Bukan Main, Ini Lho Dampak Psikologis yang Dirasakan Korban Perselingkuhan Menurut Ahli

Kyla Putri Nathania | Beautynesia
Rabu, 21 Feb 2024 20:30 WIB
4. Post-traumatic stress disorder (PTSD)
PTSD/ Foto: pexels.com/Liza Summer

Pada akhir tahun 2023, media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, menjadi saksi dari sebuah fenomena perselingkuhan antara awak kabin sebuah maskapai penerbangan yang menghebohkan masyarakat. Tak berselang lama, pada awal tahun 2024, media sosial X kembali dihebohkan oleh isu perselingkuhan lainnya. Kali ini, dua dokter koas menjadi pusat perhatian setelah isu tersebut tersebar melalui platform tersebut.

Dilansir dari CNBC Indonesia, data dari survei JustDating turut menguatkan bahwa Indonesia sebagai bagian dari fenomena global ini di mana menduduki peringkat kedua di Asia dengan tingkat perselingkuhan tertinggi mencapai 40%. 

Lalu, apa saja dampak psikologis pada korban perselingkuhan menurut para ahli?

1. Berkurangnya rasa percaya diri

Berkurangnya rasa percaya diri/ Foto: freepik.com/jcomp

Dilansir dari Bonobology, menurut Nandita Rambhia yang merupakan seorang Psychotherapist & Relationship Counselor, perselingkuhan dapat merusak kepercayaan diri korban yang membuat mereka meragukan nilai diri sendiri. Korban seringkali mulai menanyakan diri mereka sendiri tentang kekurangan atau kesalahan yang mungkin menyebabkan pasangan berselingkuh.

Mereka mungkin bertanya-tanya apakah mereka tidak cukup baik, menarik, atau mencukupi secara emosional bagi pasangan mereka sehingga korban akan membandingkan diri sendiri dengan selingkuhan pasangannya.  

2. Anxiety

Anxiety/ Foto: pexels.com/Engin Akyurt

Menurut Jeannie Sytsma, seorang Marriage & Family Therapist Associate yang dilansir dari Marriage.com, anxiety dapat menjadi dampak psikologis yang signifikan dari perselingkuhan dalam hubungan. Perasaan ini wajar dialami, terlebih saat mereka dalam situasi yang tidak stabil.

Gejala yang mungkin timbul meliputi perasaan cemas, gemetar pada tubuh, dan kesulitan dalam berpikir dengan jelas. Kondisi ini juga dapat menciptakan serangan panik yang menghambat kemampuan untuk menjalani aktivitas rutin sehari-hari.

3. Depresi

Depresi/ Foto: freepik.com

Gangguan depresi pada korban perselingkuhan dapat menciptakan dampak emosional yang parah dan mengganggu kesejahteraan psikologis. Dilansir dari Journal of Marriage and Family, akibatnya korban yang merasa depresi cenderung kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya dianggap menyenangkan. Pernyataan ini juga didukung oleh seorang ahli Clinical Psychology yaitu Kristin Davin, di mana korban lebih ingin menghabiskan waktu sendirian dan tidak melakukan apapun. 

4. Post-traumatic stress disorder (PTSD)

PTSD/ Foto: pexels.com/Liza Summer

Post-traumatic stress disorder (PTSD) atau Gangguan Stres Pascatrauma adalah kondisi kesehatan mental yang dapat timbul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis. Berdasarkan penjelasan Nandita Rambhia, meskipun PTSD umumnya dikaitkan dengan pengalaman traumatis yang melibatkan ancaman fisik atau kekerasan, namun perselingkuhan juga dapat menjadi pemicu.

Gejala PTSD dapat memengaruhi stabilitas emosional dan menyebabkan perubahan tiba-tiba dalam suasana hati dimana mereka mungkin beralih dari perasaan bahagia menjadi depresi atau kemarahan dalam waktu yang singkat.

Setelah mengetahui dampak psikologis bagi para korban perselingkuhan, penting bagi kita untuk lebih memahami dan memberikan dukungan kepada mereka. Sebab, dukungan sosial menjadi salah satu hal yang efektif untuk membantu korban memulihkan kesejahteraan psikologis mereka dan membangun kembali keseimbangan emosional.

Gimana pendapat kamu soal fenomena ini, Beauties?

 ***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE