Bahas 5 Hal Keuangan Ini dengan Pasangan Sebelum Menikah, Sensitif Tapi Penting

Luthfiya Naifa Putri | Beautynesia
Rabu, 13 Sep 2023 07:45 WIB
Bahas 5 Hal Keuangan Ini dengan Pasangan Sebelum Menikah, Sensitif Tapi Penting
Foto: Freepik/wavebreakmedia_micro

Jika kamu sedang merencanakan untuk membawa hubunganmu ke tahap pernikahan, hal terpenting yang harus kamu bicarakan dengan pasanganmu adalah perihal perencanaan keuangan.

Perbedaan sikap terhadap pengelolaan keuangan dapat menimbulkan tantangan bagi suatu hubungan lho, Beauties. Bisa saja hal-hal yang tampak masuk akal bagi kamu mungkin akan bermasalah baginya, atau bahkan sebaliknya.

Merangkum dari banyak sumber, ini dia 5 hal yang harus kamu bicarakan tentang merencanakan keuangan dengan pasangan terlebih dahulu sebelum menikah!

 

1. Terbuka tentang kondisi keuangan masing-masing

Foto: Pexels/Mikhail Nilov
Ilustrasi/ Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Sebuah hubungan romantis yang sehat dibangun berdasarkan kepercayaan, sehingga penting untuk bersikap terbuka dan jujur dengan pasangan kamu tentang keuangan pribadi masing-masing. Obrolan keuangan ini termasuk dengan jumlah aset, seperti emas, tabungan, properti, saham dan hutang, seperti hutang kartu kredit, tagihan medis, atau pinjaman-pinjaman lainnya yang dimiliki.

Pinjaman seseorang berpengaruh kepada skor kredit dan merupakan salah satu penentu persetujuan pinjaman yang diajukan pada bank. Skor kredit seseorang umumnya berkisar antara 250 hingga 900, dimana semakin tinggi skor kreditnya maka indikasi kemampuan membayar utang lebih baik.

Jika salah satu dari kamu atau pasanganmu mempunyai skor kredit rendah, jangan menggabungkan hutang yang dipunya ke dalam rekening bersama, namun ambilah langkah untuk membangun skor kredit masing-masing. Beberapa cara untuk meningkatkan skor kredit adalah mengurangi utang dan membayar kredit tepat waktu.

2. Pelajari kebiasaan belanja satu sama lain

Foto: Pexels/Erik Mclean

Ilustrasi/ Foto: Pexels/Erik Mclean

 Kebiasaan berbelanja seseorang cenderung muncul sejak masa kecil dan dapat berbeda-beda di setiap orang. Contohnya adalah jika kamu tidak memiliki banyak uang saat tumbuh dewasa, maka kamu akan bertumbuh sebagai orang dewasa yang hemat atau tidak tahu cara mengelola dana setelah mendapatkannya.

Di satu sisi, jika pasanganmu merupakan sosok yang lebih beruntung tumbuh dewasa, mungkin Ia tidak pernah belajar cara menganggarkan atau lebih konservatif dengan uangnya.

Jika kamu atau pasanganmu adalah seorang yang suka memakai uang secara berlebih, sepakati beberapa batasan dalam mengeluarkan uang. Pelajari kebiasaan belanja dan cara masing-masing dalam mengelola uang, lalu diskusikan bersama-sama, saling adaptasi, dan tetapkan tujuan bersama.

3. Buat tujuan keuangan masa depan

Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Diskusikan cara untuk membagi pengeluaran rumah tangga serta menabung untuk dana darurat dan pensiun kamu dan pasangan. Mulailah dengan mengurutkan tujuan yang menurutmu penting terlebih dahulu, seperti biaya pernikahan, dana darurat, membeli rumah, keperluan membeli asuransi, mengisi perabotan rumah, jalur karier yang memengaruhi pendapatan rumah tangga, dana pensiun, serta biaya untuk anak di masa depan. 

4. Tetapkan anggaran untuk mencapai tujuan keuangan kamu dan pasangan

Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko

Ilustrasi/ Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko

Setelah menetapkan tujuan keuangan, ambil tanggung jawab untuk hidup sesuai kemampuan kamu dan pasangan. Susunlah anggaran keuangan bersama, lacak pendapatan dan pengeluaran, dan temukan cara untuk meningkatkan keuangan kamu dan pasangan.

Membuat anggaran keuangan dapat dimulai dengan cara sebagai berikut:

  • Lacak pengeluaran dan buatlah rencana pengeluaran di akhir bulan untuk sebulan ke depan. Kamu bisa menggunakan aturan 50/30/20, di mana 50% dari pendapatan digunakan untuk kebutuhan primer seperti tempat tinggal, makanan, transportasi, dan utilitas, 30% untuk kebutuhan seperti langganan, perjalanan, dan makan di luar, dan 20% untuk tabungan dan utang.
  • Berkomitmen untuk hanya membelanjakan sejumlah yang direncanakan dalam sebulan.
  • Membayar secara tunai untuk memastikan pengeluaran tidak melebihi anggaran keuangan yang telah ditetapkan.
  • Rekonsiliasi pengeluaran setiap hari atau minggu untuk memastikan bahwa kamu dan pasangan tetap berada dalam anggaran.

 

5. Putuskan untuk membuat rekening bersama atau terpisah

ilustrasi memeriksa saldo rekening.

Ilustrasi/ Foto:unsplash/ Tech Daily

Jika kamu dan pasangan memutuskan untuk membayar kebutuhan rumah tangga dari rekening bersama, atur setoran langsung dari rekening masing-masing agar dana berpindah secara otomatis ke rekening bersama dalam jumlah yang telah ditentukan.

Dengan begitu, rekening bersama memiliki dana yang diperlukan di dalamnya saat tiba waktunya untuk membayar tagihan. Untuk mengurangi biaya berulang bulanan dan menghilangkan tagihan yang tumpang tindih, seperti keanggotaan gym, langganan media, dan tagihan ponsel, pertimbangkan untuk memilih paket keluarga agar lebih berhemat.

Kamu dan pasanganmu dapat menggabungkan keuangan bersama atau memisahkan keuangan pribadi, tergantung kepada kesepakatan bersama. Jika ingin membuat komitmen keuangan yang besar seperti cicilan mobil, diskusikanlah hal tersebut dengan pasangan dan jangan melakukan hal tersebut atas kemauanmu sendiri.

 

Pengeluaran rumah tangga akan naik seiring dengan pertumbuhan keluarga kamu dan pasangan. Dengan adanya rencana keuangan, kondisi keuangan akan lebih terjaga dan menciptakan proses pengeluaran yang sesuai untuk hubungan kamu dan pasangan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.