Australia Akan Terapkan Larangan, Ternyata Ini Dampak Negatif Media Sosial bagi Anak di Bawah Umur

Florence Febriani Susanto | Beautynesia
Minggu, 06 Oct 2024 19:30 WIB
Cyberbullying
Cyberbullying/Foto: Freepik

Kamu pasti setuju, kan, bahwa media sosial saat ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari? Dari anak-anak hingga orang dewasa, hampir semua kalangan menggunakan media sosial untuk berbagai keperluan, mulai dari hiburan, belajar, hingga berkomunikasi. Namun, apakah kamu tahu dampak negatif media sosial bagi anak di bawah umur?

Australia sebelumnya merencanakan untuk melarang anak-anak menggunakan media sosial dengan menetapkan batas usia minimum. Perdana Menteri Anthony Albanese menyatakan bahwa pemerintahannya akan menguji sistem verifikasi usia terlebih dahulu sebelum mengajukan rancangan undang-undang terkait usia minimum untuk penggunaan media sosial tahun ini. Langkah ini diambil karena pemerintah sadar betapa bahayanya dampak media sosial bagi tumbuh kembang anak-anak.

Jangan salah, meski sosial media menawarkan berbagai keuntungan, ada sejumlah efek buruk yang harus kita waspadai. Nah, kali ini kita akan membahas lebih dalam tentang apa saja dampak negatif sosial media bagi anak-anak. Dilansir dari detikEdu dan KR Mangalam World School, berikut dampaknya.

Menimbulkan Kecanduan

Menimbulkan Kecanduan/Foto: Freepik

Media sosial memiliki daya tarik yang begitu kuat sehingga anak-anak bisa dengan mudah kecanduan. Mungkin kamu pernah melihat atau bahkan mengalami sendiri anak-anak yang sulit berpisah dari gawai karena keasyikan bermain media sosial. 

Kecanduan ini bukan hanya soal berapa lama mereka menggunakan ponsel, tetapi juga dampak psikologis yang terjadi ketika mereka tidak bisa mengakses sosial media. Ketika anak-anak kecanduan sosial media, mereka bisa kehilangan waktu yang seharusnya digunakan untuk hal-hal penting, seperti belajar, bermain di luar rumah, atau berinteraksi langsung dengan teman-teman. 

Lama-kelamaan, kecanduan ini bisa mempengaruhi pola tidur, kemampuan fokus, dan produktivitas mereka lho. Jadi, pastikan kamu membatasi penggunaan sosial media pada anak-anak agar tidak berlebihan, ya!

Pelanggaran Privasi

Pelanggaran Privasi/Foto: Freepik

Anak-anak sering kali belum memahami batasan privasi, dan ini bisa berakibat fatal ketika mereka terlalu bebas menggunakan media sosial. Mereka mungkin tanpa sadar membagikan informasi pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon, atau bahkan lokasi mereka secara real-time

Ini tentu sangat berbahaya, Beauties, karena bisa membuka peluang bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengeksploitasi informasi tersebut.

Selain itu, banyak platform media sosial yang meminta data pribadi pengguna saat mendaftar. Anak di bawah umur mungkin tidak paham betapa pentingnya menjaga privasi mereka. Jadi, sebagai orang dewasa, kamu harus memantau dan mengajarkan pentingnya menjaga privasi di dunia maya. 

Cyberbullying

Cyberbullying/Foto: Freepik

Dampak buruk sosial media lainnya adalah cyberbullying. Anak-anak bisa sangat rentan terhadap komentar negatif atau perlakuan kasar dari pengguna sosial media lainnya. 

Cyberbullying ini bisa berupa ejekan, penghinaan, atau bahkan ancaman yang dilakukan melalui platform sosial media. Dampaknya bisa sangat serius, lho, seperti menurunnya rasa percaya diri, stres, bahkan depresi pada anak. 

Penting sekali larangan media sosial anak di bawah umur supaya tidak terjebak dalam kondisi yang bisa merusak mental mereka. Jangan lupa selalu memantau aktivitas sosial media anak-anak dan mengajarkan mereka bagaimana menghadapi perilaku buruk di dunia maya.

Mengganggu Perkembangan Otak

Mengganggu Perkembangan Otak/Foto: Freepik

Dengan segala stimulasinya, media sosial dapat mengganggu perkembangan otak anak-anak. Otak anak-anak masih berkembang dan mereka butuh waktu untuk berfokus pada hal-hal penting, seperti belajar, bermain secara fisik, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. 

Sayangnya, media sosial sering kali menawarkan konten yang terlalu cepat berganti atau tidak memberikan stimulasi yang bermanfaat bagi otak mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan bisa mengganggu kemampuan anak untuk berkonsentrasi, menyelesaikan tugas, dan berpikir kritis. Jadi, sangat penting bagi kamu untuk memastikan anak-anak memiliki waktu yang seimbang antara dunia digital dan dunia nyata agar perkembangan otak mereka tidak terganggu.

Kehilangan Rasa Percaya Diri

Kehilangan Rasa Percaya Diri/Foto: Freepik

Kamu pernah mendengar tentang fenomena "social comparison" di media sosial? Anak-anak yang terus-menerus melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna di media sosial bisa mulai merasa tidak percaya diri. 

Mereka mungkin merasa bahwa hidup mereka tidak seindah atau sehebat yang dilihat di akun-akun media sosial. Hal ini sangat berbahaya, Beauties, karena bisa mempengaruhi perkembangan mental anak. 

Penting untuk selalu mengingatkan anak-anak bahwa apa yang mereka lihat di media sosial hanya sebagian kecil dari kenyataan. Berikan pengertian bahwa itu tidak selalu mencerminkan kehidupan sebenarnya. Dengan begitu, mereka akan lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tetap memiliki rasa percaya diri yang kuat.

Kita bisa melihat bahwa meski media sosial memberikan banyak kemudahan, dampak negatifnya bagi anak-anak tidak bisa dianggap remeh. Mulai dari kecanduan, pelanggaran privasi, cyberbullying, hingga gangguan perkembangan otak dan hilangnya rasa percaya diri, semua ini adalah masalah serius yang harus kita antisipasi. Oleh karena itu, penting bagi kamu sebagai orang dewasa untuk mendampingi mereka agar tidak terkena dampak negatif media sosial.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

 

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.