Black Friday 2023 Diboikot tapi Berhasil Cetak Rekor Transaksi, Kok Bisa?

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Selasa, 28 Nov 2023 17:15 WIB
Foto: Reuters/Brendan McDermid

Sebuah tradisi masyarakat Amerika Serikat usai Hari Pengucapan Syukur atau Thanksgiving Day, momen bersama keluarga diikuti agenda belanja pada keesokan harinya. Thanksgiving yang diperingati tiap tahun pada hari Kamis keempat bulan November dilanjutkan dengan Black Friday yang tahun ini jatuh pada 24 November 2023.

Hanya saja, Black Friday tahun ini sedikit berbeda. Di tengah maraknya unjuk rasa perihal perang Israel-Palestina, masyarakat AS merasa kurang tepat untuk berburu promo saat Black Friday. Di sisi lain, momen Black Friday juga mendorong peningkatan konsumerisme yang tidak berkelanjutan.

Boikot Black Friday di Tengah Perang Israel-Palestina

People walk past Black Friday signage in shop windows during Black Friday on Oxford Street in London, Britain, November 25, 2022. REUTERS/Henry Nicholls/ Foto: Reuters/Henry Nicholls

Seruan boikot Black Friday begitu marak di media sosial pada hari Jumat lalu. Baik melalui platform X (Twitter) maupun Instagram, masyarakat AS mengingatkan gencatan senjata Israel-Palestina tidak cukup sehingga mereka perlu mendahulukan permasalahan tersebut ketimbang belanja diskonan.

Mengutip situs Newsweek, persetujuan dari Israel-Palestina menyebutkan penghentian perang sementara dan Hamas akan membebaskan setidaknya 50 tawanan Israel dalam waktu 4 hari. Pada periode itu pula bantuan kemanusiaan dilarikan ke Gaza dan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang berada di penjara Israel akan dibebaskan.

Tentu, persetujuan itu tidak cukup sehingga masyarakat AS pro-Palestina menginginkan perang dihentikan total dan memboikot Black Friday sebagai bentuk protes. Mengutip CNBC Indonesia, aksi protes nasional di AS dilakukan yaitu "Shut It Down For Palestine".

(dmh/dmh)