Belakangan, alternatif bincang-bincang di media sosial dihadapkan oleh kehadiran Podcast. Sebuah rekaman audio yang dapat didengarkan oleh khalayak ramai. Hal ini sebenarnya berbeda dengan radio yang kebanyakan kontennya merupakan siaran langsung.
Rekaman audio itu sendiri bukan suatu hal baru dalam sejarah, namun cara untuk mendapat suatu rekaman audio secara rutin dan terorganisir melalui media tertentu baru benar-benar diusung serius oleh Apple. Hal ini terjadi tepatnya pada saat Apple baru merilis iPod dan iPhone.
Tak ayal, banyak influencer sekaliber Raditya Dika turut meramaikan podcast dalam Podcast Raditya Dika (PORD) dengan pelbagai tema. Lalu ada Do You See What I See yang sering kali bertengger di jajaran top 5 podcast di Spotify dengan membawakan tema horror.
Alternatif rekaman audio yang telah ada sejak 2005 ini juga memiliki kelebihan, yakni ada banyak pilihan. Tersedia ratusan kategori dan juga banyak sekali jumlah podcast yang bisa kamu pilih untuk didengarkan. Kamu bisa memilihnya berdasar minat dan hobi kamu.
Lalu, tidak ada iklan yang menginterupsi kamu selayaknya pada radio. Kamu bisa mendengarkan podcast dengan lebih fleksibel soal waktu. Kamu bahkan dapat mendengarkan ulang Podcast manapun yang kamu inginkan.
Lalu, bagi kalian yang baru mau bikin, bagaimana caranya? Cek yuk!
1. Tentukan Karakter Podcast
Tentukan konten yang menurut kamu adalah kamu banget dan buat sesuai diri kamu . Minimal memiliki khas tersendiri, selain topik, bisa khas suara, diksi, dan sejenisnya.
Kamu dapat menemukan sendiri bahwa ada banyak sekali podcast yang sudah dirilis ke publik. Sebagai referensi. Banyak media podcast menyediakannya berdasarkan kategori semacam komedi, berita politik, komentar olahraga, musik, film dan lain-lain.
2. Siapkan Alat
Tak harus mengandalkan mikrofon yang masih standar semacam yang ada di PC kamu. Kamu sebaiknya terdengar seprofesional mungkin pada hasil rekaman audio kamu.
Jadi sebetulnya, kamu perlu sebuah set lengkap dengan mik peredam gangguan supaya suaranya bisa didengar jelas oleh pendengar. Carilah alat yang cukup memadai namun berharga terjangkau sesuai kondisi keuangan kamu. Minimal, melakukan perekaman di sebuah tempat atau ruang yang tidak terlalu bising.
3. Buat Konten
kamu bisa mulai buat naskah soal apa yang mau kamu katakan di awal acara dan bagaimana musik atau backsound yang mengisi pada saat transisi dari satu kisah ke kisah yang lainnya. Sederhananya membuat outline. Urutkan konten kamu dan perkirakan durasinya. Disarankan minimal 5-10 menit.
4. Gunakan Editing Software
Sound Recorder (pada Windows) bisa jadi pilihan bagus, tapi hanya bisa disimpan sebagai audio dalam format wav. Sebenarnya perlu mengubah hasil rekaman menjadi berkas mp3 agar cocok dengan format yang bisa diputar pada media umumnya. Kamu juga bisa memakai Adobe Audition yang sudah sering dipakai oleh para pengolah audio profesional.
5. Tambahkan Keterangan dan Upload
Tambahkanlah keterangan yang dibutuhkan semacam informasi artis, album, dan lain sebagainya. Berikanlah sampul album yang menarik. Coba desain sendiri atau carilah gambar gratisan di internet yang tak dilindungi oleh hak cipta.
6. Konsisten
Ini perlu. Sebab, tak sedikit podcaster yang hanya berakhir dengan satu atau dua episode. Karena itu, hindari menjadi podcaster seperti itu, dan tetaplah konsisten membuat podcast. Fokus adalah kunci.