Bukan Diomelin, Ini 5 Cara Orang Tua Bijak Bantu Anak Hadapi Kegagalan Menurut Psikolog
Kegagalan bisa datang kepada siapa saja, termasuk kepada seorang anak. Tak dapat dipungkiri banyak anak yang mungkin belum bisa menerima kegagalan, maka orang tua harus berperan agar anak tidak mudah menyerah.
Saat anak-anak mengalami dan mampu menghadapi kegagalan, mereka akan belajar untuk berkembang dan bertekad yang akan berguna seumur hidup mereka. Anak-anak akan menyadari bahwa tidak selalu bisa berhasil untuk mendapat kesuksesan.
Seorang psikolog klinis di Mind Institute bernama David Anderson, seperti dilansir dari Fortune Well menyatakan bahwa pola asuh yang terus berfokus agar anak tidak mengalami kesulitan sangat bertentangan dengan konsep pola pikir berkembang dalam psikologi.
Pola pikir berkembang berkaitan dengan kualitas anak dalam kegigihan dan ketahanan. Lalu bagaimana caranya orang tua ketika anak menghadapi kegagalan dengan bijak? Yuk simak selengkapnya!
1. Jangan Tunjukkan Kemarahan, Ajak Anak Berdiskusi
Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik
Menurut David Anderson ketika anak menghadapi kegagalan, maka duduklah di tempat bersama anak dan ajak anak berdiskusi mengenai pendapat tentang situasi yang dihadapi. Alih-alih bereaksi ketika mereka bercerita tentang kegagalan, misalnya mendapat nilai jelek ketika ujian, maka luangkan waktu untuk menenangkan diri.
Mungkin sebagai orang tua kamu akan merasa marah, namun tidak boleh langsung mengungkapkan perasaan kesal atau menghukum mereka, tapi fokuslah pada proses berpikir anak-anak sehingga orang tua bisa menumbuhkan ketahanan.
Sebuah studi menunjukkan bahwa kegagalan bisa menghasilkan pola pikir tetap. Ketika orang tua bereaksi seolah-olah kegagalan menghancurkan, maka anak-anak akan menyimpulkan bahwa mereka harus menghindari kegagalan bukan belajar dari kegagalan.
2. Hindari Menyalahkan Orang Lain
Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik
Menyalahkan orang lain atas kegagalan mungkin kerap dilakukan. Menyalahkan orang lain merupakan suatu upaya untuk meredakan rasa sakit hati, namun tetaplah fokus pada apa yang akan terjadi selanjutnya.
Anderson berpesan bahwa cara kita menghadapi kegagalan itu penting. Jika kita sering mengatakan bahwa kegagalan disebabkan oleh orang lain karena tidak menyukai anak tersebut atau menyalahkan ketidakadilan. Secara tidak langsung, orang tua memberitahu anak bahwa anak tidak berdaya untuk mengubah situasi di masa depan.
3. Jangan Terburu-Buru Terlibat untuk Menyelesaikan Masalah
Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik
Banyak pemikiran dari berbagai ilmu seperti Montessori atau RIE yang membiarkan anak untuk memecahkan masalah dengan cara yang aman tanpa orang lain memberi tahu mereka cara melakukanya. Ketika seorang anak kesulitan dalam melakukan sesuatu, orang tua cukup untuk mengamati dari kejauhan. Selama mereka terlihat mampu menyelesaikannya, maka mereka akan merasakan hasil kerja kerasnya.
Menurut Anderson, cara tersebut bisa diberikan bagi anak-anak yang lebih muda, hal tersebut bisa sangat membantu untuk membiarkan anak-anak mencari solusi atau masalah dan melihat apakah mereka bisa menyelesaikannya sendiri.
4. Ingatkan Anak Bahwa Kegagalan Adalah Momen
Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik
Setiap anak mungkin tidak akan berhasil dalam satu hal, tapi bukan berarti mereka akan gagal selamanya. Hal yang sama juga berlaku ketika mereka berhasil melakukan sesuatu. Setiap keberhasilan adalah momen yang boleh dirayakan namun jangan mengubahnya menjadi ciri kepribadian.
David Schwartz, seorang terapis pernikahan keluarga di Los Angeles mengatakan bahwa ketahanan adalah tentang mempelajari bahwa kesuksesan merupakan sebuah proses, bukan hak asasi. Daripada mengajarkan anak-anak bahwa mereka hebat sehingga bisa meraih semua yang diinginkan, maka tanamkan pesan bahwa mereka adalah orang yang mengejar tujuan dan terus berusaha untuk mencapainya meski tidak mudah.
5. Siapkan Mental Orang Tua
Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik
Meski sulit untuk melihat anak berjuang atau gagal, hal tersebut justru bisa menciptakan kesempatan yang indah untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan anak. Menurut Anderson, saat-saat ketika menghadapi orang yang mengalami kegagalan adalah tetap bersama orang yang kita cintai meski tidak bisa memperbaiki.
Itulah 5 cara orang tua yang bisa dilakukan saat anak menghadapi kegagalan. Bagaimana menurutmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!