini ada seseorang yang memang ditakdirkan untuk bersama dengan kita. Konsep ini dikenal dengan istilah soulmate atau belahan jiwa.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships (2017), kepercayaan terhadap “takdir cinta” berhubungan dengan keyakinan bahwa hubungan akan berjalan secara alami tanpa perlu banyak usaha. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa individu yang terlalu percaya pada konsep soulmate cenderung lebih mudah menyerah ketika menghadapi konflik dalam hubungan.

Dari sudut pandang biologis, teori evolusi menunjukkan bahwa ketertarikan romantis sering kali didasarkan pada faktor genetik dan biologi. Dikutip dari Hal.science, sebuah penelitian dalam jurnal Nature Human Behaviour (2018) menemukan bahwa ketertarikan terhadap pasangan bisa dipengaruhi oleh faktor genetik tertentu, termasuk kesamaan dalam sistem imun (Major Histocompatibility Complex).

Namun, hal ini tidak serta-merta membuktikan bahwa cinta benar-benar ditakdirkan, hanya saja ada kecenderungan biologis yang membuat seseorang lebih tertarik pada individu tertentu.

Apakah Cinta Adalah Hasil dari Usaha dan Komitmen?

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Di sisi lain, banyak psikolog dan peneliti menekankan bahwa cinta bukan hanya soal perasaan spontan, tapi lebih kepada hasil dari usaha, komitmen, dan interaksi sosial yang berkelanjutan.

Sternberg (1986) dalam teorinya tentang Triangular Theory of Love menjelaskan bahwa cinta terdiri dari tiga elemen utama: intimacy (kedekatan emosional), passion (gairah), dan commitment (komitmen). Hubungan yang langgeng bukan hanya bergantung pada ketertarikan awal, tapi juga bagaimana pasangan membangun kedekatan dan komitmen dalam jangka panjang.

Sebuah penelitian dalam Journal of Marriage and Family (2019) juga menemukan bahwa pasangan yang secara aktif berusaha memperbaiki komunikasi dan menginvestasikan waktu dalam hubungan mereka, memiliki kepuasan hubungan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan ketertarikan awal. Ini menunjukkan bahwa cinta yang bertahan lama, merupakan hasil dari usaha dan kerja sama dibandingkan sekedar takdir.

Takdir dan Usaha Bisa Menjadi Kombinasi yang Menarik

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Pendekatan yang lebih seimbang dalam memahami cinta adalah dengan melihatnya sebagai kombinasi antara faktor biologis (yang sering dikaitkan dengan takdir”) dan usaha yang dilakukan dalam hubungan.

Sebuah studi dalam Psychological Science (2020) menemukan bahwa meskipun ketertarikan awal sering kali bersifat spontan dan biologis, keberhasilan hubungan jangka panjang sangat bergantung pada bagaimana pasangan menangani konflik, membangun komunikasi, dan beradaptasi satu sama lain.

Selain itu, teori attachment dari Bowlby (1969) menunjukkan bahwa pengalaman awal dalam keluarga juga berperan dalam bagaimana seseorang membangun dan mempertahankan hubungan romantis. Dengan kata lain, cara kita mencintai bukan hanya ditentukan oleh “takdir” atau faktor genetik, tapi juga dipengaruhi oleh pengalaman dan usaha dalam menjalani hubungan.

Jadi, apakah cinta itu takdir atau hasil dari usaha? Berdasarkan penelitian, jawabannya bukan hitam dan putih. Ada faktor biologis yang mungkin membuat kita lebih tertarik pada orang tertentu, tapi keberhasilan suatu hubungan lebih ditentukan oleh usaha dan komitmen yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Cinta bukan hanya tentang menemukan orang yang tepat, tapi juga bagaimana kita membangun hubungan yang sehat dan bahagia dengan orang tersebut.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE