Apakah Perlu Upgrade Kursi Pesawat? Ini Hal yang Perlu Dipertimbangkan Menurut Para Ahli

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Jumat, 10 Oct 2025 12:00 WIB
Apakah Perlu Upgrade Kursi Pesawat? Ini Hal yang Perlu Dipertimbangkan Menurut Para Ahli
Apakah Perlu Upgrade Kursi Pesawat? Ini Hal yang Perlu Dipertimbangkan Menurut Para Ahli/Foto: pexels.com/kelly

Kita semua tentu pernah tergoda oleh surel yang menawarkan upgrade kursi pesawat ke premium economy atau bahkan first class dengan harga “spesial” yang bisa mencapai belasan juta. Bagi sebagian orang, kesempatan menikmati kenyamanan kursi pesawat sekaligus semua fasilitas di kelas itu pasti terasa terlalu berharga untuk dilewatkan. Namun, ada juga yang memilih menahan diri dan mengalokasikan dana itu untuk perjalanan seru di masa depan atau menginap di hotel mewah.

Tidak ada keputusan yang mutlak benar atau salah karena yang terpenting adalah memahami apa saja yang akan didapat dari upgrade tersebut dan menimbangnya sesuai prioritas pribadi. Dilansir dari Travel and Leisure, inilah beberapa cara untuk mencari tahu sebelum memutuskan untuk upgrade kursi pesawat menurut para ahli perjalanan. Simak, yuk!

Pertimbangkan Durasi dan Waktu Penerbangan

Ilustrasi/Foto: Freepik/EyeEm
Ilustrasi/Foto: Freepik/EyeEm

Menurut Quinn English dari Freequinnt Flyer dan Kyle Maltz, pendiri sekaligus COO Dollar Flight Club, upgrade kursi paling bermanfaat jika digunakan pada penerbangan jarak jauh, terutama yang berlangsung semalaman. Maltz menekankan bahwa kenyamanan adalah faktor utama, dan makin lama penerbangan, makin besar pula manfaat upgrade tersebut.

English menambahkan, untuk penerbangan domestik yang durasinya kurang dari 3 jam, ia biasanya tetap nyaman di kelas ekonomi. Namun, jika penerbangan melebihi durasi itu, ia akan mempertimbangkan dengan serius biaya tambahan untuk upgrade. Posisi kursi yang didapat di kelas ekonomi juga patut menjadi pertimbangan, misalnya, jika kursi berada di tengah dan dekat toilet, maka alasan upgrade kursi pesawat pun makin valid.

Pertimbangkan Nilai Kenyamanan

Ilustrasi/Foto: Freepik/nutthaseth-v

Maltz menekankan bahwa saat kamu memutuskan untuk naik kelas kabin, sejatinya kamu membayar demi satu hal utama, kenyamanan. Jika menurutmu kenyamanan ekstra tersebut layak untuk dibayar lebih, jangan ragu melakukannya.

Terlebih, bagi penumpang yang membutuhkan ruang lebih—baik karena postur tubuh yang tinggi maupun masalah mobilitas—peningkatan kelas bisa menjadi investasi yang sangat berharga. Fasilitas seperti kursi yang bisa direbahkan sepenuhnya, ruang kaki yang lega, dan kualitas tidur yang lebih baik dapat membuat perjalanan jauh lebih nyaman dan meningkatkan kenyamanan selama penerbangan.

Pertimbangkan Manfaat Tambahan dan Penghematan Tersembunyi

Ilustrasi/Foto: Freepik/thanyakij-12

Sebelum memutuskan untuk melakukan upgrade, penting untuk mempertimbangkan bukan hanya ruang ekstra, tetapi juga semua keuntungan tambahan yang menyertainya. English menekankan bahwa setiap aspek perlu diperhitungkan, mulai dari durasi penerbangan, kualitas makanan dan layanan, kenyamanan kursi untuk beristirahat, jatah bagasi, kemudahan naik pesawat dan melewati imigrasi, hingga akses ke lounge bandara. Ia bahkan sering memilih kelas bisnis di dalam Eropa meskipun kursinya tidak terlalu mewah karena manfaat seperti bagasi gratis saja sudah cukup untuk menutupi biaya tambahan.

Di sisi lain, Maltz lebih mengandalkan hitungan angka. Menurutnya, cara termudah adalah menjumlahkan semua biaya keuntungan tambahan tersebut, lalu membandingkannya dengan harga upgrade. Ia juga mengingatkan agar tidak membayar ganda untuk fasilitas yang sudah kamu miliki lewat status frequent flyer atau kartu kredit, seperti minuman gratis dan bagasi tanpa biaya.

Hitung Secara Matematis, tetapi Dengarkan Intuisimu

Ilustrasi di dalam pesawat

Ilustrasi/Foto: pexels.com/ClickerHappy

Saat memutuskan untuk melakukan upgrade penerbangan, penting untuk melihat dari dua sisi, logika dan intuisi. Beberapa pelancong menggunakan metode “biaya per jam”, di mana harga upgrade dibagi dengan jumlah jam penerbangan. Contohnya, jika upgrade seharga Rp17 juta untuk penerbangan 10 jam, artinya kamu membayar Rp1,7 juta per jam sehingga biaya tambahan terasa lebih wajar pada perjalanan yang panjang.

Namun, menurut English dan Maltz, angka saja tidak cukup. English menekankan, meskipun perhitungan matematis bisa membantu, kamu sebaiknya tidak mengeluarkan lebih dari kemampuan finansialmu. Ia menambahkan, jika tiket kelas ekonomi sudah dibeli beberapa bulan sebelumnya, membayar upgrade tidak akan terlalu terasa karena pembelian itu dilakukan jauh sebelumnya.

Di sisi lain, Maltz menekankan pentingnya mengikuti insting. Jika biaya terlalu tinggi dan penerbangan tidak terlalu tidak nyaman, sebaiknya jangan lakukan upgrade. Bagi Maltz, faktor penentu utama tetaplah nilai personal atau seberapa besar manfaat yang kamu rasakan secara pribadi.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.