Berkenalan dengan Kepribadian Langka, INFJ T dan INFJ A
Kepribadian seseorang dapat dilihat melalui tes MBTI (Meyers Briggs Type Indicator) yang bersandar pada teori psikologi. Melalui delapan indikator, seperti introversion, extraversion, intuition, sensory, thinking, judging, feeling, dan perceiving terbentuk 16 kepribadian MBTI, salah satunya INFJ.
INFJ merupakan kepribadian introvert, intuitif, perasa, dan penilai. Seperti yang dikutip dari Verywellmind, kepribadian dengan populasi langka ini merupakan seorang perfeksionis yang santai. INFJ sangat berpegang pada kelogisan dan keseimbangan emosional.
Kepribadian INFJ terbagi lagi menjadi dua kategori yang sedikit berbeda, yaitu INFJ T dan INFJ A. Kenali perbedaannya di bawah ini, yuk, Beauties!
INFJ T
INFJ T (Turbulen) memiliki cara berpikir dan merespon tindakan dengan lebih mempertimbangkan sesuatu secara sensitif. Mereka lebih sulit mengelola emosional akibat ketajaman intuisi yang saling berperang di kepala.
![]() INFJ sebagai pemikir dengan banyak pertimbangan/foto: freepik.com/master1305 |
Seorang yang turbulen memilki kekhawatiran tinggi terhadap bayang-bayang masa lalu, ini memberikan dampak pada sensitivitas secara berlebihan. Meski begitu, seorang turbulen mampu memegang kendali untuk menyelamatkan alur pikirannya.
INFJ T mampu mendeteksi dampak baik dan buruk dari sebuah perencanaan yang dibuat. Intuisinya yang tajam sangat membantu untuk mengambil langkah terbaik dalam bertindak. Ini sebabnya mereka tidak mudah terkecoh pada pengaruh orang lain.
![]() INFJ memandang hidup dengan hati-hati dari pengaruh orang lain/foto: freepik.com/yanalya |
Sosok turbulen sering gegabah dalam mengambil keputusan. Sebagai penentu dan penyelamat hidup yang dibangun, INFJ T jarang melibatkan orang lain dalam mengambil keputusan.
Pola pikir yang dipegang teguh oleh INFJ T adalah bagaimana ia harus mempertahankan nasib baiknya dengan menyelesaikan bagian tersulit lebih dulu. Mereka adalah sosok ideal yang tidak mudah lengah menghadapi kerumitan hidup.
INFJ A
Tidak jauh berbeda dari sebelumnya, INFJ A (Asertif) memiliki ketajaman intuisi yang ikut membantunya menentukan tindakan. Bedanya, sifat idealis ini sedikit tertutup oleh pembawaan sisi asertif yang lembut.
![]() INFJ sebagai sosok yang lembut dengan intuisi tajam/foto: freepik.com/marymarkevich |
Orang lain mungkin mampu melihat INFJ sebagai sosok yang tidak berdaya, padahal isi pikiran mereka sebaliknya. Ketegasannya akan keluar ketika bertemu dengan sinyal bahaya. Hal ini yang menyebabkan pengelolaan emosional INFJ A lebih baik daripada INFJ T.
Mereka adalah orang yang berorientasi ke depan dengan tidak membiarkan bayang-bayang sensitivitas mengganggu. Namun, seseorang yang asertif lebih mudah terbuai dengan harapan-harapan belum pasti.
![]() INFJ membangun hubungan dengan orang lain melalui koneksi jiwa/foto: freepik.com/tirachardz |
INFJ A dengan rasa empati tinggi seringkali membiarkan orang masuk ke dalam hidupnya tanpa memperhatikan batasan. Mereka menyukai pendapat dari orang lain, termasuk bagaimana mencari jalan keluar bersama.
Menurut Marisa Franco, Ph.D, seorang profesor di Universitas Georgia yang dikutip dari Psychology Today, hubungan pertemanan sejati tercipta ketika saat-saat sulit terjadi. Hal ini sama dengan bagaimana prinsip INFJ yang tidak bisa membiarkan orang terdekatnya jatuh.
INFJ A./ Foto: Freepik.com |
Bagi INFJ, hubungan dengan orang terdekat adalah koneksi emosional yang perlu dijaga keterikatannya. Mereka tidak akan membiarkan ketidakadilan menyentuh orang-orang yang disayanginya.
Keduanya sama-sama sosok istimewa yang sulit lepas dari koneksi intuisi dalam menjalani tantangan hidup. INFJ mampu menjadi sosok pendukung yang dibutuhkan banyak orang, tetapi mereka juga mampu menjadi musuh yang paling dihindari akibat ketajaman intuisinya.




INFJ A./ Foto: Freepik.com